Mengenal Febris, Apa Saja yang Harus Dilakukan - Ashefa Griya Pusaka

Mengenal Febris, Apa Saja yang Harus Dilakukan

febris
Share on:

Febris merupakan istilah medis yang berarti demam dengan suhu tubuh lebih tinggi dari normal dan kadang disertai kejang. Febris adalah respons normal sebagai sinyal jika tubuh sedang melawan benda asing atau kuman yang berusaha masuk. Febris biasanya dialami oleh anak-anak. Apa saja gejala dari febris dan bagaimana penanganannya?

Apa Itu Febris?

Febris (febrile convulsion)atau kejang demam adalah kejang yang terjadi pada anak-anak saat mereka mengalami demam tinggi. Kejang ini dapat terjadi pada anak-anak berusia 6 bulan hingga 6 tahun. Kejang ini dapat berlangsung beberapa detik atau hingga 15 menit dan diikuti rasa kantuk. Kebanyakan kejang berlangsung kurang dari 2 hingga 3 menit.

Satu dari 20 anak akan mengalami satu atau lebih kejang demam. Febris bukanlah epilepsi dan tidak menyebabkan kerusakan otak. Sekitar 30% bayi dan anak-anak yang pernah mengalami satu kejang demam akan mengalami kejang lagi. Tidak ada cara untuk memprediksi siapa yang akan terkena atau kapan kejang ini akan terjadi.

Gejala febris atau kejang demam meliputi:

  • kehilangan kesadaran (pingsan)
  • kedutan atau sentakan pada lengan dan kaki
  • kesulitan bernapas
  • mulut berbusa
  • warna kulit menjadi pucat atau kebiruan
  • mata berputar, sehingga hanya bagian putih mata yang terlihat

Penderita febris mungkin butuh waktu 10 hingga 15 menit untuk benar-benar bangun setelahnya. Mereka mungkin mudah tersinggung selama waktu ini dan tampak tidak mengenali orang lain. Tanda dan gejala kejang demam bisa sangat menakutkan bagi orang tua. Karena itu hal-hal penting yang perlu diperhatikan dan dimengerti para orang tua seperti:

  • Anak-anak tidak merasakan sakit atau ketidaknyamanan selama kejang.
  • Kejang demam bukanlah epilepsi. Tidak diperlukan obat-obatan biasa.
  • Kejang yang berlangsung singkat tidak akan menyebabkan kerusakan otak. Bahkan kejang yang berlangsung lama hampir tidak pernah menyebabkan bahaya. Anak-anak yang pernah mengalami kejang demam tumbuh dengan sehat.
  • Jika Anda memiliki kekhawatiran atau pertanyaan, hubungi dokter Anda. Dalam keadaan darurat, bawa anak Anda ke unit gawat darurat rumah sakit terdekat.

Ada obat bernama Midazolam yang terkadang direkomendasikan untuk anak-anak yang memiliki riwayat febris atau kejang demam yang berlangsung lebih dari 5 menit. Sebagian besar anak tidak memerlukan obat tersebut.

Penyebab Febris

Penyebab febris dengan kejang biasanya hanya terjadi ketika suhu tubuh meningkat. Demam biasanya disebabkan oleh penyakit virus atau, terkadang, infeksi bakteri. Otak anak yang sedang tumbuh lebih sensitif terhadap demam daripada otak orang dewasa. Kejang demam cenderung terjadi dalam keluarga, meskipun alasannya tidak diketahui.

Penanganan Febris dengan Gejala Kejang

Demam merupakan respons normal terhadap infeksi dan biasanya tidak berbahaya. Jika anak Anda mengalami febris, beberapa hal yang dapat diberikan diantaranya adalah :

  • Jaga agar anak tetap sejuk dengan tidak mengenakan pakaian berlebihan atau membuat ruangannya terlalu panas.
  • Beri mereka banyak minum. Sebaiknya berikan mereka minum air putih sedikit demi sedikit tetapi sering.
  • Berikan parasetamol cair atau ibuprofen jika anak merasa sakit atau tidak nyaman. Periksa label untuk mengetahui berapa banyak yang harus diberikan dan seberapa sering. Parasetamol tidak melindungi dari kejang demam.

