Obesitas: Pengertian, Gejala dan Penyebabnya - Ashefa Griya Pusaka

Obesitas: Pengertian, Gejala dan Penyebabnya

Obesitas: Pengertian, Gejala dan Penyebabnya
Share on:

Memiliki badan besar merupakan kondisi yang berbahaya untuk kesehatan tubuh Anda. Terutama jika berat badan sudah dalam kategori obesitas, masalah ini harus segera ditangani supaya tidak mengganggu aktivitas sehari-hari. Gejala obesitas bisa dari konsumsi makanan yang berlebih, sehingga mempengaruhi masalah kesehatan.

Masalah kesehatan menjadi sangat meningkat di seluruh belahan dunia. Salah satunya adalah obesitas yang merupakan penyakit kronis karena penumpukan lemak di dalam tubuh. Biasanya diindikasikan dengan berat badan berlebihan.

Pengertian Obesitas

Pengertian dari obesitas adalah penyakit yang menyebabkan penderitanya kesulitan bergerak karena berat badan terlalu besar. Hal ini disebabkan karena adanya penumpukan lemak secara berlebihan di dalam tubuh. Pengukurannya dapat dilakukan dengan beberapa cara.

Obesitas:

Misalkan menghitung tinggi badan dan juga berat badan lalu nantinya dikurangi. Hasil dari pengurangan tersebut merupakan berat badan yang ideal untuk Anda miliki. Penghitungan ini disebut juga dengan indeks masa tubuh (IMT).

Penyakit ini dapat menjangkit bayi, remaja, dewasa, dan lansia. Umumnya diturunkan karena pengaruh genetik yang dibawa keluarga serta cara hidup kurang sehat. Ditambah lagi, konsumsi bahan-bahan makanan secara tidak baik dan memakan banyak makanan susah dicerna lainnya.

Gejala Obesitas

Berat badan terlalu besar atau gemuk, tidak semuanya disebabkan karena adanya obesitas. Bisa terjadi karena memang pola makan cukup banyak dan berangsur-angsur serta beratnya masih ideal. Dengan demikian, Anda perlu tahu apa saja gejala yang ditimbulkan dari obesitas tersebut.

Pertama yakni perubahan bentuk tubuh. Namun, pada awalnya, kemungkinan Anda tidak sadar penambahan berat badan tersebut karena bertahap. Pakaian menjadi lebih kecil daripada biasanya karena perubahan bentuk tubuh.

Pengidap biasanya akan menyadari gejala tersebut ketika seseorang mulai memberitahunya. Kelebihan IMT tersebut biasanya menunjukkan angka 30 kg ataupun lebih. Sudah dapat dipastikan berat badan Anda termasuk kedalam golongan obesitas karena penumpukan lemak di dalam tubuh.

Penyebab Obesitas

Setelah mengetahui apa saja gejala yang ditimbulkan dari penyakit obesitas tersebut, Anda juga perlu tahu penyebabnya. Hal ini bertujuan agar nantinya, segala penyebabnya mampu dihindari atau dicegah. Dengan demikian, pola hidup akan menjadi lebih sehat dan juga baik.

  • Faktor Keturunan

Penyebab pertama terjadinya obesitas adalah karena faktor keturunan atau genetika. Jika Anda memiliki keluarga dengan garis keturunan pernah mengalami obesitas, tentunya risiko tertularnya sangat besar.

Menurut Kementerian Kesehatan Republik Indonesia, jika salah satu orang tua mengalami obesitas, risiko untuk anak mengidap hal serupa sebanyak 40 – 50%. Sedangkan, kalau kedua orang tua mempunyai riwayat penyakit tersebut, maka skala bagi anaknya adalah 70 – 80%.

  • Pola Makan Tidak Sehat

Ciri-ciri orang yang terjangkit obesitas biasanya dapat dilihat dari tampilan badannya. Terjadi kegemukan secara berlebihan hingga melebihi angka IMT tadi. Pola makan tidak sehat juga bisa dijadikan sebagai pemicunya, apalagi konsumsi makanan tidak dilakukan secara teratur.

Kecanduan mengkonsumsi banyak makanan yang mengandung kalori akan memicu terkena penyakit obesitas. Contoh makanannya adalah kentang goreng, makanan dan minuman dengan perisa manis. Tingkat terlalu tinggi mengkonsumsi makanan berkalori dapat menyebabkan berat badan Anda naik.

