Korban penyalahguna narkoba selalu dijauhi orang terdekat. Pasalnya, narkoba memberikan efek negative bagi penggunanya. Salah satunya adalah sakau atau biasa disebut gejala withdrawal. Namun sebenarnya, apa itu sakau ? Apakah semua orang yang mengkonsumsi narkoba pasti mengalami sakau ?
Pengguna narkoba yang sudah sangat bergantung pada obat terlarang ini, pasti akan mengalami kondisi sakau apabila ingin pulih. Sakau akan dialami para pengguna apabila tidak mengkonsumsi narkoba.
Narkoba jadi barang haram yang harus dijauhi. Pengguna narkoba akan merasakan kebahagiaan hingga melayang. Hal tersebut terjadi karena tingginya serotonin dan dopamin yang dilepaskan otak terlalu berlebihan akibat rangsangan narkoba.
Pengertian Sakau Menurut Ahli
Apa itu sakau? Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, Sakau merupakan keadaan tersiksa yang dialami pengguna narkoba akibat ketagihan. Orang yang mengkonsumsi narkoba akan mengalami ketagihan dan terus menaikkan dosis penggunaannya.
Sakau adalah kondisi dimana pengguna menghentikan atau mengurangi dosis dalam mengkonsumsi narkoba, maka ada beberapa gejala yang dialami, tergantung jenis obat yang digunakan. Sakau tidak hanya berakibat secara fisik namun juga mental.
Beberapa ahli mengatakan bahwa semua pengguna narkoba yang ingin pulih dari ketergantungan, harus mengalami tahap sakau. Menghentikan atau mengurangi kadar obat yang digunakan akan membuat tubuh merasa sakit berlebihan.
Ciri-Ciri Orang Mengalami Sakau
Sakau akan dialami semua pengguna narkoba apabila ingin pulih. Fase ini cukup berat karena pemakai akan merasakan sakit yang cukup menyiksa. Beberapa orang bahkan tidak mampu melewatinya dan akhirnya kembali mengkonsumsi narkoba.
Orang yang mengalami sakau bahkan bisa menyakiti diri sendiri untuk mengurangi rasa sakit yang dirasakan. Terdapat beberapa ciri-ciri orang mengalami sakau yang dapat dilihat secara kasat mata, diantaranya:
- Nafsu makan meningkat
Pengguna narkoba yang melewati kondisi sakau, biasanya akan diimbangi dengan peningkatan nafsu makan. Apabila biasanya orang yang mengkonsumsi narkoba cenderung tidak nafsu makan, tapi dalam kondisi sakau, justru nafsu makannya meningkat.
Sakau mengakibatkan nafsu makan meningkat karena penderita akan merasa lapar berkepanjangan. Bahkan beberapa merasa tidak pernah kenyang saat mengalami sakau. Penderita akan berusaha memasukkan makanan ke dalam mulut sebagai pencegah rasa lapar akibat sakau.
- Mudah marah
Pengguna narkoba yang ada pada tahap sakau akan mengalami mood swing atau perubahan mood secara drastis, salah satunya mudah marah. Penderita akan menjadi mudah marah karena rasa sakit yang dirasakannya di seluruh tubuh.
Pengguna yang dalam keadaan sakau, akan berupaya mendapatkan barang haram kembali dengan berbagai cara. Hal ini terjadi karena penderita tidak dapat menahan rasa sakit yang dirasakan. Sehingga kecenderungan untuk mudah marah lebih tinggi.
- Sulit focus
Ciri-ciri orang yang mengalami sakau antara lain sulit focus dan berkonsentrasi. Ini terjadi karena secara mental, pengguna narkoba tidak dapat berpikir dengan jernis selayaknya orang normal. Ditambah dengan tubuh fisiknya yang merasakan sakit.
Bahkan, orang yang sedang sakau, tidak bisa diajak berkomunikasi dengan baik. Arah bicaranya tidak jelas dan sulit focus. Seperti di ketahui bahwa narkoba adalah pembunuh mental dan otak nomor satu di dunia, sehingga sudah jelas penggunanya tidak bisa focus.
