Mengenal apa itu konseling adiksi NAPZA -Konseling Adiksi NAPZA adalah proses konsultasi yang diberikan oleh layanan profesional konselor adiksi kepada seseorang yang memiliki gangguan penyalahgunaan zat.
Setiap masalah yang dihadapi pasti perlu diselesaikan agar tidak menimbulkan efek panjang bagi hidup Anda. Terkadang kita perlu menceritakan apa yang terjadi untuk mendapatkan jalan keluar untuk mengatasi masalah tersebut.
Salah satu contohnya jika Anda terjebak dilingkungan penyalahgunaan NAPZA, sesi konseling adiksi perlu didapat untuk membantu menyelesaikan permasalahan yang sedang di hadapi.
Sebelum masuk ke inti artikel, kita akan mengenal apa itu konseling. Hal ini bisa membantu anda memahami pentingnya sesi konseling terhadap permasalahan yang sedang terjadi.
Apa itu Konseling?
Konseling Adiksi NAPZA adalah suatu proses kegiatan rehabilitasi yang harus dijalani setiap pengguna atau penyalahguna narkoba baik secara medis maupun sosial agar bisa terlepas dari kecanduan / adiksi zat yang digunakan.
Setiap individu pasti memiliki masalahnya sendiri, mereka bisa mengatasi masalah tersebut dengan caranya sendiri. Namun ada orang-orang yang membutuhkan dukungan/bantuan dari orang lain untuk menyelesaikan masalahnya.
Bantuan dari orang lain ini bisa didapat dari keluarga, teman, pasangan atau orang-orang terdekat Anda. Solusi lainnya Anda bisa menghubungi layanan konseling lainnya berdasarkan masalah yang sedang dialami, contohnya jika Anda menyalahgunakan NAPZA. Segera hubungi pusat rehabilitasi narkoba untuk mendapatkan penanganan yang tepat seperti Ashefa Griya Pusaka.
Peran konseling ialah untuk membantu korban mengatasi masalah yang sedang dialaminya. Konseling adalah interaksi antara konselor/pembimbing dengan individu yang memiliki suatu masalah (disebut konseli) dengan tujuan membantu klien menghadapi masalah yang sedang dihadapinya.
Konseling sendiri bisa dilakukan untuk membantu berbagai macam masalah, seperti penyalahgunaan NAPZA, membantu korban yang terkena bencana, permasahan internal atau eksternal keluarga, hubungan di masyarakat, dalam dunia pendidikan dan industri. Biasanya orang yang mengikuti sesi konseling berharap untuk mendapatkan solusi, pembelajaran dan jalan keluar dari setiap permasalahan yang ada.
Masukan-masukan positif dari tenaga ahli akan membantu konseli mendapat ketenangan hati dan lebih percaya diri menghadapi masalahnya.
Penyebab Penyalahgunaan NAPZA
Penyalahgunaan NAPZA merupakan tindakan yang sangat berbahaya, bagi pengguna, masyarakat ataupun keluarganya.
Seseorang berani menggunakan obat-obatan terlarang ini biasanya dipengaruhi oleh lingkungan disekitarnya. Salah satu contohnya pergaulan dilingkungan yang tidak baik atau ada anggota keluarga yang menggunakan NAPZA.
Kali ini kita akan membahas penyebab-penyebab penyalahgunaan NAPZA yang bisa saja menghampirimu!
Seseorang yang menyalahgunakan NAPZA pasti memiliki faktor penyebab yang membuatnya terjerumus. Tanpa disadari hal ini sangat merugikan diri sendiri dan orang lain. Berikut ini penyebab-penyebab yang mungkin terjadi Anda menjadi penyalahguna NAPZA:
- Coba-coba
- Memiliki teman seorang pecandu NAPZA
- Pernah mengalami kekerasan
- Memiliki masalah dengan orang terdekat
- Mengalami masalah ekonomi
Fase Ketergantungan NAPZA
Seseorang yang memiliki masalah penyalahgunaan NAPZA harus segera di tolong karena bisa menyebabkan ketergantungan yang merupakan penyakit otak kronis. Jika dibiarkan, hal buruk seperti fase ketergantungan akan menghampirinya.
Fase ini bisa dirasakan seperti:
- Keinginan untuk terus mengkonsumsi obat terus-menerus, hingga dirinya measa terpuaskan dalam sehari.
- Rasa ingin menggunakan NAPZA semakin kuat dan bisa membuat pikiran tidak terkendali.
- Berjalannya penyalahgunaan NAPZAdosis yang digunakan sebelumnya akan terasa kurang dan ingin meningkatkannya.
- Melakukan cara apapun untuk mendapatkan/membeli NAPZA.
- Muncul kebiasaan buruk selalu cek ktersedian NAPZA.
- Tanggung jawab pekerjaan tidak terpenuhi dan cenderung lalai melakukan aktivitas lainnya.
- Tetap menggunakan NAPZA, walaupun sudah paham bahaya dan dampak buruk yang bisa terjadi.
- Bisa melakukan aktivitas berbahaya yang bisa merugikan diri sendiri atau orang lain.
- Rasa untuk pulih semakin sulit dan cenderung gagal untuk berhenti menggunakan NAPZA.
- Banyaknya waktu yang terbuang percuma akibat penyalahgunaan, membeli dan pemulihan.
Apa itu Konseling Adiksi NAPZA ?
