Mengenal 5 Macam Logical Fallacy beserta Contohnya dalam Dunia Kesehatan - Ashefa Griya Pusaka

Mengenal 5 Macam Logical Fallacy beserta Contohnya dalam Dunia Kesehatan

Logical Fallacy
Share on:

Logical Fallacy artinya kesesatan dalam berpikir, biasanya ini lebih sering terjadi dalam kehidupan sehari-hari hingga banyak membuat orang lain sering salah paham. 

Nah, jadi pada kehidupan sehari-harimu, kamu akan cukup sering menjumpai seorang dengan penggunaan logical fallacy, baik itu disengaja maupun tidak. Apalagi kemampuan dalam mengidentifikasi logical fallacy adalah suatu modal penting yang perlu kamu miliki ketika ingin berinvestasi atau menjalankan bisnis.

Terlebih lagi ada banyak sekali tujuan kenapa seseorang harus menggunakan cara berpikir yang sesat dalam berargumentasi termasuk di antaranya adalah tipu muslihat, propaganda, atau sarana lainnya yang dapat mempengaruhi orang lain.

Dengan modal kemampuan yang kamu miliki saat ini, kamu akan terhindar dari risiko penipuan yang bisa terjadi kapan saja. Apalagi, jika dalam pengambilan kesimpulan ada yang salah akibat logical fallacy, maka hal ini bisa membuat kamu mengambil keputusan yang tidak tepat.

Apa itu logical fallacy?

Logical fallacy dalam bahasa Indonesia disebut dengan sesat pikir. Logical fallacy adalah penilaian atau argumen berdasarkan pemikiran logis yang buruk atau kesalahan dalam penalaran. 

Singkatnya adalah Logical fallacy merupakan suatu kesalahan dalam menyusun logika berpikir yang tepat ke dalam sebuah argumen. Namun, dalam hal ini, argumen tersebut tidak mempunyai keterkaitan antara kesimpulan serta premis. Kalaupun premis yang disampaikan tepat, tetapi kesimpulannya salah, sebab dapat dianggap sebagai sesat pikir. Dengan kata lain adalah argumentasi yang mereka sampaikan tidaklah berhubungan sama sekali.

Lebih lanjut, American Psychological Association mendefinisikan fallacy sebagai kesalahan dalam penalaran atau argumen yang mengarah pada kesimpulan yang terlihat benar, padahal sebenarnya tidak benar.

Bisa dikatakan, sesat pikir adalah kesalahan dalam penalaran yang membuat suatu argumen tidak benar dan  tidak masuk akal. Kesalahan penalaran tersebut umumnya bisa dibuktikan dengan fakta ilmiah. 

Macam-macam Logical Fallacy

Anda mungkin akan lebih banyak menemukan apa itu logical fallacy di media sosial. Sesat pikir ini bisa berkaitan dengan isu politik maupun isu kesehatan, misalnya kasus Covid-19. Ketika mendapat suatu informasi atau argumen di media sosial tentang Covid-19, Anda harus berpikir kritis untuk mengetahui informasi tersebut benar atau salah. 

Umumnya, pengguna media sosial akan memberikan argumen tanpa bukti kredibel, tetapi justru membujuk Anda untuk setuju dan melihat sesuatu dari sudut pandang mereka. Inilah contoh logical fallacy. 

Padahal, kualitas argumen atau informasi harus berdasarkan pada kredibilitas, relevansi, kekuatan logis, keseimbangan bukti, dan tingkat bias. Bukan sekadar opini, apalagi mempromosikan pemikiran yang salah. 

Berkaitan dengan logical fallacy, kamu harus tahu apa saja macam-macam logical fallacy beserta contoh sesat pikir yang sering terjadi di masyarakat!

1. Slippery slope argument

Slippery slope argument adalah argumen yang menyimpulkan bahwa jika suatu tindakan yang diambil, maka konsekuensi negatif lainnya akan mengikuti. Singkatnya, Slippery slope merupakan suatu kesalahan berpikir mengenai sebab akibat. 

