Miloz: Kegunaan, Cara Pemakaian, serta Efek Sampingnya - Ashefa Griya Pusaka

Miloz: Kegunaan, Cara Pemakaian, serta Efek Sampingnya

Miloz
Share on:

Miloz adalah salah satu obat bius yang mengandung bahan aktif midazolam. Obat miloz sering digunakan untuk prosedur anestesi sebelum tindakan operasi atau pembedahan, menurunkan rasa cemas, dan rasa kantuk, sehingga bisa diberikan sebelum operasi. Cara pemakaian miloz dengan cara disuntikkan secara intravena dan intramuskuler.

Obat miloz masuk dalam golongan benzodiazepine, sehingga gejala yang timbul seperti kebingungan, somnolen, reflek menurun, sedasi, koordinasi terganggu, dan efek lainnya. Tersedia dalam bentuk cairan suntik dengan kekuatan 1mg/ml dan 5 mg/ml. Ketahui lebih jelasnya tentang obat miloz di artikel ini.

Apa itu obat miloz ?

Miloz adalah obat injeksi yang mengandung midazolam. Masuk dalam golongan benzodiazepine. Kegunaan obat miloz untuk penggunaan anestesi pada pramedikasi, induksi, pemeliharaan anestesi umum, sedasi atau penenang pada prosedur diagnostik, dan anestesi lokal.

Baca juga: Mengenal Jenis-Jenis Anestesi

Cara penggunaan obat miloz

Cara penggunaan obat miloz dengan cara injeksi, yang harus dilakukan hanya oleh tenaga medis. Tergantung besar kecilnya prosedur medis yang akan dijalani. Dokter akan memberikan dosis tunggal disesuaikan dengan kondisi medis dan respon pasien terhadap obat.

Saat obat miloz telah diberikan kepada pasien, tekanan darah, nadi, dan kadar oksigen akan dipantau oleh tenaga medis. Tujuannya agar bisa diketahui bahwa obat tersebut bekerja dengan baik dan tidak menimbulkan efek samping yang berbahaya.

Penyimpanan obat miloz harus disimpan di suhu ruang, jangan terkena matahari langsung atau terlalu lembap. Jauhkan dari jangkauan anak-anak. Dosis pemberian obat miloz hanya boleh sesuai instruksi dokter atau tenaga kesehatan. Dosis akan disesuaikan berdasarkan usia, kondisi kesehatan, dan respon pasien terhadap pengobatan.

Konsultasikan dengan dokter sebelum menggunakan obat ini. Dosis untuk anak-anak disesuaikan berdasarkan usia dan berat badan. Serta mempertimbangkan kondisi kesehatan dan respon anak terhadap obat miloz.

Hal yang harus diperhatikan sebelum menggunakan obat miloz 

Ada beberapa hal yang harus dilakukan sebelum melakukan pengobatan dengan obat miloz, diantaranya :

  1. Beritahu dokter dan ahli medis lainnya jika anda akan, pernah, atau sedang mengkonsumsi minum obat-obatan tertentu seperti obat resep, nonresep, dan herbal.
  2. Beritahu dokter dan ahli medis, jika anda memiliki alergi terhadap midazolam atau obat golongan benzodiazepine lainnya. Sepeti alprazolam, diazepam, oxazepam, chlordiazepoxide atau clorazepate. Tanyakan pada dokter komposisi obat bius yang akan digunakan.
  3. Beritahu dokter, jika memiliki riwayat penyakit glakouma sudut sempit dan terbuka.
  4. Beritahu dokter, jika memiliki riwayat penyakit gagal jantung kongesif.
  5. Beritahu dokter, jika anda memiliki riwayat penyakit gangguan pernafasan kronis termasuk asma, bronkitis, PPOK dan lainnya.
  6. Beritahu tahu dokter, jika anda memiliki gangguan fungsi hati yang serius termasuk sirosis.
  7. Beritahu dokter, jika pernah kecanduan alkohol dan obat-obatan tertentu.
  8. Beritahu dokter, jika akan berencana hamil, sedang hamil dan aktif menyusui. Karena, miloz menyebabkan cacat lahir pada janin. Dan masuk kedalam asi yang membahayakan bayi.

Efek samping obat miloz 

Efek samping obat bius miloz yang paling umum diantaranya : 

  • pusing
  • mual muntah
  • pandangan kabur
  • pilek
  • badan lemas tidak bertenaga
  • amnesia atau hilang ingatan ringan setelah menggunakan obat ini

Kesimpulan

Obat miloz adalah obat injeksi bius yang sering digunakan sebelum prosedur operasi atau pembedahan. Miloz memiliki bahan aktif midazolam dan masuk dalam obat benzodiazepin. Memiliki efek menenangkan dan rasa kantuk, sehingga bisa digunakan untuk anestesi. 

Dosis yang diberikan sesuai dokter berdasarkan kondisi kesehatan dan respon pasien terhadap obat. Untuk anak-anak, dosis berdasarkan berat badan dan respon anak terhadap obat. Cara penggunaan harus mematuhi aturan yang telah ditentukan oleh dokter.

Publikasi: Ashefa Griya Pusaka

Scroll to Top