Obat antipsikotik adalah jenis obat yang digunakan untuk mengobati psikosis, gangguan mental yang dapat menyebabkan delusi dan halusinasi.
Obat antipsikotik menuntut evaluasi yang cermat untuk menetapkan diagnosis dan mengenali intoleransi atau efek samping obat. Pilihan obat antipsikotik didasarkan pada jenis gejala, karakteristik pasien, dan tingkat gejala.
Jika sedang mengalami psikosis, tentunya Kamu perlu tahu tentang obat antipsikotik dan potensi efek sampingnya. Dalam panduan ini, akan membahas semua yang perlu diketahui tentang obat antipsikotik, mulai dari cara kerjanya hingga siapa yang harus meminumnya.
Cara Kerja Antipsikotik
Ketika seseorang didiagnosis menderita skizofrenia, dokter mungkin akan meresepkan obat antipsikotik. Obat-obatan ini bekerja dengan mengubah keseimbangan kimiawi di otak, yang dapat membantu mengendalikan gejala skizofrenia.
Pasien dengan skizofrenia, misalnya, memerlukan terapi yang berbeda daripada pasien dengan gangguan bipolar. Hal ini karena skizofrenia merupakan gangguan yang berhubungan dengan hilangnya kontrol terhadap perilaku dan emosi, sedangkan gangguan bipolar adalah gangguan yang berhubungan dengan perubahan mood dan labilitas emosi.
Ada berbagai obat antipsikotik yang tersedia, dan masing-masing obat dapat memiliki efek yang berbeda pada orang yang meminumnya.
Jenis-jenis Antipsikotik
Ada beberapa jenis obat antipsikotik yang berbeda, yang bekerja dengan cara yang berbeda untuk mengendalikan gejala psikosis.
1. Antipsikotik Tipikal
Yang paling umum disebut antipsikotik “konvensional” atau “tipikal”. Ini bekerja dengan memblokir reseptor dopamin di otak, yang menghentikan pesan yang memicu gejala psikotik.
2. Antipsikotik Atipikal
Ada juga antipsikotik atipikal yang lebih baru, yang bekerja dengan cara yang sedikit berbeda dengan memblokir reseptor serotonin serta reseptor dopamin. Hal ini membantu mengendalikan gejala psikosis sekaligus mengurangi beberapa efek samping yang terkait dengan antipsikotik tradisional.
Efek Samping Antipsikotik
Mengambil obat antipsikotik bisa menjadi keputusan besar dan memahami potensi efek samping adalah bagian penting dari keputusan itu. Efek samping umum yang terkait dengan obat antipsikotik, termasuk:
- mulut kering,
- sembelit,
- penambahan berat badan,
- mengantuk,
- nafsu makan meningkat,
- dan sulit tidur.
Penting juga untuk dicatat bahwa beberapa orang yang menggunakan obat-obatan ini mungkin mengalami masalah gerakan, seperti tremor (gemetar) atau kekakuan. Selain itu, beberapa orang mungkin mengalami perubahan tekanan darah atau detak jantung yang dapat menyebabkan kelelahan atau pusing.
Dianjurkan juga untuk mendiskusikan pertanyaan apa pun tentang potensi efek samping dengan dokter sebelum memulai pengobatan. Dokter akan dapat bekerja sama untuk mengatasi masalah apa pun tentang efek samping dan membantu memutuskan apakah obat antipsikotik masih bisa digunakan.
Manfaat & Risiko Mengonsumsi Antipsikotik
Antipsikotik memiliki beberapa manfaat, seperti mengurangi gejala psikotik dan meredakan gangguan mental. Namun, ada risiko jika mengonsumsi antipsikotik. Salah satu risiko termasuk penurunan berat badan yang drastis. Beberapa orang juga bisa mengalami masalah kesehatan jantung, diabetes, dan tekanan darah tinggi.
Selain itu, banyak orang yang mengonsumsi obat antipsikotik mengalami masalah kecemasan atau depresi akibat dampak samping obat. Efek ini bisa secara tidak langsung mempengaruhi perilaku mereka.
Ketika mengonsumsi antipsikotik, pastikan untuk mengambil tindakan pencegahan untuk mencegah efek samping seperti kegemukan atau tekanan darah tinggi. Jangan lupa berbicara dengan dokter Anda tentang opsi untuk memerhatikan interaksi obat lain dan bagaimana Anda dapat terus berada di atas efek samping kesehatan ini.
Penutup
Jadi, itulah yang telah kita pelajari tentang obat antipsikotik. Singkatnya, obat-obat ini dapat menyelamatkan hidup orang-orang dengan kondisi kesehatan mental yang parah, tetapi obat-obat ini juga memiliki berbagai efek samping. Jadi kamu harus selalu konsultasi kepada dokter ketika mengalami hal-hal yang tidak biasa setelah mengkonsumsi obat ini.
Publikasi: Ashefa Griya Pusaka