Mengenal Gangguan Kecemasan Umum: Penyebab, Gejala, Jenis, serta Cara Mengatasinya - Ashefa Griya Pusaka

Mengenal Gangguan Kecemasan Umum: Penyebab, Gejala, Jenis, serta Cara Mengatasinya

Gangguan Kecemasan Umum
Share on:

Gangguan kecemasan umum adalah suatu kondisi kecemasan yang terjadi secara berlebihan dan tidak terkendali oleh orang yang merasakannya. Pengidapnya juga biasanya merasakan kekhawatiran dan gelisah meskipun pada kenyataannya tidak terjadi apa-apa.

Mengalami generalized anxiety disorder atau gangguan kecemasan umum merupakan hal yang sudah sering di kalangan orang dewasa. Pasalnya, di usia tersebut, seseorang sudah mengalami banyak kondisi dan masalah yang dapat menekan psikologisnya. Sehingga, hal tersebut menyebabkan rasa cemas dan khawatir tanpa sebab pada pikiran.

Orang-orang yang mengalami gangguan ini, pada umumnya tidak bisa mengungkapkan kecemasan yang ia rasakan kepada orang lain. Mereka hanya akan memendam sendiri hal tersebut, namun itu malah berdampak pada keterbatasannya dalam melakukan kegiatan sehari-hari. Untuk mengetahui lebih dalam tentang gangguan kecemasan umum, kamu bisa menyimak artikel ini sampai selesai.

Apa Itu Gangguan Kecemasan Umum?

Apakah kamu pernah merasakan rasa cemas dalam kurun waktu tertentu yang terjadi secara tidak wajar? Pada dasarnya rasa cemas yang dialami merupakan hal normal dan tidak perlu dikhawatirkan. Tetapi, ketika hal itu sudah menjadi sesuatu yang berlebihan, maka hal tersebut bisa berdampak buruk bagi psikologis seseorang.

Sekarang kita hubungkan dengan pertanyaan apa itu gangguan kecemasan umum? Mendasari definisi tersebut, gangguan kecemasan umum adalah salah satu jenis gangguan mental yang menyebabkan seseorang menjadi khawatir tanpa alasan dan ditandai dengan adanya rasa cemas tak wajar yang dirasakan.

Bagi penderita gangguan ini, rasa cemas merupakan musuh terbesar yang harus dihadapi dalam setiap kondisi. Karena, meskipun tidak ada sesuatu yang terjadi, orang dengan generalized anxiety disorder bisa merasakan kecemasan yang parah. Sulitnya menenangkan diri dari gangguan kecemasan ini menyebabkan gangguan ini sering disebut kecemasan kronis.

Apa Saja Penyebab Gangguan Kecemasan Umum?

Sebagian besar dari gangguan psikologis memang sampai saat ini belum bisa disimpulkan secara pasti penyebabnya. Namun, berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh para ahli, ada kesimpulan bahwa penyebab gangguan kecemasan umum dapat berasal dari hal-hal berikut ini.

1. Aktivitas Otak Berlebih

Salah satu penyebab gangguan kecemasan umum adalah adanya aktivitas berlebih di otak, yaitu pada bagian Amygdala. Di mana pada bagian ini otak melakukan pengaturan terhadap rasa cemas, rasa takut, dan juga mengidentifikasi bila terjadi bahaya. 

Sebuah studi di Israel mengklaim bahwa mereka berhasil mengungkap sesuatu yang terjadi saat seseorang mengalami gangguan kecemasan. Mereka menyimpulkan bahwa pengidap gangguan ini tidak bisa membedakan stimulus bahaya, emosi dan kegiatan keseharian sama sekali.

2. Zat Kimia Otak Tidak Seimbang

Ketidakseimbangan zat kimia di dalam otak juga bisa menjadi faktor penyebab gangguan kecemasan dapat terjadi. Zat kimia yang dimaksud adalah serotonin dan juga noradrenalin. Kedua zat tersebut sangat terlibat pada kontrol dan kendali suasana hati seseorang.

3. Pernah Mengalami Trauma

Pada banyak kasus yang sudah ditangani oleh para ahli, orang-orang dengan kondisi mental yang pernah mengalami kejadian traumatis lebih rentan terhadap gangguan kecemasan umum. Trauma yang memicu stres tersebut, menjadi indikator seseorang merasakan kecemasan. 

