Masih Kontroversi, Mengapa Ganja Diperbolehkan untuk Pengobatan Medis? - Ashefa Griya Pusaka

Masih Kontroversi, Mengapa Ganja Diperbolehkan untuk Pengobatan Medis?

ganja untuk pengobatan medis 1
Share on:

Ganja atau cannabis digunakan manusia sejak ribuan tahun lalu. Hingga hari ini, masih menjadi kontroversi. Ganja termasuk dalam golongan narkoba. Namun kini sedang ramai perdebatan terkait kebolehan ganja untuk pengobatan medis. Apa alasannya?

Sejarah Penggunaan Ganja

Pemahaman kita tentang sejarah pertama kali penggunaan ganja bersumber dari bukti arkeologis, catatan sejarah, dan sumber-sumber budaya. Tumbuhan ganja berasal dari wilayah Asia Tengah dan Asia Selatan, dan telah digunakan oleh berbagai peradaban kuno untuk berbagai tujuan, termasuk penggunaan medis, ritual, dan rekreasi.

Beberapa titik penting dalam sejarah penggunaan ganja bisa disimak dari bukti-bukti berikut:

  • Penggunaan di Asia Kuno: Bukti awal penggunaan ganja berasal dari peradaban kuno di Asia seperti China, India, dan Mesir. Di China, ganja digunakan untuk tujuan medis dan berbagai aplikasi sekitar 5000 tahun yang lalu.
  • Penggunaan di India: Ganja memiliki sejarah panjang di India, khususnya dalam konteks keagamaan dan spiritual. Ganja telah lama digunakan dalam praktik-praktik keagamaan Hindu dan digambarkan dalam teks-teks suci seperti “Atharva Veda” yang berasal dari ribuan tahun yang lalu.
  • Penyebaran Melalui Perdagangan: Seiring dengan perjalanan dan perdagangan antara berbagai peradaban kuno, penggunaan ganja tersebar ke berbagai bagian dunia. Misalnya, ganja dibawa ke Timur Tengah melalui perjalanan perdagangan.
  • Penggunaan di Barat: Ganja diperkenalkan ke Eropa oleh penjelajah dan pedagang pada abad ke-19. Pada awalnya, penggunaan ganja di Eropa lebih terkait dengan tujuan industri, seperti penggunaannya dalam pembuatan kertas.
  • Penggunaan Rekreasi dan Kontroversi: Penggunaan ganja untuk tujuan rekreasi mulai mendapatkan perhatian lebih banyak di berbagai bagian dunia pada abad ke-20. Namun, ini juga memicu kontroversi dan larangan di banyak negara.

Berbagai Kandungan Zat Aktif dalam Ganja

Ganja mengandung berbagai zat kimia aktif yang memberikan efek pada tubuh manusia. Dua kelompok utama senyawa dalam ganja adalah cannabidiol (CBD) dan tetrahydrocannabinol (THC), meskipun ada banyak senyawa lain yang juga berperan dalam efek dan sifat ganja.

Berikut adalah beberapa kandungan zat dalam ganja yang paling penting:

  • Tetrahydrocannabinol (THC): THC adalah senyawa yang paling dikenal dalam ganja karena memiliki efek psikoaktif atau psikotropik. Ini adalah senyawa yang memberikan sensasi “mabuk” atau “tinggi” saat ganja dikonsumsi. THC bekerja dengan mengikat reseptor cannabinoid di otak dan sistem saraf pusat, menghasilkan efek seperti euforia, relaksasi, perubahan persepsi sensorik, dan perubahan suasana hati.
  • Cannabidiol (CBD): CBD adalah senyawa lain yang penting dalam ganja. Berbeda dengan THC, CBD tidak memiliki efek psikoaktif yang sama. Banyak orang tertarik pada potensi medis CBD karena beberapa penelitian menunjukkan bahwa CBD dapat memiliki sifat antiinflamasi, analgesik (pereda nyeri), dan anti kecemasan.
  • Cannabinoid Lainnya: Selain THC dan CBD, ada lebih dari 100 cannabinoid lain yang ditemukan dalam ganja. Beberapa contohnya adalah cannabinol (CBN), cannabigerol (CBG), dan cannabichromene (CBC). Masing-masing cannabinoid ini memiliki karakteristik dan efek yang berbeda-beda, meskipun penelitian tentang banyak dari mereka masih dalam tahap awal.
  • Terpen dan Terpenoid: Terpen dan terpenoid adalah senyawa aromatik yang ditemukan dalam banyak tumbuhan, termasuk ganja. Mereka memberikan aroma dan rasa unik pada berbagai varietas ganja, serta dapat memiliki potensi manfaat kesehatan sendiri. Beberapa terpen yang ditemukan dalam ganja termasuk mircene, limonene, dan pinene.
  • Flavonoid: Flavonoid adalah senyawa yang memberikan warna pada tanaman dan juga dapat memiliki efek antioksidan dan antiinflamasi. Beberapa flavonoid yang ditemukan dalam ganja adalah quercetin, kaempferol, dan apigenin.

Kandungan zat dalam ganja dapat bervariasi tergantung pada jenis tanaman, metode budidaya, dan pengolahan. Efek yang dihasilkan oleh ganja sangat tergantung pada kombinasi senyawa-senyawa tersebut dan bagaimana zat-zat tersebut berinteraksi dengan reseptor dalam tubuh manusia.

