Kenali Tingkah Laku Pemakai Sabu - Ashefa Griya Pusaka

Kenali Tingkah Laku Pemakai Sabu

Kenali Tingkah Laku Pemakai Sabu
Share on:

Tahukah kamu apa itu sabu? Sabu adalah jenis narkotika yang bisa menstimulasi saraf pusat di otak dan bisa menyebabkan kecanduan. Sabu termasuk obat-obatan terlarang yang sering disalahgunakan. Sabu berbentuk bubuk kristal putih, tak berbau dan terasa pahit. Untuk mengonsumsinya bisa dengan cara ditelan, disuntikkan atau dihisap. Baca juga ciri ciri pemakai sabu, untuk mengetahui dampak yg terjadi akibat penyalahgunaan sabu.

Ciri-ciri dan tingkah laku pengguna sabu yang sedang high bisa terlihat dari tanda fisik dan psikisnya, bergantung pada dosis yang telah digunakannya. Lalu, bagaimana tingkah laku pemakai sabu? Simak langsung penjelasan berikut ini.

Bagaimana Tingkah Laku Pemakai Sabu?

Sabu termasuk dalam narkotika jenis stimulan, yaitu narkotika yang merangsang otak bekerja dan fungsi tubuh sehingga memunculkan reaksi tubuh. Narkotika stimulan, mampu menstimulasi otak memproduksi dopamine yang memicu respon bahagia. 

Nah, pada orang yang mengonsumsi sabu atau menyalahgunakan sabu bisa mengalami perubahan fisik seperti, bernapas lebih cepat, napsu makan menurun, denyut nadi lebih cepat dan tak teratur, peningkatan tekanan darah dan demam, kulit kusam, mulut kering, mengalami halusinasi dan delusi, berprilaku lebih aktif, mudah bergaul, insomnia, pupil lebih besar, agitasi, menggerakkan rahang, gelisah dan lainnya. 

Pada narkoba jenis sabu tingkah laku pada penggunanya akan berperilaku lebih aktif, tidak tidur dan tidak mau makan karena menekan pusat lapar. Apabila diraba atau disentuh nadi akan berdenyut lebih cepat. Sedangkan dalam keadaan intoksikasi pada penggunaan narkoba dengan dosis yang lebih banyak bisa menyebabkan gangguan psikotik yang diinduksi oleh narkobanya dengan gejala halusinasi. 

Pengaruh efek dari narkoba di tubuh bisa berlangsung lama tergantung pada dosis dan metabolisme setiap orang. Pada umumnya obat bereaksi dalam beberapa menit hingga 39 menit bahkan bisa bertahan dalam beberapa jam. 

Orang yang sedang dalam pengaruh narkoba harus segera memperoleh pertolongan, karena bisa membahayakan dirinya dan orang lain. Pertolongan bisa dilakukan dengan meminta bantuan medis. Selain medis, ada juga perawatan yang harus dilakukan seperti rehabilitasi narkoba.  

Ciri-ciri Pemakai Sabu dari Segi Perilaku

Perubahan perilaku dan gaya hidup bisa menyertai pemakai sabu. Suntikan pada sabu bisa meninggalkan bekas jarum, begitu banyak pemakai sabu memakai pakaian lengan panjang untuk menyembunyikan bekas luka, bahkan dalam kondisi cuaca panas.

Hal itu dilakukan, supaya kecanduan tidak dikenali dan merasa khawatir. Pemakai sabu juga akan menarik diri dari teman dan anggota keluarga. Segala aspek kehidupannya mungkin berantakan. Isolasi sosial dan pribadi yang umum terjadi pada pemakai sabu.

Pemakai sabu cenderung sering mengubah perilaku dan kebiasaannya. Perubahan perilaku seperti berikut ini yang berkaitan dengan pemakai sabu yang bermasalah lebih bahagia,  agresif atau lekas marah, lesu, depresi, perubahan drastis dalam kebiasaannya dan lainnya.

Dampak Pemakaian Sabu

Dampak dalam mengonsumsi sabu beragam, ada dampak yang dirasakan dalam jangka pendek dan dampak jangka panjang. Dampak jangka pendek yang dirasakan pemakai sabu seperti perubahan suasana lebih bersemangat atau mudah tersinggung, interaksi sosial terganggu, daya nilai menjadi terganggu, paranoid, dan kecanduan sabu. Sementara itu, jika tidak mengonsumsi sabu akan merasakan cemas, depresi, mudah lelah, insomnia, kurang percaya diri, mudah bingung. 

Sedangkan, dampak jangka panjang pemakai sabu-sabu seperti penuaan dini, tubuh menjadi kurus, kelainan di area mulut, gigi dan gusi, mengalami gangguan pada fungsi otak misalnya merusak memori, sulit berpikir dan berkonsentrasi, mengalami overdosis contohnya nyeri dada, demam, nyeri kepala, otot kaku, kejang, serangan jantung, stroke hingga kematian. 

Demikianlah informasi mengenai tingkah laku pemakai sabu-sabu. Sudah menjadi kewajiban kita untuk melindungi diri dari jeratan narkoba dan melindungi orang sekitar dari obat-obatan terlarang. Jika, terlanjur menyalahgunakan obat terlarang seperti sabu, lebih baik lakukan rehabilitasi narkoba untuk membantu kamu pulih dari jeratan sabu-sabu. Bisa menjalankan aktivitas secara normal dan berinteraksi dengan lingkungan. Kamu, bisa berkonsultasi dengan dokter di Ashefa Griya Pusaka mengenai kecanduan sabu-sabu. Dengan begitu, kamu akan segera mendapatkan perawatan yang tepat. 

Publikasi: Ashefa Griya Pusaka

Scroll to Top