Sementara jika anak mengalami kejang ketika febris, hal-hal yang dapat dilakukan seperti :

  • Cobalah untuk tetap tenang dan jangan panik.
  • Pastikan anak Anda aman dengan meletakkannya di lantai. Singkirkan benda apa pun yang dapat membuatnya terbentur.
  • Jangan memasukkan apa pun ke dalam mulut anak Anda.
  • Jangan mengguncang atau menampar anak Anda.
  • Jangan menahan anak Anda.
  • Setelah kejang berhenti, gulingkan anak Anda ke samping, yang juga dikenal sebagai posisi pemulihan. Jika ada makanan di mulut mereka, miringkan kepala mereka ke samping, dan jangan mencoba mengeluarkannya.
  • Catat waktu kejang dimulai dan berhenti untuk memberi tahu dokter.
  • Periksakan anak Anda ke dokter atau unit gawat darurat rumah sakit terdekat sesegera mungkin setelah kejang berhenti.
  • Panggil ambulans jika kejang berlangsung lebih dari 5 menit, karena obat-obatan mungkin diperlukan untuk menghentikan kejang.

Jika Anda seperti kebanyakan orang tua, tingkat kecemasan Anda meningkat seiring dengan suhu tubuh anak Anda.Febris merupakan tanda peringatan bahwa anak Anda mungkin menderita penyakit yang perlu mendapat perhatian. Namun, American Academy of Pediatrics (AAP) menekankan bahwa demam itu sendiri biasanya bukan masalah. Malah, demam dapat membantu.

Demam merupakan tanda bahwa tubuh sedang melawan infeksi. Demam membantu membunuh bakteri dan virus. Demam pun akan memicu produksi sel darah putih yang berguna untuk melawan infeksi yang berusaha masuk ke tubuh. Umumnya, Anda tidak perlu khawatir untuk menurunkan demam kecuali jika demam tersebut membuat anak Anda tidak nyaman.

Menempelkan tangan di dahi anak Anda mungkin menenangkan, tetapi itu bukanlah ukuran suhu yang akurat. AAP menyarankan Anda untuk menggunakan termometer digital. Cara terbaik untuk mengukur suhu tubuh adalah melalui rektum untuk anak-anak berusia 3 tahun ke bawah. Suhu rektum yang lebih dari 100,4°F (38°C) dianggap sebagai demam. Bila lewat mulut, suhu yang lebih tinggi dari 99,5°F (37,5°C) didiagnosis sebagai demam.

Anak yang makan dan tidur dengan baik serta bermain-main sering kali tidak memerlukan pengobatan penurun demam. Namun, hubungi dokter dalam kasus febris berikut:

  • Usia 3 bulan atau lebih muda: Suhu rektal 100,4°F (38°C) atau lebih tinggi
  • Di bawah usia 2 tahun: Demam berlangsung lebih dari 24 jam
  • Usia 2 tahun ke atas: Demam berlangsung lebih dari 72 jam
  • Semua usia: Demam berulang kali lebih tinggi dari 104°F (40°C) atau disertai gejala lain, seperti kejang, sakit tenggorokan parah, nyeri telinga parah atau sakit kepala, ruam yang tidak dapat dijelaskan, muntah atau diare berulang, kantuk yang tidak biasa, atau perilaku yang sangat rewel

Anda mungkin juga ingin mempertimbangkan penggunaan asetaminofen atau ibuprofen untuk menurunkan demam di atas 102°F (38,9°C). Untuk anak-anak yang berusia di bawah 2 tahun, hubungi dokter atau apoteker untuk mengetahui berapa banyak obat yang harus diberikan kepada anak Anda. Untuk anak-anak yang lebih besar, ikuti petunjuk pada label.

Konsultasikan dengan dokter anak sebelum memberikan asetaminofen kepada bayi yang berusia di bawah 3 bulan. Obat golongan Ibuprofen hanya boleh diberikan kepada bayi yang berusia di atas 6 bulan. Tidak boleh memberikan ibuprofen kepada anak yang menderita dehidrasi atau mengalami muntah.

Jangan berikan aspirin kepada anak-anak atau remaja ketika mengalami febris. Penggunaannya pada anak-anak atau remaja yang menderita penyakit virus telah dikaitkan dengan efek samping mulai dari sakit perut hingga sindrom Reye, penyakit langka tetapi serius yang dapat membahayakan tubuh, terutama hati dan otak.

Publikasi: Ashefa Griya Pusaka

Scroll to Top