Beberapa kejadian yang bisa saja menjadi hal trauma bagi seseorang, yaitu kekerasan dalam rumah tangga, pelecehan seksual, pelecehan emosional atau penganiayaan psikologis, penindasan atau bullying, kekerasan di lingkungan sekolah, serta pelecehan fisik lainnya.

4. Faktor Genetik

Hingga saat ini, faktor genetik masih menjadi perdebatan terkait hubungannya dengan masalah psikologis yang mungkin dialami oleh seseorang. Namun, menurut penelitian yang diterbitkan dalam jurnal “Nature Genetics”, menyebutkan bahwa ada lima gangguan mental yang dapat diturunkan.

Meskipun ada kaitannya, tetapi bukan berarti setiap anak akan mengalami gangguan mental, jika orang tuanya mengalami hal tersebut. Untuk menjaga mental anak tetap sehat, orang tua dengan riwayat gangguan mental sangat perlu memperhatikan kondisi kesehatan mentalnya sendiri.

5. Adanya Riwayat Kecanduan Narkoba atau Alkohol

Dampak dari kecanduan narkoba dan juga alkohol bukan lagi hal yang tabu di telinga kita. Riwayat kecanduan yang dialami bisa saja mengakibatkan seseorang pada waktu tertentu mengalami gangguan kecemasan. Narkoba dapat memberikan efek jangka panjang terhadap perubahan suasana hati, bahkan bisa menyebabkan seseorang mengalami depresi.

Begitu pula dengan kecanduan alkohol yang bisa menyebabkan emosi dan kecemasan menjadi tidak terkendali. Oleh sebab itu ,riwayat ini perlu diperhatikan untuk mengidentifikasi penyebab gangguan kecemasan umum yang dialami.

6. Mengalami Sakit Jangka Panjang

Beberapa jenis penyakit kronis yang dialami selama bertahun-tahun dapat mempengaruhi kondisi psikologis seseorang. Sebuah penelitian yang didasarkan pada data Riskesdas tahun 2007, menyebutkan bahwa 2 sampai 5 penderita penyakit kronis memiliki risiko mengalami gangguan mental.

Penyakit kronis yang dimaksud antara lain seperti hepatitis, jantung, diabetes, stroke, kanker, dan tuberkulosis paru. Penelitian tersebut juga mengungkapkan bahwa semakin banyak penyakit kronis yang diderita oleh seseorang dalam waktu yang lama, juga dapat mempengaruhi tingkat gangguan mental yang dialami.

Bagaimana Gejala Gangguan Kecemasan Umum?

Gangguan kecemasan umum berkembang secara perlahan tanpa Anda sadari. Kondisi ini biasanya bermula pada saat awal menuju kedewasaan atau masa remaja, di mana akan semakin parah jika tidak ditangani dengan tepat. Oleh sebab itu, perlu selalu waspada bila mengalami gejala gangguan kecemasan umum berikut ini.

  1. Kesulitan dalam mengontrol rasa cemas dan khawatir yang dimiliki.
  2. Tidak bisa fokus dan berkonsentrasi pada sesuatu.
  3. Tidak bisa tidur nyenyak atau mengalami gangguan tidur.
  4. Khawatir terhadap masalah sehari-hari yang biasanya hanya hal kecil.
  5. Sulit untuk rileks dan bersantai.
  6. Mudah kehabisan napas, berkeringat, dan kepala terasa ringan.
  7. Emosi tak terkontrol menyebabkan mudah kesal dan marah.
  8. Sering merasa lelah padahal tidak melakukan apa-apa.
  9. Sering merasakan rasa sakit yang tidak ada penyebabnya seperti nyeri otot, kram perut, dan sakit kepala.
  10. Mudah terkejut dan sering melamun.

Ada beberapa gejala lanjutan yang perlu diperhatikan seperti khawatir akan bencana alam, khawatir berlebihan terhadap kondisi keuangan, masakan pekerjaan dan kesehatan diri, juga khawatir terkait tanggung jawab yang berlebihan. 

Gejala fisik juga terkadang dialami oleh orang dewasa maupun anak-anak dengan gangguan kecemasan umum, sehingga hal tersebut sangat mengganggu aktivitas sehari-hari pengidap gangguan mental ini.

