Mengenal Flakka, Jenis Narkoba yang Membuat Penggunanya Laksana Zombi - Ashefa Griya Pusaka

Mengenal Flakka, Jenis Narkoba yang Membuat Penggunanya Laksana Zombi

narkoba flakka 1
Share on:

Permintaan tinggi dari pengguna narkoba mendorong produsen menciptakan jenis-jenis narkoba baru. Flakka adalah salah satu hasil ciptaan itu. Mereka mencoba mencari celah dalam undang-undang dengan menciptakan senyawa baru yang belum diatur.

Apa Itu Narkoba Flakka

Flakka, juga dikenal sebagai alpha-PVP atau garam mandi, adalah obat sintetis yang secara kimiawi mirip dengan katinon, stimulan yang ditemukan dalam khat. Memiliki rumus kimia C15H21NО. Ini adalah obat yang sangat adiktif yang dapat menyebabkan masalah kesehatan yang serius, termasuk psikosis, kejang, dan kematian.

Narkoba ini pertama kali muncul di tahun 1960-an sebagai obat penenang, tetapi sejak itu disalahgunakan dan digunakan untuk efek psikoaktif yang kuat. Flakka biasanya dijual dalam bentuk bubuk atau kristal berwarna putih atau merah muda. Penggunaannya bisa dihirup, disuntikkan, atau dihisap. Efek flakka bisa bertahan selama beberapa jam dan bisa sangat intens.

Flakka telah terdeteksi di beberapa wilayah di dunia, termasuk beberapa negara Asia Tenggara. Flakka termasuk dalam kelompok narkoba sintetis yang ilegal dan sangat berbahaya, sehingga pemerintah dan lembaga penegak hukum di banyak negara berusaha keras untuk mencegah penyebaran dan penyalahgunaan narkoba ini.

Pengawasan dan penegakan hukum terhadap peredaran narkoba adalah upaya yang terus berlanjut untuk melindungi masyarakat dari dampak negatif narkoba ilegal. Indonesia lewat aparat penegak hukum dan BNN (Badan Narkotika Nasional) pun selalu meningkatkan kewaspadaan terhadap berbagai jenis narkoba baru yang berusaha dimasukkan ke Indonesia.

Efek Penggunaan Narkoba Flakka

Flakka dikenal karena efek psikoaktifnya yang kuat dan potensialnya menyebabkan reaksi yang sangat berbahaya bagi penggunanya. Narkoba ini sering dijual dalam bentuk kristal putih atau bubuk putih yang dapat dihirup, diminum, atau dimasukkan ke dalam tubuh dengan cara disuntikkan.

Beberapa efek samping dan risiko dari penggunaan flakka termasuk:

  • Euforia dan stimulasi: Penggunaan flakka dapat menyebabkan perasaan euforia, meningkatkan energi, dan merasa sangat terjaga.
  • Efek samping fisik: Penggunaan flakka dapat menyebabkan peningkatan suhu tubuh yang ekstrem (hipertermia), detak jantung yang cepat, tekanan darah tinggi, dan keringat berlebih.
  • Gangguan perilaku: Flakka dapat menyebabkan perilaku yang tidak terkendali, agresif, dan kebingungan mental.
  • Gangguan mental dan psikologis: Pengguna flakka dapat mengalami gangguan kejiwaan, paranoia, dan halusinasi yang mengerikan.
  • Overdosis: Penggunaan flakka dalam dosis yang tinggi dapat menyebabkan overdosis yang berpotensi mematikan.
  • Ketergantungan: Seperti narkoba lainnya, penggunaan flakka secara berulang dapat menyebabkan ketergantungan fisik dan psikologis.

Selain efek samping yang berbahaya bagi pengguna, flakka juga telah dikaitkan dengan kekerasan, penyerangan terhadap petugas penegak hukum, dan kecelakaan karena hilang kendali atas perilaku.

Penanganan Kecanduan Narkoba Flakka

Penanganan terhadap seseorang yang kecanduan narkoba flakka melibatkan berbagai pendekatan dan strategi. Di bawah ini adalah beberapa langkah umum yang biasanya dilibatkan dalam upaya membantu individu yang kecanduan flakka:

  1. Detoksifikasi: Detoksifikasi adalah proses menghilangkan zat berbahaya dari tubuh individu yang kecanduan flakka. Proses ini sering kali memerlukan pengawasan medis yang ketat karena flakka dapat menyebabkan gejala penarikan (withdrawal) yang parah dan bahkan berbahaya bagi kesehatan.
  2. Terapi perilaku: Terapi perilaku, seperti kognitif perilaku atau terapi kognitif perilaku (CBT), dapat membantu individu mengenali dan mengatasi pola pikir dan perilaku yang berkontribusi pada penyalahgunaan narkoba. Terapi ini dapat membantu meningkatkan kemampuan koping, mengelola stres, dan menghindari situasi pemicu penyalahgunaan narkoba.
  3. Terapi kelompok dan dukungan sosial: Bergabung dengan kelompok dukungan atau terapi kelompok dapat memberikan dukungan sosial yang penting dan memberdayakan individu untuk berbagi pengalaman dan belajar dari orang lain yang mengalami masalah serupa.
  4. Terapi farmakologis: Dalam beberapa kasus, terapi farmakologis dapat digunakan untuk membantu mengatasi gejala penarikan dan mengurangi keinginan untuk menggunakan narkoba.
  5. Penanganan kesehatan mental: Banyak individu yang kecanduan narkoba juga memiliki masalah kesehatan mental yang mendasari. Penanganan kesehatan mental yang tepat, seperti terapi atau pengobatan, harus dipertimbangkan sebagai bagian dari pendekatan holistik dalam perawatan kecanduan flakka.
  6. Pendidikan dan pencegahan: Edukasi tentang bahaya dan dampak negatif penggunaan flakka sangat penting. Pencegahan adalah kunci untuk mengurangi jumlah individu yang terlibat dalam penyalahgunaan narkoba ini. Program pencegahan yang efektif di sekolah dan masyarakat dapat membantu meningkatkan kesadaran dan mencegah penggunaan narkoba.
  7. Dukungan keluarga dan lingkungan: Dukungan dari keluarga, teman, dan lingkungan sosial sangat penting dalam membantu individu yang kecanduan flakka untuk pulih dan menghindari kembali ke kebiasaan buruk.

Setiap individu memiliki kebutuhan yang berbeda, oleh karena itu, penanganan harus disesuaikan dengan kebutuhan dan kondisi masing-masing individu. Penting untuk mencari bantuan dari profesional kesehatan atau lembaga rehabilitasi yang berkualifikasi untuk mendapatkan perawatan yang tepat dan mendukung proses pemulihan.

Pencegahan Penyalahgunaan Narkoba Flakka

Pencegahan penyalahgunaan flakka dan narkoba lainnya di kalangan anak muda memerlukan pendekatan yang holistik dan terintegrasi. Berikut adalah beberapa langkah yang dapat diambil untuk mencegah penyalahgunaan flakka khususnya di kalangan anak muda:

  • Edukasi tentang bahaya narkoba: Program edukasi yang tepat tentang bahaya dan dampak negatif penggunaan flakka harus dimulai sejak dini, baik di sekolah maupun di rumah. Informasikan kepada anak muda tentang risiko kesehatan dan sosial yang ditimbulkan oleh penyalahgunaan narkoba.
  • Kampanye sadar narkoba: Media sosial dan kampanye sadar narkoba dapat digunakan untuk meningkatkan kesadaran tentang bahaya narkoba flakka dan konsekuensi negatifnya. Menciptakan pesan yang kuat dan kreatif untuk mencapai audiens anak muda adalah kunci keberhasilan kampanye ini.
  • Mengembangkan keterampilan penolakan: Membantu anak muda untuk mengembangkan keterampilan penolakan dan meningkatkan kemampuan koping dalam menghadapi tekanan dari teman sebaya untuk menggunakan narkoba.
  • Memperkuat ikatan keluarga: Mendukung hubungan yang kuat antara anak muda dan keluarganya dapat membantu mencegah penyalahgunaan narkoba. Komunikasi terbuka dan pengawasan yang sehat dari orang tua atau wali sangat penting.
  • Aktivitas alternatif yang positif: Mengarahkan anak muda untuk terlibat dalam kegiatan positif, seperti olahraga, seni, atau kegiatan sukarela, dapat membantu mengalihkan perhatian mereka dari potensi penggunaan narkoba.
  • Peraturan sekolah dan lingkungan yang ketat: Menegakkan aturan yang ketat terhadap penggunaan narkoba di sekolah dan lingkungan dapat membantu mencegah penyalahgunaan flakka.
  • Pelibatan komunitas: Mengikutsertakan komunitas dalam upaya pencegahan narkoba dapat memperkuat respons dan membantu menciptakan lingkungan yang bebas dari narkoba.
  • Layanan konseling dan dukungan: Membuat layanan konseling dan dukungan tersedia bagi anak muda yang mungkin menghadapi tekanan atau stres yang menyebabkan mereka berisiko untuk terjerumus ke dalam penyalahgunaan narkoba.

Pencegahan penyalahgunaan flakka di kalangan anak muda harus menjadi prioritas bersama bagi orang tua, sekolah, komunitas, dan pemerintah. Melibatkan semua pihak dan mengadopsi pendekatan komprehensif adalah cara terbaik untuk melindungi anak muda dari bahaya penyalahgunaan narkoba.

Flakka adalah obat yang sangat berbahaya dan tidak boleh digunakan. Jika Anda atau seseorang yang Anda kenal menggunakan flakka, harap segera mencari bantuan. Ada banyak sumber daya yang tersedia untuk membantu orang yang berjuang melawan kecanduan, termasuk pusat rehabilitasi narkoba baik milik pemerintah maupun swasta.

Publikasi: Ashefa Griya Pusaka

Scroll to Top