Sudahkah anda mengenal apa itu MDMA? MDMA atau ekstasi adalah zat psikoaktif, dengan kandungan 3,4-methylenedioxy-methamphetamine yang bisa menyebabkan perubahan suasana hati dan persepsi.
Zat psikoaktif ini memiliki efek stimulan dan halusinogen, yang bisa sangat berbahaya bagi penyalahgunanya. MDMA atau ekstasi sendiri sebenarnya merupakan golongan Narkotika, psikotropika, dan zat adiktif lainnya.
Pengaruh dari zat adiktif ini bisa membuat penggunanya merasakan energi yang meningkat, kehangatan emosi, rasa bahagia berlebihan, rasa percaya diri yang tinggi, persepsi waktu, dan perubahan sensorik.
Dalam beberapa kasus, MDMA sering ditemukan pada klub malam atau diskotik sebagai obat rekreasi. Efek penggunaan obat ini bisa memberikan rasa tenang dan rileks, namun dalam jangka waktu yang pendek atau sementara.
Mengenal MDMA / Ekstasi Lebih Jauh
MDMA (Metilendioksimetamfetamina) atau Ekstasi, adalah zat psikodisleptik psikoaktif yang bekerja dengan cara mempengaruhi otak. Zat pengganggu ini, nantinya menyebabkan perubahan pada suasana hati dan persepsi.
Nama lain dari MDMA atau yang biasa dikenal dengan ekstasi, E, X, XTC merupakan zat kimia yang bisa membuat penggunanya jadi lebih aktif.
Zat yang terkandung merupakan jenis halusinogen, sama seperti ganja dan kokain yang termasuk obat terlarang paling banyak disalahgunakan. Penggunaan obat ini biasanya digunakan dengan tujuan rekreasi, untuk mendapatkan kesenangan sementara. Sedangkan manfaatnya dalam dunia medis sendiri sebenarnya sudah dieksplorasi sejak tahun 1960-an untuk terapeutik dan penelitian.
Senyawa kimia yang terkandung didalam ekstasi ini bisa meningkatkan produksi dopamin dan serotonin, sehingga seseorang bisa mendapatkan rasa tenang dan damai. Namun, penggunaan MDMA secara terus-menerus bisa memberikan efek samping, terutama pada tipe kronis dan intoksikasi.
Penggunaan MDMA sendiri termasuk sangat mudah, obat ini bisa digunakan dengan cara diasapkan atau memasukannya melalui hidung. Bentuk ekstasi sendiri ada yang cair dan bubuk kristal, tak heran jika obat ini sering sekali disalahgunakan.
Efek Samping Penyalahgunaan MDMA
Lalu apa yang akan terjadi bagi penyalahguna MDMA? Seseorang yang menyalahgunakan obat ini biasanya akan merasakan efek jangka pendek dan juga jangka panjang.
Efek jangka pendek ini secara langsung bisa meningkatkan aktivitas kimia didalam otak.
Produksi hormon dopamin yang membuat sesorang mengalami rasa gembira yang sangat menyenangkan (euforia). Hormon ini bisa membuat seseorang jadi lebih bersemangat dan bisa mempengaruhi perilakunya.
Meningkatkan hormon norepinefrin, efeknya meningkatkan detak jantung dan darah, akibatnya bisa sangat berisiko terutama bagi orang dengan masalah jantung dan tekanan darah tinggi. Bahayanya akan semakin parah jika terjadi overdosis, akibatnya bisa saja menimbulkan kerusakan jantung.
Selanjutnya, merubah serotonin, zat kimia ini bisa membuat perasaan hati atau mood seseorang jadi berubah-ubah. Hal ini bisa membuat orang tersebut menjadi lebih percaya diri dan merasa lebih dekat dengan orang lain. Selain itu juga, obat ini bisa menghilangkan rasa lapar dan haus, hingga kehadirannya benar-benar sangat terasa.
Efek MDMA terhadap tubuh penyalahgunanya, bisa mengakibatkan rasa kram otot, mual, gemeretak gigi tanpa kendali, merasa dingin, mudah berkeringat dan rusaknya pengelihatan.
Efek jangka panjang ini terjadi akibat konsumsi ekstasi dalam jangka waktu yang lama, akibatnya menyebabkan perubahan serius pada tubuh.
Menurut beberapa penelitian yang telah diamati. Mengonsumsi ekstasi dalam jangka waktu yang lama bisa menyebabkan kerusakan dan modifikasi neuron serotonergik. Kerusakan ini akan terjadi pada aksonnya, akibatnya menyebabkan perubahan permanen. Hal yang mungkin terjadi ialah memicu gejala penyakit depresi dan cemas berlebihan.
Penyalahgunaan MDMA sering kali dikaitkan dengan masalah kesehatan mental. Orang dengan masalah ekstasi biasanya akan mengalami permasalahan ingatan, sulitnya mengambil keputusan, dan gangguan tidur.
Dampak buruk MDMA terhadap kesehatan, yang akan terjadi pada penyalahgunanya ialah mengganggu kemampuan tubuh mengatur suhu. Sehingga, suhu pada tubuh mengalami peningkatan secara cepat.
Peningkatan suhu tubuh ini bisa mengakibatkan gagal jantung, gagal ginjal, gagal liver, dan juga kematian.
Ketergantungan MDMA & Cara Mengatasinya
Apakah MDMA bisa menyebabkan ketergantungan? Perlu diketahui bahwa obat ini termasuk golongan psikotropika 1, yang artinya memiliki potensi kecanduan sangat kuat. Obat golongan psikotropika sendiri biasanya akan mempengaruhi perubahan khas. Baik secara aktivitas mental ataupun perilaku bagi penyalahgunanya.
Seseorang dengan masalah ketergantungan, biasanya telah menggunakan obat ini dalam jangka waktu yang lama. Sedangkan untuk berhenti dari masalah penyalahgunaan obat ini tidak bisa sembarangan, karena ada kemungkinan gejala sakau.
Sakau atau gejala putus obat, akan berbeda-beda berdasarkan dari tingkat keparahan penyalahgunaan. Gejala putus obat ini akan mempersulit orang-orang yang ingin keluar dari zona ketergantungan ini.
Ketika Anda sedang ada didalam zona ketergantungan MDMA dan tiba-tiba ingin keluar, maka akan ada gejala putus obat seperti mudah lelah, sulit tidur, merasa bingung, gelisah, cemas, dan juga depresei berat.
Lalu bagaimana saya bisa keluar dari masalah penyalahgunaan ini? Seseorang yang ingin keluar dari zona merah ini, bisa melakukan rehabilitasi narkoba didukung dengan keinginan yang kuat untuk pulih.
Publikasi: Ashefa Griya Pusaka