Cara Mengatasi Gangguan Kecemasan Umum

GAD atau gangguan kecemasan umum dapat diobati melalui perawatan intensif oleh psikolog atau psikiater. Anda perlu melakukan hal ini, jika ingin terbebas dari gangguan kecemasan yang sangat mengganggu rutinitas hidup. Metode pengobatan yang sering dilakukan, antara lain:

Psikoterapi (Terapi Psikologis)

Konsep utama dari penerapan psikoterapi adalah mengurangi gejala kecemasan yang dialami oleh pasiennya. Anda perlu bekerja sama dengan psikiater atau terapis yang memberikan Anda terapi untuk penyembuhan gangguan kecemasan. Ada lima jenis psikoterapi yang paling umum dan efektif dalam mengatasi gangguan kecemasan umum, yaitu:

1. Terapi perilaku kognitif (CBT)

Terapi perilaku kognitif merupakan satu dari sekian banyak jenis terapi psikologis yang paling sering digunakan untuk mengatasi gangguan kecemasan. Pasalnya, penggunaan terapi ini sangat efektif dan menggunakan metode yang mudah. 

Terapis akan mengajak pasiennya untuk mengidentifikasi masalah yang dialami, sehingga menyebabkan kecemasan. Setelah itu, orang tersebut akan dipimpin untuk mencari solusi dari masalah dan juga merubah perilaku salah yang sering dilakukan.

2. Terapi pemaparan

Konsep yang diterapkan pada terapi ini hampir sama dengan cbt. Karena terapi pemaparan merupakan salah satu bagian dari cbt. Dan pada sesi terapi ini, anda akan diberi pemaparan terhadap situasi atau objek pemicu gejala gangguan kecemasan yang anda alami. 

Pada tahap pertama anda akan diajak untuk rileks dengan cara meditasi, latihan pernapasan, ataupun relaksasi otot progresif. Selanjutnya, anda akan diajak untuk membuat daftar pemicu kecemasan secara lengkap. Dan di sesi terakhir, anda akan diminta peradaban langsung dengan objek dan situasi yang bisa memicu kecemasan sambil menerapkan teknik relaksasi yang diperlukan.

3. Acceptance and commitment therapy (ACT)

Act merupakan salah satu bentuk terapi kecemasan yang mengharuskan penderitanya untuk menilai cara mereka menjalani hidup. Setelah itu terapis akan mengajak pasiennya untuk bertindak dan menghadapi pemicu gangguan kecemasan yang dialami sesuai dengan nilai-nilai yang ada dalam diri pasiennya.

4. Terapi perilaku dialektika (DBT)

Dalam penerapan terapi perilaku dialektika, pengidap gangguan kecemasan akan diminta untuk menerima kecemasan yang dialami sembari menyesuaikan diri untuk mengubahnya. Pada terapi ini anda seperti diajarkan untuk menerima keadaan diri sendiri dengan apa adanya, tetapi tetap melakukan usaha untuk membuat perubahan diri menjadi lebih baik.

5. Terapi Seni

Berbeda dengan beberapa jenis terapi sebelumnya, terapi seni merupakan jenis terapi yang masih baru dan memiliki metode yang berbeda. Terapi ini mengajak pasiennya untuk menggunakan media visual sebagai teknik relaksasi untuk mengatasi kecemasan. Adapun beberapa metode tersebut adalah seperti melukis, menggambar, atau memahat.

Farmakoterapi (Terapi Obat)

Selain dengan terapi, dokter ataupun psikiater dapat memberikan beberapa jenis obat tertentu untuk mengatasi kondisi. Jenis obat yang umumnya digunakan oleh dokter adalah anti depresan, seperti:

  1. Jenis obat benzodiazepine, seperti alprazolam, diazepam, clobazam, lorazepam, dan bromazepam.
  2. Selective serotonin reuptake inhibitors (SSRIs).
  3. Serotonin norepinephrine reuptake inhibitors (SNRIs).
  4. Obat-obatan serotonergic, seperti vilazodone, vortioxetine, escitalopram, citalopram, fluvoxamine, dan sertraline.

Perlu diketahui bahwa obat hanya boleh diberikan oleh dokter atau psikiater yang sudah memiliki sertifikat resmi. Karena obat-obatan ini bisa memperparah keadaan psikologis bila digunakan dengan dosis yang sembarangan.