Mengapa Ganja Diperbolehkan Untuk Pengobatan Medis?

Penggunaan ganja untuk pengobatan medis adalah topik kontroversial yang melibatkan berbagai pertimbangan ilmiah, etika, hukum, dan sosial. Beberapa negara dan yurisdiksi telah melegalkan atau memberikan izin penggunaan ganja untuk pengobatan medis, sementara yang lain tetap melarangnya.

Berikut beberapa alasan mengapa ganja diperbolehkan untuk pengobatan medis di beberapa negara :

  1. Manfaat Medis yang Terbukti: Beberapa studi ilmiah menunjukkan bahwa senyawa-senyawa aktif dalam ganja, terutama cannabidiol (CBD) dan tetrahydrocannabinol (THC), memiliki potensi untuk mengurangi gejala atau mengatasi kondisi medis tertentu. Contoh kondisi medis yang mungkin merespons ganja termasuk epilepsi, nyeri kronis, mual dan muntah akibat kemoterapi, serta beberapa gangguan neurologis.
  2. Alternatif untuk Pengobatan Konvensional: Dalam beberapa kasus, ganja dapat menjadi alternatif bagi pasien yang tidak merespons pengobatan medis konvensional atau mengalami efek samping yang buruk dari pengobatan tersebut.
  3. Pendekatan Holistik: Beberapa orang dan profesional medis percaya bahwa penggunaan ganja untuk pengobatan medis dapat mengintegrasikan pendekatan holistik untuk perawatan, melibatkan aspek fisik dan mental kesehatan pasien.
  4. Desakan dari Pasien dan Masyarakat: Beberapa negara dan yurisdiksi telah merespons desakan dari pasien dan masyarakat untuk melegalkan atau memperbolehkan penggunaan ganja untuk pengobatan medis. Para pendukung berpendapat bahwa pasien berhak untuk mengakses perawatan yang mereka yakini dapat membantu mengurangi penderitaan mereka.
  5. Pengurangan Penderitaan: Beberapa pasien yang menderita kondisi medis kronis atau parah mungkin mendapatkan manfaat dari penggunaan ganja, seperti pengurangan nyeri atau mual yang parah. Ini dapat membantu meningkatkan kualitas hidup mereka.

Meskipun ada manfaat potensial dari penggunaan ganja dalam pengobatan medis, penting untuk diingat bahwa penggunaannya harus diatur dengan cermat dan berdasarkan bukti ilmiah yang kuat.

Penggunaan ganja untuk pengobatan medis juga masih menjadi bidang penelitian yang aktif, dan regulasi yang ketat diperlukan untuk memastikan penggunaannya yang aman dan efektif. Setiap negara atau yurisdiksi yang memperbolehkan penggunaan ganja untuk pengobatan medis biasanya memiliki sistem perizinan dan pengawasan yang ketat untuk memastikan bahwa penggunaannya tepat dan aman.

Negara yang Melegalkan Ganja untuk Pengobatan Medis

Ada beberapa negara di seluruh dunia telah melegalkan atau memperbolehkan penggunaan ganja untuk pengobatan medis, tetapi peraturan dan status hukumnya dapat bervariasi. Berikut adalah beberapa negara yang membolehkan penggunaan ganja untuk pengobatan medis:

  • Amerika Serikat: Sejumlah negara bagian di Amerika Serikat telah melegalkan penggunaan ganja untuk pengobatan medis. Namun, status hukumnya bervariasi di setiap negara bagian, dengan beberapa negara bagian yang mengizinkan penggunaan ganja secara luas untuk berbagai kondisi medis.
  • Kanada: Kanada telah melegalkan penggunaan ganja untuk pengobatan medis dan rekreasi. Pasien di Kanada dapat mengakses ganja melalui sistem lisensi medis.
  • Belanda: Meskipun ganja dikenal luas di Belanda, penggunaan ganja untuk pengobatan medis diizinkan dalam kasus-kasus tertentu dan di bawah pengawasan medis.
  • Israel: Israel adalah salah satu negara yang aktif dalam penelitian medis terkait ganja. Negara ini memiliki program medis yang mengizinkan pasien tertentu mengakses produk ganja yang telah diizinkan oleh otoritas medis.
  • Jerman: Jerman telah melegalkan penggunaan ganja medis dan memiliki program yang memungkinkan pasien dengan kondisi medis tertentu untuk mendapatkan akses ke produk ganja yang diawasi dengan ketat.
  • Australia: Beberapa negara bagian di Australia telah melegalkan ganja untuk pengobatan medis, dengan aturan yang bervariasi antara yurisdiksi.
  • Britania Raya: Inggris telah mengizinkan penggunaan ganja medis dalam beberapa situasi tertentu, tetapi aksesnya terbatas dan diawasi dengan ketat.
  • Spanyol: Spanyol memungkinkan penggunaan ganja untuk pengobatan medis, terutama di beberapa daerah otonom seperti Catalonia.
  • Chili: Chile adalah salah satu negara Amerika Latin yang telah melegalkan penggunaan ganja untuk pengobatan medis.
  • Uruguay: Seperti Kanada, Uruguay telah melegalkan ganja untuk penggunaan rekreasi dan medis.

Publikasi: Ashefa Griya Pusaka

Scroll to Top