Mersi obat apa? Ini merupakan salah satu jenis narkoba dengan kandungan alprazolam. Obat tersebut termasuk kelompok obat penenang dari grup benzodiazepine. Obat jenis Alparazolam bekerja dengan cara meningkatkan senyawa kimia alami GABAA (gamma aminobutyric acid). Fungsi utamanya adalah meredakan gangguan kecemasan, panik, dan paranoid.
Setiap obat yang termasuk dalam obat keras, hanya boleh digunakan dengan rekomendasi dari dokter. Di samping itu, mengingat risiko penyalahgunaan obat ini di masyarakat, tentu orang awam sebaiknya tak sembarangan mengkonsumsi. Penyalahgunaan obat hanya akan mendatangkan masaalah pada kesehatan fisik dan mental. Mersi sendiri adalah nama pabrik pembuatnya yaitu Mersifarma.
Beberapa tahun lalu di Indonesia pernah heboh dengan adanya peredaran obat yang dinamakan Riklona Clonazepam produksi Mersi. Obat ini sejatinya adalah obat keras yang hanya bisa dibeli dengan resep dokter, namun ternyata banyak ditemukan di sejumlah warung di Jakarta. Riklona Clonazepam Mersi adalah termasuk obat penenang.
Efek Samping Obat Mersi
Penggunaan mersi atau obat-obatan terlarang beresiko memicu ketergantungan. Di samping itu, pengaruhnya terhadap kesehatan tubuh juga tidak baik. Efeknya dapat memicu masalah pencernaan, masalah koordinasi dan keseimbangan, susah berkonsentrasi atau mengingat, mood naik-turun, pembentukan air liur bertambah, penurunan gairah seks, susah kencing, masalah fungsi hati, alergi, napas sesak, berhalusinasi, kejang, kesadaran menurun yang akhirnya menimbulkan kematian.
Ketika obat mersi dikonsumsi maka waktu yang dibutuhkan untuk memetabolisme di dalam tubuh akan berbeda-beda ditentukan oleh dosis, lama waktu mengkonsumsi, dan kondisi kesehatan pengguna. Kebanyakan alprazolam ini masih berada dalam darah hingga 24 hingga 72 jam setelah digunakan. Sementara waktu bertahan mersi dalam organ tubuh lain mungkin saja lebih lama. Kemungkinan dapat mencapai seminggu masih dapat terlacak di air kencing. Antara 1-2 minggu pun tetap dapat terdeteksi pada ludah, serta sampai beberapa bulan atau tahun tetap dapat terlacak dalam rambut.
Makin panjang dan makin tinggi dosis yang dikonsumsi, tentu kemungkinan bertahan dalam tubuh akan makin lama. Lebih-lebih jika kerja ginjal tak sehat. Pengguna harus mengikuti pengecekan di laboratorium, supaya bisa mengetahui ada tidaknya konsentrasi residu obat mersi dalam tubuh.
Apakah Mersi Termasuk Narkoba
Obat mersi adalah obat anti kecemasan golongan benzodiazepine yang bisa terlacak dengan tes narkoba jika memang seseorang memiliki riwayat pemakaian obat ini. Obat golongan benzodiazepine bisa tetap ada kira-kira 3-6 minggu dalam air kencing atau 2-3 hari jika dalam darah.
Kendati termasuk golongan narkoba, obat mersi pada intinya adalah obat yang difungsikan secara medis dalam menangani berbagai keadaan tertentu, misalnya gangguan cemas, gangguan panik, ataupun gangguan depresi. Hanya saja pastinya pemakaian harus mengikuti saran dan resep dari dokter spesialis.
Sebagaimana jenis narkoba lain, obat mersi pun dapat mengakibatkan efek samping serius yaitu : halusinasi, terlintas keinginan melakukan bunuh diri, kejang, bicara susah dan gagap, masalah pada koordinasi atau keseimbangan, gangguan dalam berjalan, sangat sulit mengingat sesuatu dan sering lupa, dan penyakit kuning. Oleh karena itu, obat mersi biasanya hanya digunakan untuk pengobatan jangka pendek dan bukan rutin terus menerus.
Mengkonsumsi narkoba yang mana saja, tak terkecuali mersi tentu sangat tak dianjurkan. Lantaran dapat mengganggu kesehatan lalu juga mencetuskan efek samping membahayakan untuk jangka panjang. Oleh karena itu, ada baiknya seseorang menghindari berbagai jenis narkoba. Agar tak kepikiran terus dengan narkoba, seseorang dapat mengalihkan keinginan itu dengan mengerjakan aktifitas lain yang menyehatkan.
Publikasi: Ashefa Griya Pusaka