Terapi Kombinasi (Psikoterapi dan Farmakoterapi)

Terapi kombinasi merupakan gabungan antara psikoterapi dan farmakoterapi secara bersamaan. Tentunya terapi seperti ini dapat mempercepat pemulihan pasien dari gangguan kecemasan umum yang dialami. Psikiater akan melakukan upaya terbaik untuk menggabungkan salah satu jenis psikoterapi dengan obat-obatan yang efektif.

Perubahan Gaya Hidup untuk Mengatasi Gangguan Kecemasan

Cara mengatasi gangguan kecemasan umum, memang membutuhkan perawatan dari ahlinya dengan bantuan obat-obatan. Akan tetapi, secara mandiri kita perlu melakukan perubahan terhadap gaya hidup untuk menunjang percepatan pemulihan terhadap gangguan mental yang dialami. Ada beberapa poin yang dapat dicatat sebagai gaya hidup sehat untuk mengatasi gangguan kecemasan ini, yaitu sebagai berikut.

1. Konsumsi Makanan Sehat

Mengkonsumsi makanan yang sehat dan bergizi merupakan cara utama yang dapat dilakukan untuk mengatasi berbagai masalah kesehatan, khususnya gangguan kesehatan mental.

Beberapa ahli menyebut bahwa makanan seperti sayuran, buah-buahan, biji-bijian dan ikan dapat mengurangi tingkat kecemasan dalam pikiran seseorang. Jadi, tidak ada salahnya untuk mencoba merubah pola makan jadi lebih sehat.

2. Aktif Secara Fisik

Terkadang aktivitas fisik yang kurang dapat menyebabkan otak menjadi stres dan merasa cemas. Hal ini sudah dibuktikan dalam banyak penelitian medis. Untuk mempercepat pemulihan dari gejala gangguan kecemasan umum, anda perlu mengembangkan rutinitas yang melibatkan aktivitas fisik setiap harinya, seperti berolahraga atau melakukan hobi lain yang melibatkan aktivitas fisik.

3. Gunakan Teknik Relaksasi

Relaksasi bisa anda lakukan dengan melakukan meditasi, yoga, dan juga teknik visualisasi. Cukup dengan melakukannya rutin beberapa kali seminggu, dapat membantu anda dalam mengatasi gejala kecemasan yang dialami.

4. Berhenti Merokok

Merokok bukanlah suatu aktivitas yang membawa dampak positif bagi kesehatan tubuh bahkan untuk kesehatan mental. Oleh sebab itu, Anda disarankan untuk menghindari atau berhenti merokok, jika ingin menyelesaikan gangguan kecemasan umum pada diri Anda. Karena, zat nikotin dan kafein yang terdapat di dalam rokok dapat memperburuk kecemasan dan kesehatan mental seseorang.

5. Prioritaskan Waktu Tidur

Kurang tidur ternyata dapat mempengaruhi kondisi psikologis kamu. Tidur yang cukup disarankan memenuhi waktu 8 hingga 9 jam di malam hari. Pastikan anda tidur dengan nyenyak untuk memenuhi kualitas tidur yang baik. Usahakan menghindari penggunaan obat tidur untuk membantu membuat mata Anda mengantuk. Kalau pun diperlukan, konsultasikan terlebih dahulu dengan dokter.

6. Hindari Alkohol dan Obat-obatan Terlarang

Layaknya rokok, mengonsumsi alkohol dan obat-obatan terlarang dapat memicu tingkat kecemasan seseorang menjadi makin parah. Bahkan pada banyak kasus zat-zat yang terkandung di dalamnya memicu banyak sekali jenis penyakit mental. Oleh sebab itu, berusahalah untuk menghindari kedua benda terlarang ini untuk dikonsumsi.

Penutup

Demikianlah penjelasan lengkap tentang gangguan kecemasan umum yang dapat kami berikan. Penyebab dari gangguan ini masih berdasarkan kesimpulan tidak pasti, namun gejala-gejalanya bisa kita sadari. Sehingga dengan begitu, kita bisa melakukan tindakan lebih lanjut terhadap kecemasan yang dialami.

Publikasi: Ashefa Griya Pusaka

Scroll to Top