Varises adalah kondisi medis yang melibatkan pembengkakan dan pelebaran pembuluh darah, khususnya vena, yang biasanya terjadi di bagian kaki dan betis. Meskipun sering dianggap sebagai masalah kosmetik, varises sebenarnya dapat menunjukkan gangguan serius pada sistem peredaran darah seseorang. Artikel ini akan membahas lebih dalam tentang varises, termasuk penyebab, gejala, pengobatan, dan pencegahan.
Pemahaman Dasar tentang Varises
Pembuluh darah vena adalah salah satu jenis pembuluh darah yang membawa darah kembali ke jantung dari berbagai bagian tubuh. Terdapat dua jenis pembuluh darah utama dalam sistem peredaran darah manusia, yaitu arteri dan vena. Pembuluh darah vena ini berperan dalam mengembalikan darah yang telah memberikan oksigen dan nutrisi ke sel-sel tubuh kembali ke jantung.
Berbeda dengan arteri yang membawa darah dari jantung ke seluruh tubuh, pembuluh darah vena bekerja sebagai saluran pengembalian. Darah yang telah memberikan oksigen dan nutrisi ke sel-sel tubuh kemudian mengalir kembali ke jantung melalui sistem pembuluh darah vena untuk selanjutnya dipompa ke paru-paru dan mendapatkan pasokan oksigen kembali.
Secara umum, pembuluh darah vena memiliki beberapa karakteristik khusus:
1. Klep: Pembuluh darah vena dilengkapi dengan katup atau klep yang berfungsi mengatur aliran darah. Klep ini bekerja mencegah darah mengalir kembali ke bawah atau ke arah yang salah.
2. Dinding yang Tipis: Dinding pembuluh darah vena biasanya lebih tipis daripada arteri. Hal ini sesuai dengan fungsi mereka sebagai pembawa darah yang sebagian besar telah kehilangan tekanan dan oksigen.
3. Warna Lebih Gelap: Darah yang mengalir melalui pembuluh darah vena memiliki warna yang lebih gelap daripada darah yang mengalir melalui arteri. Ini karena darah vena telah memberikan oksigen dan sebagian besar nutrisi kepada sel-sel tubuh.
Pembuluh darah vena terbagi menjadi dua kategori utama:
- Vena Superfisial: Merupakan pembuluh darah vena yang terletak lebih dekat dengan permukaan kulit. Vena superfisial seringkali lebih terlihat dan dapat menjadi tempat terjadinya varises, yaitu pembengkakan dan pelebaran pembuluh darah.
- Vena Profunda: Terletak lebih dalam di dalam tubuh dan bekerja membawa darah dari bagian-bagian tubuh yang lebih dalam kembali ke jantung.
Sistem pembuluh darah vena bekerja berdampingan dengan sistem pembuluh darah arteri untuk menjaga peredaran darah yang sehat dalam tubuh manusia. Keduanya saling melengkapi untuk memastikan suplai darah dan oksigen yang cukup ke seluruh bagian tubuh, memastikan fungsi normal organ-organ dan jaringan.
Varises terjadi ketika katup di dalam pembuluh darah, khususnya vena, mengalami kerusakan atau melemah. Katup tersebut berfungsi untuk mencegah darah mengalir mundur, namun, ketika katup tidak berfungsi dengan baik, darah dapat mengumpul dan menyebabkan pembengkakan serta pelebaran pembuluh darah.
Varises paling sering terjadi pada vena superfisial di kaki dan betis. Meskipun dapat terjadi di mana saja, daerah tersebut rentan karena tekanan berlebih pada pembuluh darah di bagian bawah tubuh.
Penyebab Varises
Diketahui ada beberapa faktor yang diduga menjadi penyebab munculnya varises di kaki atau tangan yaitu :
- Keturunan (Faktor Genetik): Seseorang yang memiliki riwayat keluarga dengan varises mungkin memiliki risiko yang lebih tinggi untuk mengembangkan kondisi ini.
- Usia: Tua muda, pembuluh darah manusia mengalami penuaan. Seiring bertambahnya usia, katup dalam pembuluh darah dapat mengalami penurunan fungsi.
- Jenis Kelamin: Wanita cenderung lebih rentan terhadap varises dibandingkan pria. Faktor hormonal, terutama selama kehamilan dan menopause, dapat memengaruhi pembuluh darah.
- Obesitas: Kelebihan berat badan dapat meningkatkan tekanan pada pembuluh darah, meningkatkan risiko varises.
