Penyalahgunaan narkoba di Indonesia terus saja terjadi. Para penggunanya bukan hanya orang dewasa, bahkan usia remaja dari berbagai kalangan pun menggunakannya. Mengapa narkoba sering disalahgunakan dan menjadi kecanduan? Ternyata ada beberapa hal yang membuat orang cenderung menggunakan narkoba dan menjadi kecanduan.
Penggunaan narkoba terus menjadi masalah kesehatan masyarakat yang utama di berbagai negara. Para pembuat kebijakan di tingkat tertinggi menghadapi fenomena yang semakin kompleks, dinamis dan multi-kausal. Banyak penelitian yang dilakukan selama bertahun-tahun telah mencoba untuk menentukan bagaimana penyalahgunaan narkoba dimulai.
Ada ciri-ciri utama dari orang yang menggunakan narkoba. Pria umumnya lebih rentan terhadap penggunaan obat-obatan terlarang dan wanita cenderung lebih sering menggunakan obat-obatan seperti hipnosedatif atau obat penenang. Meskipun tidak satu pun dari karakteristik atau sifat tertentu yang mengakibatkan kecanduan, adalah mungkin untuk mengidentifikasi hal-hal yang dapat membuat seseorang lebih rentan untuk menyalahgunakan dan kemudian kecanduan narkoba.
Rendahnya Kadar Dopamin di Otak
Sistem penghargaan otak yang ditemukan di lobus frontal menghasilkan dopamin dan sensasi yang menenangkan dalam situasi yang menyenangkan dalam hal ini konsumsi obat pertama kali. Umumnya, orang-orang dengan tingkat neurotransmiter yang lebih rendah bisa mengalami kecanduan narkoba.
Adanya Anggota Keluarga yang Kecanduan
Ketika ada orang yang kecanduan dalam sistem keluarga itu maka sangat mungkin bagi anggota keluarga lain pun menyalahgunakan. Anggota keluarga lain akan meniru perilaku konsumsi dan juga kebiasaan menggunakan narkoba sebagai cara pintas mengatasi masalah yang sedang dialaminya.
Toleransi Rendah Terhadap Frustrasi
Biasanya, orang yang lebih sedikit menoleransi penderitaan atau kegagalan (karena kurangnya pengalaman, tingkat tuntutan diri yang sangat tinggi, atau kurangnya strategi penanggulangan) cenderung lebih rentan terhadap penggunaan narkoba sebagai cara untuk menghindari ketidaknyamanan diri sementara waktu.
Keterbukaan Terhadap Pengalaman
Orang yang rasa ingin tahu dan memiliki faktor kepribadian yang menonjol kemungkinan besar tergoda untuk menyalahgunakan narkoba. (kebutuhan untuk mencoba pengalaman baru, merasakan adrenalin, menjadi orang yang berani membuat mereka berani mencoba narkoba dengan alasan untuk mencari kesenangan yang belum pernah dirasakan.
Perasaan Hampa, Depresi dan Kesepian
Mengapa narkoba sering disalahgunakan juga terkait dengan solusi untuk menyembuhkan gangguan tidur, depresi, mood rendah, kesepian dan kekosongan. Dalam hal ini, orang tersebut mencoba membius rasa sakitnya dengan kehadiran obat-obatan dengan efek sedatif. Adanya stres kerja, atau sedang dalam masa adaptasi juga dapat mempengaruhi orang untuk menjadi tertarik menyalahgunakan narkoba.
Harga Diri Rendah
Orang dengan harga diri rendah mungkin merasa bahwa kesejahteraan emosional mereka tidak bergantung pada diri mereka sendiri dan mencari bantuan eksternal sementara. Bantuan paling mudah adalah dengan mengkonsumsi narkoba yang mampu menawarkan rasa percaya diri instan. Sekali dua kali mencoba dirasa dapat memperkuat rasa percaya diri terhadap orang lain maka akhirnya mereka pun menjadi kecanduan.
Para pengguna narkoba itu sebenarnya sadar jika perbuatannya itu berdampak buruk pada kesehatan tubuh dan juga mental. Namun apa daya, dorongan yang kuat dari dalam agar terus menggunakan mengalahkan segalanya. Bahkan mereka sering memiliki keinginan untuk meningkatkan dosis pemakaian agar efek menyenangkan yang dirasakan tak berkurang.
Mengapa narkoba disalahgunakan juga dikarenakan rasa penasaran yang kuat untuk merasakan bagaimana efek yang akan dirasakan. Itu biasanya terjadi pada remaja yang memang memiliki jiwa ingin mencoba tantangan baru. Hal ini bisa menjadi faktor penyebab penyalahgunaan narkoba pada remaja. Selain itu juga, pengaruh teman yang juga sudah menggunakan dan mengatakan jika efeknya begitu menyenangkan.
Publikasi: Ashefa Griya Pusaka