Ketergantungan obat adalah suatu kondisi akibat dari mengkonsumsi obat secara berulang atau kompulsif, sehingga menyebabkan otak memberikan respons keras untuk terus mengkonsumsi obat-obatan yang diulang tersebut.
Sebelum menggunakan obat-obatan dengan dosis tinggi atau yang termasuk ke dalam golongan narkoba, biasanya dokter akan memberikan resep berdasarkan pertimbangan kondisi pasien saat akan menggunakan obat dan juga kondisi pasien setelah menggunakan obat. Terlebih lagi, jika obat digunakan dalam jangka panjang.
Namun, dalam kebanyakan kasus kecanduan atau ketergantungan obat, biasanya diakibatkan oleh konsumsi obat secara berlebihan dan tidak terkontrol. Hal ini juga biasa dikaitkan dengan penyalahgunaan narkoba. Untuk itu pada artikel berikut ini, Kita akan membahas lebih dalam mengenai ketergantungan obat, hingga cara mengatasinya.
Apa Itu Ketergantungan Obat?
Ketergantungan obat adalah keadaan dimana seseorang mengkonsumsi obat secara terus-menerus tanpa adanya resep dokter. Konsumsi berulang dari obat-obatan ini, biasanya dilakukan oleh orang-orang untuk mendapatkan sensasi bahagia, tenang, dan juga halusinasi yang merupakan efek dari obat tersebut.
Sejatinya, obat memang diperuntukkan dalam menangani masalah medis pasien yang sudah diresepkan dokter. Akan tetapi, jika digunakan secara berlebihan, dalam waktu lama, dan juga disalahgunakan maka dapat memicu ketergantungan obat hingga overdosis.
Ketika sudah mulai ketergantungan obat dan terus-terusan mengonsumsi obat tertentu, itu berarti tubuh sudah mulai beradaptasi terhadap obat yang dikonsumsi tersebut. Ketika berhenti menggunakannya, biasanya akan menimbulkan reaksi putus obat. Kondisi ini akan menimbulkan rasa sakit, seperti sakit kepala, diare, hingga tremor.
Gejala Ketergantungan Obat
Biasanya ketika tubuh mulai perlahan menyadari bahwa obat yang dikonsumsi sudah melampaui batas, hal tersebut akan mempengaruhi tubuh dan menimbulkan beberapa gejala. Adapun gejala tersebut, diantaranya:
- Kehilangan kesadaran
- Nyeri dada
- Gemetar atau Tremor
- Masalah pernapasan
- Sakit perut
- Merasa mual bahkan hingga muntah
- Pupil mata membesar
- Tekanan darah bermasalah
- Kulit menjadi dingin dan berkeringat
- Mengalami halusinasi
- Kejang
- Diare
Ketika mengalami gejala-gejala ini, segera perhatikan obat apa yang sudah lama dikonsumsi atau obat yang dikonsumsi dalam jumlah banyak. Segera dapatkan bantuan medis untuk menangani kondisi ketergantungan obat yang dialami, agar tidak menjadi semakin parah.
Jenis Obat yang Menyebabkan Ketergantungan
Berdasarkan penelitian medis, hampir semua obat dapat menimbulkan ketergantungan jika dikonsumsi melebihi batas kesanggupan tubuh dan juga dalam jangka waktu serta dosis yang berlebihan. Namun, beberapa yang sering menyebabkan ketergantungan adalah sebagai berikut.
1. Obat jenis Narkotika
Memang pada dasarnya narkotika memang sangat mungkin menyebabkan ketergantungan. Akan tetapi, beberapa jenis obat yang masuk dalam golongan narkotika masih digunakan dalam penanganan kondisi medis, bahkan dijual di Apotek. Ada beberapa obat golongan narkotika yang sering digunakan dalam pengobatan medis, yaitu:
- Petidin: Obat ini termasuk ke dalam jenis narkotika golongan dua dan hanya tersedia dalam bentuk injeksi.
- Kodein: Hingga sekarang, kodein masih sering digunakan untuk meredakan nyeri bahkan sebagai obat batuk kronis karena langsung menekan pusat batuk di otak.
- Morfin: Obat ini biasanya juga digunakan untuk pereda nyeri dan termasuk narkotika golongan dua. Morfin tersedia dalam bentuk injeksi dan juga tablet.