Kali ini kita akan masuk pada pembahasan konseling adiksi. Ini merupakan bagian dari program rehabilitasi yang harus dilakukan oleh korban penyalahgunaan narkoba secara konsisten untuk mendapatkan pemulihan dari ketergantungan obat yang dikonsumsinya.
Sesi konseling ini dilakukan di fasilitas Ashefa Griya Pusaka bersama tenaga ahli yang sudah sangat profesional dibidangnya. Konseling diharapkan bisa membantu klien mendapat bimbingan dan pendampingan. Hal ini memiliki tujuan agar setiap klien lebih memiliki pemahaman, kemampuan, solusi dan dukungan untuk masalah ketergantungan yang dialaminya.
Untuk membantu pemulihan, klien harus memiliki niat untuk pulih. Klien harus mampu menolak menggunakan narkoba dari keinginan sendiri atau faktor orang lain. Peran keluarga dan lingkungan yang kondusif juga bisa membantu korban penyalahgunaan NAPZA keluar dari zona ketergantungan ini.
Tujuan Konseling Adiksi NAPZA
Setiap individu yang mengalami masalah ketergantungan NAPZA harus mengikuti program rehabilitasi, salah satu contohnya ada konseling adiksi. Proses ini memiliki tujuan yang bisa membantu tenaga medis menentukan strategi pemulihan yang tepat.
Tujuan dilakukannya konseling adiksi narkoba atau NAPZA antara lain:
- Menyediakan fasilitas untuk membantu perubahan perilaku penyalahguna.
- Meningkatkan kemampuan korban penyalahguna menghadapi segala masalah dan memberikan motivasi untuk mengikuti program lainnya.
- Memberikan masukan-masukan positf untuk membantunya menemukan tujuan hidupnya.
- Membantu individu menjalin hubungan antar pribadi seperti hubungan dengan keluarga, masayarakat. Hal ini bisa mengoptimalkan proses pemulihan berjalan dengan optimal.
- Menyediakan fasilitas untuk pengembangan kemampuan, hal ini bisa memotivasinya untuk hidup lebih baik.
Dengan dilakukannya konseling adiksi ini, diharapkan korban penyalahguna NAPZA bisa lebih terbuka dan menceritakan apa yang terjadi. Konselor nantinya bisa membantu individu dari informasi yang telah diterimanya.
Kapan Saya Harus Melakukan Konseling
Membantu keluarga yang mengalami ketergantungan NAPZA bisa dimulai kapan saja, tujuan mulia untuk membantu mereka pulih dan hidup lebih baik. Penyalahguna narkoba harus segera ditangani dengan cepat dan tepat, efek buruk yang akan terjadi akan merugikan hidup Anda. Sebelum terlambat segera hubungi layanan hotline Ashefa Griya Pusaka untuk mendapatkan konsultasi gratis.
Konseling adiksi NAPZA sangat dibutuhkan untuk membantu mereka pulih. Cara ini sangat efektif guna mendampingi keluarga Anda mendapatkan perhatian yang lebih baik, nyaman dan aman. Butuh konsultasi gratis penyalahgunaan NAPZA? Segera hubungi pusat rehabilitasi narkoba Ashefa Griya Pusaka sekarang juga !
Kode etik konseling dan konfidensialitas
Kali ini kita akan membahas kode etik konseling dan konfidensialitas yang sering menjadi perdebatan, berikut pembahasannya.
Masalah Etik
Untuk mendapatkan hasil yang maksimal, dalam proses konseling diharapkan klien bisa terbuka dan jujur. Hal ini bisa membantu konselor mengetahui apa yang dialami Individu tersebut dan menentukan strategi pertolongan psikologis yang sifatnya terapeutik.
Sebaliknya juga, konselor harus dapat dipercaya untuk menyimpan segala informasi yang diberikan oleh klien selama sesi konseling. Hal ini terikat pada etika konseling, konselor juga tidak boleh mengambil keuntungan , etika juga bukan saja taat kepada aturan tetapi harus menilai dari suara hati nurani.
Tanggung jawab seorang konselor ialah membantu klien secara profesional untuk mendapatkan program pemulihan yang tepat.
Konfidensialitas
Menjaga konfidensialitas dalam bidang rehabilitasi penyalahgunaan NAPZA. Sering kali menyebabkan masalah, karena adanya undang-undang tentang penggunaan NAPZA yang sangat kompleks dan membingungkan. Walaupun sudah ada pedoman etika profesi, namun dilapangan sering kali terjadi kasus yang tidak dapat diselesaikan. Solusinya konselor harus membahasnya bersama konselor lain, profesi lain yang menjadi rekan kerja atau atasan institusi.
Surat pernyataan persetujuan
Semua informasi yang di peroleh konselor terkait klien selama proses konseling seharusnya disimpan dengan rahasia berdasarkan etika seharusnya. Namun dapat diungkapkan ke pihak ketiga, jika adanya surat persetujuan dari klien. Jika informasi telah diperoleh, pihak ketiga tidak boleh memberikan informasi tersebut ke pihak lainnya (pihak ke empat).
Surat keputusaan ini juga harus sangat dipertimbangkan, karena bisa saja disalahgunakan oleh pihak ketiga atau klien sendiri.
Informasi terkait klien biasanya sangat terbatas dan hanya meliputi diagnosis, perkiraan lama rawat dan jenis layanan yang diperoleh klien. Oleh karena itu harus dituliskan sesuai dengan tujuannya secara jelas, sedangkan untuk permasalahan hukum harus dikonsultasikan dengan pengacara.
Publikasi: Ashefa Griya Pusaka