Contoh “Kalau lu ngasih makanan cuman satu orang, lu juga harus memberikan makanan kepada semua orang.” Hal inilah yang merupakan bentuk kesesatan berpikir yang harus diwaspadai. Sebab, tak selamanya kita harus menyenangkan semua orang.

2. Circular argument

Logical fallacy yang kedua adalah circular argument. Sesat pikir ini akan membawa kamu ke dalam proses adu argumen yang akan terus berputar-putar dan tidak akan ada habisnya.

Contoh, ada seseorang yang berargumen kalau Allah itu ada karena terdapat dalam Al-Qur’an. Terus, ada orang bertanya, “kenapa ya aku percaya kalau Allah itu ada?”, lalu pihak pertama menjawab, “Ya, karena sudah jelas ada tertuang di Al-Qur’an”. 

Alhasil, argumennya akan terus berputar-putar di sana tanpa ada opini lain yang menguatkan.

3. Hasty generalization

Jenis kesesatan berpikir yang satu ini terjadi ketika seseorang membuat asumsi mengenai suatu hal berdasarkan contoh yang kurang memadai atau secara terburu-buru.

Contohnya, dalam suatu kelompok, lebih dari dua orang mengatakan bahwa kelas fisika sangat sulit untuk diikuti. Dengan begitu, anggota kelompok lainnya akan beranggapan yang serupa mengenai kelas fisika”.

Padahal pengalaman dari orang yang mengikuti kelas fisika di kelompok tersebut, tak cukup untuk dijadikan dasar dalam penarikan kesimpulan. 

4. Ad hominem

Ad hominem merupakan salah satu jenis sesat pikir yang menyerang kebenaran dengan mengungkit atau menunjukkan sisi negatif dari lawan bicara, tanpa memberikan bentuk bukti.

Karena menyerang pribadi dari orang yang suka melontarkan sebuah argumen atau ad hominem termasuk sebagai salah satu contoh sesatnya berpikir. Apalagi cara ini kerap sering dilakukan dengan tujuan untuk melemahkan argumen dari lawan bicaranya.

Contoh, “Kamu siapa? Ga ngerti apa-apa kok uda main ngejelekin orang lain! “

5. The Fallacy-fallacy

The Fallacy-fallacy adalah suatu bentuk kecacatan logika yang terjadi saat ada orang membuat klaim yang salah dan menarik kesimpulan secara salah juga, sehingga orang menginterpretasikannya secara salah juga. Atau seperti orang yang membuat premis suatu hal itu benar namun mengambil kesimpulan secara keliru, maka klaim dari suatu hal kesatuan tersebut menjadi salah.

Contoh: “Pemerintah berkata bahwa kita harus mencegah korupsi karena itu keren. Sehingga rakyat berasumsi bahwa lebih baik korupsi saja karena tidak peduli mau keren atau tidak yang penting kita kaya. Pernyataan pemerintah tidak fundamental dan tak berdasar. Kecuali pemerintah memberi alasan demi menjaga keuangan negara sehingga rakyat bisa tergugah untuk tidak korupsi”.

Selanjutnya ada The Fallacy Fallacy. Dalam kasus ini, Kamu beranggapan kalau suatu klaim atau argumen dibantah dengan buruk, otomatis klaim atau argumen tersebut sudah pasti salah.

Hal ini mungkin sering terjadi ketika ada acara debat ataupun diskusi yang diadakan kelas. Ketika ada suatu argumen dari seseorang yang dibantah dengan buruk, lalu Kamu langsung mengklaim bahwa argumennya sudah pasti salah.

Penutup 

Nah, itulah dia pengertian dari logical fallacy, macam-macamnya dan beserta contohnya  yang perlu kamu ketahui. Jadi, ada baiknya untuk mulai memakai logika dengan bijak sejak dini.

Dengan begitu, kamu akan terhindar dari praktik sesat pikiran yang dilakukan oleh orang lain dan kamu dapat berpikir dengan jernih. Namun, tetap tanam sikap kritis dalam diri ya! 

Publikasi: Ashefa Griya Pusaka

Scroll to Top