- Oksikodon: Tersedia dalam bentuk tablet controlled release dan juga dengan injeksi. Di mana obat ini juga termasuk jenis narkotika golongan dua.
- Fentanil: Obat yang satu ini memiliki kemiripan dengan morfin. Sama-sama termasuk golongan 2 narkotika. Selain dalam bentuk injeksi, fentanil juga tersedia dalam bentuk transdermal patch untuk ditempelkan ke kulit.
2. Obat penenang
Dokter biasanya memberikan obat penenang untuk mengatasi kecemasan atau sebagai obat tidur bagi pasien. Tetapi, obat ini juga memberikan efek ketergantungan yang tinggi, sehingga perlu ada pengawasan saat mengonsumsinya. Ada pun beberapa jenis obat penenang yang sering menyebabkan ketergantungan, antara lain:
- Benzodiazepin, merupakan obat penenang yang bekerja dengan mempengaruhi senyawa kimia GABA di otak. Contohnya adalah alprazolam, midazolam, klonazepam, eztazolam, dan klordiazepoksid.
- Barbiturat, yaitu obat dengan cara kerja serupa dengan benzodiazepin dan sering diresepkan untuk mengatasi kejang ataupun insomnia. Contohnya seperti amobarbital, butalbital, metoheksital, fenobarbital, dan pentobarbital.
- Hipnotik sedatif nonbenzodiazepin, merupakan obat penenang jenis baru yang kerap digunakan untuk mengatasi insomnia jangka pendek dan memiliki risiko ketergantungan kecil. Contohnya yaitu zaleplon, zolpidem, eszopiklon, kloralhidrat, dan ramelteon.
3. Obat pereda nyeri
Obat pereda nyeri mungkin tidak perlu dijelaskan lebih dalam mengenai fungsinya. Jenis obat-obatan pereda nyeri ditujukan untuk mengatasi rasa sakit dan nyeri yang terjadi pada tubuh. Beberapa contoh obat pereda nyeri yang di jual bebas, antara lain:
Selain itu, ada juga beberapa obat penenang yang hanya bisa didapat dengan resep dokter, karena risiko ketergantungan obat yang tinggi. Contohnya adalah:
- Morfin
- Kodein
- Ketoprofen
- Naproxen
- Ketorolac
- Celecoxib
- Asam mefenamat
4. Obat batuk
Ini bukan berarti semua obat batuk memiliki risiko ketergantungan yang tinggi. Jenis obat batuk yang dimaksud dalam artikel ini adalah obat batuk yang sering disalahgunakan untuk berhalusinasi.
Cara Mengatasi Ketergantungan Obat
Ketergantungan obat merupakan kondisi yang tidak bisa dibiarkan. Jika mengalami hal ini, Kamu perlu segera konsultasi ke dokter agar bisa diberikan pengobatan lebih lanjut. Beberapa hal yang mungkin perlu dipertimbangkan, yakni jenis obat, jumlah konsumsi, dan juga jangka waktu konsumsi obat.
Tidak hanya melalui dokter umum, Kamu juga bisa segera konsultasi dengan psikiater. Kamu akan dibantu mengatasi ketergantungan obat yang dialami melalui terapi dan juga konseling. Dalam prosesnya, biasanya pasien akan diberikan pengganti obat yang menyebabkan ketergantungan.
Penutup
Ketergantungan obat adalah kondisi yang menyebabkan seseorang terus menerus menggunakan obat yang sama untuk mendapatkan efek khusus dari obat tersebut. Kondisi ini juga mengharuskan seseorang untuk meningkatkan dosis obat lebih tinggi lagi.
Beberapa jenis obat yang biasanya menyebabkan ketergantungan, yaitu obat penenang, obat pereda nyeri, obat golongan narkotika, dan juga obat batuk yang disalahgunakan untuk berhalusinasi.
Jika sudah menyadari gejala ketergantungan terhadap obat yang dikonsumsi, segera konsultasi dengan dokter atau psikiater agar segera diberikan pengobatan lebih lanjut ataupun terapi yang dapat membantu lepas dari keadaan tersebut.
Publikasi: Ashefa Griya Pusaka