Pengertian megalophobia adalah rasa takut karena melihat benda besar atau sangat besar. Banyak faktor penyebab yang membuat seseorang mengalami hal ini, misalnya melihat bangunan, hewan atau bahkan pesawat.
Pernahkah kamu mendengar seseorang fobia pada benda-benda besar? Fenomena ini disebut dengan Megalophobia. Penderita Megalophobia akan merasa takut berlebihan dan berkepanjangan saat memikirkan atau melihat benda dengan ukuran besar.
Umumnya ini terjadi pada anak-anak dan sudah menjadi hal yang biasa. Tetapi, remaja dan orang dewasa juga bisa mengalaminya. Walaupun fobia tak berbahaya, tapi bisa memengaruhi kualitas hidup seseorang karena terhalang dengan rasa takut yang berlebihan. Lalu, bagimana penderita Megalophobia bisa sembuh? Langsung saja simak yuk penjelasannya.
Apa Itu Megalophobia?
Berbicara mengenai fobia yang kamu ingat adalah perasaan takut. Padahal rasa takut dan fobia itu berbeda. Rasa takut muncul saat seseorang melihat benda atau objek lainnya yang mungkin dapat membayangkannya. Misalnya, orang takut dengan ketinggian karena dapat membahayakan nyawanya bila terjatuh.
Sedangkan, orang yang mempunyai phobia cenderung merasa takut berlebihan dan tak rasional pada benda atau objek tertentu. Padahal, bendanya tak menimbulkan bahaya apapun, malah cenderung aman.
Begitupun yang di rasakan bagi penderita Megalophobia, yakni jenis fobia pada benda-benda yang berukuran besar. Misalnya gunung, patung raksasa, monumen, truk kontainer dan lainnya. Megalophobia tergolong dalam gangguan kegelisahan (Anxiety Disorder) umumnya terjadi.
Megalophobia sering dialami oleh anak-anak. Mereka lebih merasa takut saat melihat benda atau objek dengan ukuran raksasa. Rasa takut ini dapat menghilang seiring berjalannya waktu. Kemungkinan gangguan ini bisa terbawa hingga remaja dan dewasa.
Apabila tak segera ditangani dengan tepat, dapat mengganggu aktivitas sehari-hari. Megalophobia sering dialami perempuan daripada laki-laki. Hal ini, dilihat hasil dari penelitian NCBI menyebutkan bahwa siswa perempuan lebih banyak menderita gangguan kegelisahan dibandingkan laki-laki.
Penyebab Megalophobia
Mengapa seseorang dapat mengalami gangguan Megalophobia? Penyebab utama dari gangguan Megalophobia belum diketahui secara pasti. Tetapi, para peneliti percaya jika Megalophobia terjadi karena trauma masa lalu.
Seseorang kemungkinan pernah merasakan atau mengalami hal yang kurang menyenangkan dengan benda besar saat anak-anak, sehingga rasa takut itu terus terbawa hingga dewasa.
Apa Dampak Megalophobia?
Saat penderita Megalophobia melihat benda atau objek yang besar, mereka akan mengalami gelisah berlebihan dan kurang nyaman. Dampaknya yakni:
- Napas menjadi pendek.
- Merasa takut dan gelisah berlebihan
- Jantung berdetak cepat
- Pusing dan mual.
- Ingin cepat meninggalkan tempat tersebut
Objek yang Ditakuti Penderita Megalophobia
Penderita Megalophobia akan merasa takut saat melihat benda dengan ukuran besar misalnya bangunan yang tinggi, monumen dan patung berukuran raksasa, objek alam yang berukuran besar, gunung dan laut, Kapal pesiar, yacht, kapal laut, hewan berukuran besar seperti paus jerapah, gajah.
Bagaimana Cara Mengatasi Megalophobia?
Penderita Megalophobia pastinya memerlukan perawatan supaya bisa sembuh. Tapi, hingga sekarang belum ditemukan obat untuk menyembuhkan gangguan Megalophobia.
Meskipun begitu, ada terapi psikologi yang bisa digunakan oleh psikolog untuk membantu pasien Megalophobia dalam mengatasi rasa takutnya, yakni metode terapi eksposur (Exposure Therapy).
Exposure Therapy bertujuan supaya membentuk lingkungan yang aman bagi penderita fobia. Sehingga penderita mampu mengatasi rasa takutnya, kegelisahan berkurang dan kualitas hidup menjadi lebih baik.
Ada berbagai tipe Exposure Therapy, yang bisa digunakan psikolog. Psikolog juga akan menerapkan Exposure Therapy sesuai dengan kondisi, gejala dan pengalaman masa lalu seseorang. Intinya terapi ini dilakukan dengan cara memberikan eksposur bagi penderita fobia dengan benda yang ditakutinya.
Misalnya, ada seseorang yang takut dengan gedung pencakar langit, maka kamu akan diminta membayangkan gedung pencakar langit dahulu. Selanjutnya, kamu akan diperlihatkan foto gedung pencakar langit, lalu mengunjungi gedung pencakar langit secara langsung.
Nah, terapi ini dilakukan secara perlahan hingga penderita fobia merasa aman dan bisa mengatasi rasa takutnya. Hasilnya untuk terapi ini bisa berbeda-beda bagi pasien Megalophobia. Kemungkinan hal ini bisa memakan waktu bertahun-tahun.
Bagaimana Cara Tes Megalophobia?
Apakah kamu yakin menderita Megalophobia? Atau hanya sekedar takut seperti biasa pada umumnya? Apabila kamu merasakan rasa takut berlebihan pada benda-benda besar selama lebih dari enam bulan, bisa menjadi gejala bahwa kamu menderita Megalophobia.
Namun, hingga sekarang belum ada test yang bisa mendiagnosis apakah seseorang menderita Megalophobia. Dalam membantu psikolog mendiagnosis penyakit mental yang dialami pasien, biasanya mereka merujuk pada kriteria dalam Diagnostic and Statistical Manual of Mental Disorders (DSM-5). Jadi, DSM-5 yaitu salah satu sumber referensi psikologi yang dipublikasikan oleh The American Psychiatric Association (APA).
Demikianlah informasi tentang gangguan mental Megalophobia. Jika kamu takut berlebihan hingga cemas saat melihat benda atau objek yang lebih besar dengan waktu yang lama. Lebih baik konsultasikan dengan psikolog. Untuk mencari tahu penyebabnya dan memberikan solusi yang tepat untuk mengatasi permalasahan tersebut. Kamu juga bisa berkonsultasi dengan pusat rehabilitasi Ashefa Griya Pusaka.
Publikasi: Ashefa Griya Pusaka