- Paranoid dan halusinasi
Salah satu gangguan mental yang akan dialami oleh orang yang sedang sakau ialah paranoid. Masalah psikologis ini akan disertai dengan rasa takut dan curiga berlebihan. Sakau akan membuat pengguna narkoba jadi tidak bisa percaya dengan orang lain.
Selain itu, orang dalam kondisi sakau akan mudah berhalusinasi. Rasa sakit yang dirasakan pada tubuh, diimbangi dengan munculnya halusinasi berupa bisikan, bayangan tidak nyata, serta sesuatu yang seperti merayap pada tubuh.
- Mual dan kejang
Seringkali, orang yang mengalami sakau akan merasa mual hingga muntah. Ini terjadi karena adanya masalah pada perut akibat efek penggunaan obat-obat terlarang. Bahkan, tidak menutup kemungkinan, pengguna yang sakau akan mengalami kejang.
Pada kondisi seperti ini, perlu penanganan lebih lanjut secara medis agar tidak membahayakan penderita sakau. Kondisi ini akan diimbangi dengan pernafasan yang tidak teratur dengan irama jantung yang lebih kencang.
Cara Mengatasi Sakau
Apabila Anda mengetahui ada orang terdekat atau teman mengalami sakau, mau tidak mau harus dibantu agar tidak membahayakan nyawa. Lalu bagaimana caranya untuk mengatasi orang yang mengalami sakau? Berikut ulasannya beberapa hal yang bisa dilakukan:
- Menyeka tubuh dengan air panas dalam botol
Langkah yang bisa dilakukan saat menolong pengguna narkoba yang mengalami sakau adalah dengan menyeka bagian perut dengan air panas. Anda bisa menyediakan air panas di dalam botol untuk langkah pertama.
Ini dilakukan untuk mengilangkan rasa sakit pada bagiaan perut. Namun yang perlu diingat, jangan mengguling-gulingkan botol di atas perut karena akan perpengaruh pada kondisi perut. Letakkan botol dengan dilapisi kain agar panasnya tidak menyakiti kulit.
- Letakkan di ruang tenang dan hubungi tenaga medis
Ketika menangani orang sakau, Anda bisa meletakkannya pada ruangan yang keadaannya tenang. Ini untuk membuat kondisi kejiwaan pengguna narkoba agar lebih tenang. Jangan ciptakan kondisi yang panik secara berlebihan karena akan berpengaruh pada penderita.
Setelah itu, Anda bisa menghubungi tenanga medis supaya bisa datang dan melakukan pemeriksaan. Pasalnya, kondisi sakau memang butuh penanganan orang yang ahli, sehingga tindakan yang diambil tepat dan tidak membahayakan nyawa.
- Temani dan coba berkomunikasi
Sebaiknya, apabila mengetahui orang terdekat mengalami sakau, Anda mendampinginya dan jangan ditinggalkan. Ini untuk menghindari terjadinya aktivitas nekat seperti melukai dirinya sendiri demi mengurangi rasa sakit yang dirasakan.
Cobalah untuk terus berkomunikasi untuk meringankan rasa sakit yang dirasakan. Anda bisa menanyakan berapa dosis yang sudah digunakan dan jenisnya. Selain itu, Anda bisa memberikan semangat agar penderita bisa melalui masa sakau dan dapat pulih dari narkoba.
- Hindari memberikan obat
Memberikan obat-obatan demi meringankan rasa sakit penderita sakau adalah tindakan yang salah. Pasalnya, Anda tidak tahu sejauh apa kondisi yang diderita oleh pengguna. Sehingga, ada baiknya menunggu tenaga medis melakukan pemeriksaan.
Anda hanya bisa melakukan pemantauan kondisi apabila penderita mengalami pingsan atau keadaan buruk lainnya, tanpa memberi obat. Kecuali, jika sebelumnya dokter sudah melakukan pemeriksaan dan memberikan obat.
Apakah Anda sudah paham apa itu sakau ? Kondisi menyakitkan akibat ketagihan narkoba. Semoga penjelasan yang sudah diberikan bisa memberi manfaat dan menghindarkan siapapun dari narkoba atau bahkan mengalami sakau.
Informasi lebih lanjut atau konsultasi gratis mengenai rehabilitasi narkoba silahkan hubungi hot line Ashefa Griya Pusaka.
Publikasi: Ashefa Griya Pusaka