- Gaya Hidup: Kurangnya aktivitas fisik dan duduk atau berdiri dalam waktu yang lama dapat menyebabkan tekanan ekstra pada pembuluh darah.
Gejala Varises
Varises dapat menunjukkan berbagai gejala, dan tingkat keparahannya bervariasi. Beberapa gejala umum meliputi:
- Pembengkakan dan Nyeri: Terutama setelah berdiri atau duduk dalam waktu yang lama.
- Gelisah atau Terbakar: Sensasi seperti terbakar atau gelisah di sekitar pembuluh darah yang terkena.
- Perubahan Warna Kulit: Pembuluh darah yang terkena mungkin membuat kulit tampak lebih gelap atau lebih cerah dari sekitarnya.
- Ulkus Kulit: Varises yang parah dapat menyebabkan ulkus atau luka terbuka pada kulit.
- Pendarahan: Pembuluh darah yang melebar dapat menjadi lebih rentan terhadap cedera, yang dapat menyebabkan pendarahan.
Diagnosis Varises
Diagnosis varises biasanya melibatkan pemeriksaan fisik dan riwayat medis pasien. Dokter mungkin juga merekomendasikan pemeriksaan lebih lanjut, seperti:
- Ultrasonografi: Digunakan untuk memeriksa aliran darah dalam pembuluh darah dan mendeteksi adanya katup yang rusak.
- Venografi: Sebuah prosedur pencitraan yang melibatkan penggunaan zat pewarna untuk memvisualisasikan pembuluh darah. Selama prosedur, bahan kontras yang bersifat radioopak (mudah terlihat pada gambar sinar-X) akan disuntikkan ke dalam pembuluh darah vena, biasanya di sekitar area yang akan diperiksa. Bahan kontras membantu menciptakan gambar yang jelas dari pembuluh darah vena ketika sinar-X diterapkan. Setelah pemberian bahan kontras, serangkaian sinar-X diambil untuk menciptakan gambar yang dapat membantu dokter melihat struktur dan aliran darah dalam pembuluh darah vena.
Pengobatan Varises
Untuk mengobati varises yang muncul, ada beberapa opsi yang harus dilakukan oleh penderita yaitu :
- Perubahan Gaya Hidup: Melibatkan peningkatan aktivitas fisik, mengubah posisi tubuh secara teratur, dan menghindari duduk atau berdiri dalam waktu yang lama.
- Pemakaian Kompresi: Penggunaan kaus kaki kompresi atau perban elastis untuk membantu menopang pembuluh darah dan mengurangi pembengkakan.
- Obat-obatan: Dalam beberapa kasus, dokter dapat meresepkan obat-obatan untuk membantu mengurangi gejala varises.
- Skleroterapi: Prosedur di mana zat kimia disuntikkan ke dalam pembuluh darah untuk menyebabkan pembuluh darah menyusut dan hilang.
- Ablasi Endovena: Sebuah prosedur yang melibatkan pemanasan atau laser untuk menutup atau menghilangkan vena yang rusak.
- Pembedahan: Diperlukan dalam kasus yang lebih parah, di mana vena yang rusak diangkat melalui prosedur bedah.
Pencegahan Varises
Meskipun tidak selalu dapat dihindari, beberapa langkah dapat diambil untuk mengurangi risiko varises:
- Olahraga Teratur: Aktivitas fisik seperti berjalan kaki, berenang, atau bersepeda dapat membantu meningkatkan sirkulasi darah.
- Pertahankan Berat Badan Ideal: Menjaga berat badan dalam rentang yang sehat dapat mengurangi tekanan pada pembuluh darah.
- Pertahankan Posisi Tubuh yang Baik: Hindari duduk atau berdiri dalam waktu yang lama. Jika pekerjaan atau gaya hidup memerlukan posisi tersebut, lakukan istirahat singkat setiap beberapa jam.
- Hindari Pakaian yang Ketat: Pakaian yang terlalu ketat dapat mengganggu aliran darah normal.
- Elevasi Kaki: Menyandarkan kaki setinggi mungkin saat duduk dapat membantu mengurangi tekanan pada pembuluh darah.
Varises, meskipun sering dianggap masalah kosmetik, sebenarnya dapat menjadi indikator gangguan serius pada sistem peredaran darah. Penting untuk memahami penyebab, gejala, dan opsi pengobatan varises agar dapat mengelola kondisi ini dengan efektif. Dengan perubahan gaya hidup yang tepat dan perawatan medis yang sesuai, seseorang dapat mengurangi risiko terjadinya varises dan meningkatkan kualitas hidup penderita.
Publikasi: Ashefa Griya Pusaka