Apa Manfaat Puasa untuk Kesehatan Mental? - Ashefa Griya Pusaka

Apa Manfaat Puasa untuk Kesehatan Mental?

Apa Manfaat Puasa untuk Kesehatan Mental?
Share on:

Puasa bukan hanya sebuah praktik keagamaan, tetapi juga memiliki banyak sekali manfaat bagi kesehatan mental dan fisik. Manfaat puasa untuk kesehatan mental mulai dari mengurangi stres hingga meningkatkan konsentrasi.

Namun, puasa bukan hanya tentang tidak makan, tetapi juga tentang menghindari perilaku dan kebiasaan tertentu seperti minum terlalu banyak alkohol atau merokok untuk mendapatkan manfaat penuhnya.

Dalam artikel ini, kita akan membahas berbagai cara di mana puasa dapat bermanfaat bagi kesehatan mental, mulai dari mengurangi stres hingga meningkatkan kesadaran. Kita juga akan membahas beberapa tindakan pencegahan penting yang harus dilakukan saat berpuasa.

Apa Itu Puasa dan Apa Manfaatnya?

Puasa adalah praktik kuno yang akhir-akhir ini semakin populer, karena semakin banyak orang yang ingin mendapatkan manfaatnya bagi kesehatan mental. Sederhananya, puasa adalah tidak mengonsumsi makanan atau mengurangi jumlah makanan yang Anda makan untuk jangka waktu tertentu.

Tidak seperti diet tradisional, puasa tidak melibatkan pembatasan asupan Anda pada jenis makanan tertentu atau menghitung kalori. Sebaliknya, diet ini mengandalkan makan lebih sedikit per hari selama periode waktu yang telah ditentukan (misalnya, berpuasa selama 16 jam sehari). Intinya adalah memberikan kesempatan bagi tubuh untuk beristirahat dan memperbaiki diri, baik secara fisik maupun mental.

Manfaat puasa untuk kesehatan mental sangat banyak. Puasa dapat membantu mengurangi stres dan kecemasan karena mengurangi produksi hormon stres dan dapat membantu mengatur hormon yang berkaitan dengan suasana hati, seperti serotonin. Puasa juga dapat meningkatkan fungsi kognitif dengan memungkinkan otak untuk menggunakan keton sebagai energi, bukan glukosa, sehingga meningkatkan konsentrasi dan fokus. Terakhir, puasa dapat meningkatkan disiplin diri karena membutuhkan tekad yang kuat untuk tetap berpuasa dan membantu orang untuk lebih mengontrol pilihan makanan mereka.

Bagaimana Puasa Berdampak pada Kimiawi Otak?

Selain manfaat fisik dari berpuasa, penelitian terbaru telah menjelaskan bagaimana otak kita juga mendapat manfaat dari puasa. Sebagai permulaan, puasa dapat membantu menyeimbangkan hormon dan neurotransmiter kita, yang dapat meningkatkan kejernihan mental dan fokus. Secara khusus, saat kita berpuasa, terjadi peningkatan hormon ghrelin, yang telah dikaitkan dengan peningkatan suasana hati dan fungsi kognitif. Selain itu, puasa juga telah dikaitkan dengan peningkatan kadar neurotransmitter norepinefrin, yang diketahui dapat membantu mempertajam fokus dan meningkatkan daya ingat.

Sisi positif lain dari puasa yang dapat memberikan dampak langsung pada kesehatan mental adalah pengaruhnya terhadap neurogenesis atau kelahiran neuron baru di otak. Penelitian telah menunjukkan bahwa berpuasa, baik secara parsial maupun bergantian dapat meningkatkan neurogenesis di bagian tertentu dari otak yang bertanggung jawab untuk belajar, mengingat, dan mengambil keputusan. Peningkatan neurogenesis tidak hanya dapat membantu melindungi dari penyakit seperti Alzheimer atau Parkinson, tetapi juga membantu meningkatkan kejernihan mental dan kinerjanya.

Puasa juga memberikan peningkatan kadar endorfin dan hormon ‘rasa senang’ yang memberi kita rasa nyaman. Proses ini dikenal sebagai autophagy, di mana sel-sel memecah dari waktu ke waktu ketika mereka tidak aktif atau tidak aktif karena tidak mendapatkan makanan, seperti saat berpuasa.  

Perubahan Hormon Selama Berpuasa

Satu hal yang mungkin tidak banyak diketahui orang tentang puasa adalah bahwa puasa sebenarnya menyebabkan beberapa perubahan hormon yang menarik. Nah, ini bukan hanya bermanfaat bagi kesehatan fisik, puasa juga dapat meningkatkan kesehatan mental.

Tingkat Insulin

Puasa menyebabkan kadar insulin dalam tubuh Anda menurun, yang dapat membantu mengurangi risiko diabetes tipe 2 dan berkontribusi pada kesehatan mental yang lebih baik secara keseluruhan. Kadar insulin yang rendah juga meningkatkan fungsi kognitif, sehingga Anda dapat berpikir lebih jernih dan lebih mudah memproses informasi.

Tingkat Ghrelin

Ghrelin adalah hormon yang dilepaskan saat perut kosong, dan hormon ini memainkan peran penting dalam rasa lapar dan keseimbangan energi. Selama berpuasa, kadar ghrelin akan meningkat. Berarti setelah berpuasa, tubuh memiliki lebih banyak energi yang tersedia saat makan lagi. Energi tersebut dapat digunakan oleh tubuh fisik dan mental Anda.

Puasa juga memiliki beberapa efek hormonal lain yang bermanfaat bagi kesehatan mental. Puasa meningkatkan ketersediaan norepinefrin, endorfin, dan dopamin. Semua hormon ini telah dikaitkan dengan berkurangnya stres dan peningkatan kesejahteraan secara umum. Hal ini juga mengurangi kadar kortisol, terlalu banyak kortisol dapat menyebabkan kecemasan dan depresi, sehingga mengurangi kadar ini membantu meningkatkan kesehatan mental juga.

Cara Berpuasa untuk Kesehatan Mental

Jika ingin berpuasa untuk kesehatan mental, Anda perlu mempelajari cara melakukannya dengan aman. Puasa harus dilakukan di bawah bimbingan dokter atau ahli gizi, terutama jika Anda mengikuti rencana nutrisi, memiliki perubahan metabolisme atau kondisi medis.

Puasa untuk kesehatan mental biasanya melibatkan periode makan dengan jumlah makanan dan minuman yang lebih sedikit, diikuti dengan periode yang lebih lama tanpa makan sama sekali. Berikut ini adalah panduan umum tentang cara berpuasa yang aman:

1. Mulailah dengan Perlahan

Mulailah perlahan dengan puasa singkat di mana Anda tidak makan selama 12 jam di antara waktu makan selama beberapa hari. Secara bertahap tingkatkan durasi dan frekuensi puasa dari waktu ke waktu.

2. Berbuka Puasa Secara Bertahap

Pastikan Anda berbuka puasa dengan makanan kecil atau camilan, tetapi penting untuk berbuka puasa secara perlahan dan tidak makan terlalu cepat. Ini berarti menyisihkan waktu setelah berbuka untuk menikmati makanan kecil atau camilan, serta membiasakan diri untuk makan lebih lambat secara umum.

3. Perhatikan Tubuh Anda

Tubuh akan memberi tahu kapan saatnya sudah cukup. Jika Anda merasa lelah saat berpuasa, berhentilah dan beristirahatlah hingga rasa lapar kembali sehingga Anda dapat melanjutkan. Dehidrasi juga merupakan masalah yang perlu dipantau. Pastikan Anda minum banyak air selama berpuasa dan hindari minuman berkafein atau minuman yang mengandung diuretik.

4. Ambil Manfaat

Jika dilakukan dengan benar, puasa dapat memberikan berbagai manfaat yang dapat memberikan kontribusi positif terhadap kesehatan mental Anda. Puasa dapat membantu mengurangi tingkat stres dan meningkatkan kejernihan mental.

Bahaya Puasa Jangka Panjang bagi Kesehatan Mental

Dalam hal puasa dan kesehatan mental, ada sisi negatifnya jika Anda tidak berhati-hati. Puasa jangka panjang mungkin bukan pilihan terbaik untuk kesehatan mental secara keseluruhan, karena dapat menyebabkan masalah neurologis bersama dengan masalah fisik lainnya.

1. Ketidakseimbangan Hormon

Puasa dapat menyebabkan gangguan pada hormon seperti leptin dan ghrelin, yang bertanggung jawab atas rasa lapar, tingkat energi, dan metabolisme. Meskipun puasa membantu menyeimbangkan satu hormon, jika hormon lainnya terganggu, maka akan mengganggu keseluruhan sistem. Inilah sebabnya mengapa penting untuk memeriksakan diri ke dokter sebelum memulai rutinitas puasa apa pun.

2. Malnutrisi

Berpuasa dalam jangka waktu yang lama dapat menyebabkan malnutrisi yang menyebabkan edema atau anemia. Malnutrisi melemahkan sistem kekebalan tubuh, yang berarti Anda lebih rentan terhadap penyakit seperti pilek dan flu-bukan seperti yang Anda bayangkan saat memulai puasa.

3. Gangguan Kognitif

Puasa jangka panjang dapat menyebabkan perubahan kimiawi otak yang berdampak negatif pada kemampuan kognitif Anda. Produksi neurotransmitter juga menjadi terganggu karena puasa jangka panjang, yang mengakibatkan gangguan berpikir dan fokus jika puasa berlangsung terlalu lama.

Puasa perlu dengan dokter Anda sebelum memulai rutinitas apapun, terutama dalam hal manfaat kesehatan mental. Meskipun ada beberapa manfaat puasa intermiten untuk kesehatan mental, jika dilakukan secara tidak benar atau berlebihan, hal ini dapat menyebabkan konsekuensi serius yang dapat lebih besar daripada hal positif yang terkait dengan praktik ini.

Penutup

Ada berbagai manfaat kesehatan yang terkait dengan puasa, termasuk manfaat puasa untuk kesehatan mental seperti peningkatan fokus dan kejernihan mental, peningkatan energi dan suasana hati yang positif, berkurangnya stres dan kecemasan, dan peningkatan kualitas tidur. Puasa bukanlah obat ajaib untuk semua penyakit, tetapi puasa dapat menjadi alat yang ampuh untuk membantu meningkatkan kesehatan mental secara keseluruhan.

Menemukan jadwal puasa yang tepat yang sesuai dengan tubuh, gaya hidup, dan tujuan Anda adalah hal yang penting, dan juga penting untuk memperhatikan umpan balik dari tubuh. Tidak ada salahnya juga untuk berkonsultasi dengan dokter atau ahli gizi sebelum memulai rutinitas puasa.

Publikasi: Ashefa Griya Pusaka

Scroll to Top