  • Kurang Tidur

Kurang tidur bukan hanya menyebabkan penyakit anemia atau kurang darah. Namun, dapat memicu munculnya obesitas. Dimana orang yang memiliki waktu tidur lebih sedikit daripada orang dengan pola tidur normal, berpotensi sangat besar dalam mengidap penyakit ini.

Menurut American Journal of Clinical Nutrition, mengatakan bahwa orang dengan pola tidur tidak teratur dan cenderung sedikit akan membakar sedikitnya 5% kalori dibanding mereka yang memiliki waktu itu cukup. Ditambah lagi, pengeluaran energi setelah makan yakni lebih sedikit 20%. Baca juga cara mengatasi gangguan tidur

  • Pertambahan Usia

Pertambahan usia menyebabkan pengaruh pada perubahan hormon. Perubahan tersebut memiliki dampak sangat besar terhadap kenaikan berat badan seseorang. Hal ini terjadi karena adanya ketidakseimbangan hormon, sehingga bisa menimbulkan penumpukan lemak di dalam tubuh.

Gangguan hormon tersebut berasal dari hormon kortisol, tiroid, leptin, insulin, glukagon, dan lain sebagainya. Ditambah lagi dengan peningkatan nafsu makan sehingga membuat Anda sering lapar. Biasanya dipengaruhi karena olahraga secara berlebihan yang banyak menguras banyak energi.

  • Penyakit atau Masalah Medis Tertentu

Selanjutnya adalah karena adanya penyakit atau masalah medis tertentu. Banyak sekali jenis penyakit yang dapat menyebabkan kegemukan secara berlebihan. Contohnya anemia, penderitanya dianjurkan untuk memakan banyak daging guna mengembalikan sel darah di dalam tubuhnya.

Jika tidak terkontrol dengan baik, kemungkinan orang tersebut akan terjangkit penyakit obesitas. Oleh karena itu, harap dikonsumsi sesuai kebutuhan serta anjuran dokter. Disamping itu, ada juga penyakit yang bernama cushing, sehingga bisa menyebabkan kegemukan dan obesitas.

Cara Mengobati Obesitas

Jika ada kerabat atau Anda sendiri mengidap penyakit ini, jangan khawatir dan putus asa. Konsultasikan cara pengobatannya pada dokter ahli. Jangan sampai self-diagnose karena dapat membahayakan diri. Berikut ini merupakan cara mengobati dan mencegah terjadinya penumpukan lemak!

  • Mengubah Pola Makan

Cara alami yang pertama untuk mengobati serta mencegah terjadinya obesitas adalah dengan mengubah pola makan. Melakukan program diet secara sehat tanpa memaksakan diri sendiri sehingga dapat menyebabkan kesakitan pada diri sendiri.

Mengkonsumsi makanan yang seimbang dengan memenuhi nutrisi juga gizi dibutuhkan tubuh. Selain itu, minumlah banyak air mineral agar sistem metabolisme di dalam tumbuh menjadi lancar. Dengan demikian, tidak akan ada lagi penumpukan lemak di dalam tubuh Anda.

  • Meningkatkan Olahraga

Di masa pandemi seperti ini, mengisi hari-hari Anda dengan kegiatan bermanfaat seperti berolahraga merupakan sesuatu yang baik. Hal tersebutkan disebabkan karena adanya peningkatan imun serta pemenuhan energi dalam membantu mengencangkan otot agar lebih sehat.

Dengan melakukan aktivitas olahraga, Anda bisa membakar banyak kalori dan juga lemak di dalam tubuh. Lakukan kegiatan fisik tersebut secara rutin serta sederhana. Misalkan, berjalan kaki, jogging, bersepeda, membersihkan rumah, dan lain sebagainya.

  • Operasi

Jika semua cara di atas tidak membuahkan hasil yang memuaskan. Anda perlu melakukan operasi untuk menurunkan berat badan. Operasi merupakan suatu tindakan pengobatan yang dilakukan dengan cara membuka bagian tubuh tertentu.

Ada beberapa operasi yang dapat dilakukan untuk menyembuhkan obesitas tersebut. Di antaranya adalah bypass lambung, laparoscopic adjustable gastric banding, gastric sleeve, dan juga biliopancreatic diversion dengan duodenal switch. Demikianlah penjelasan secara lengkap mengenai penyakit obesitas. Sekarang, jagalah pola hidup sehat agar terhindar dari berbagai penyakit berbahaya yang bisa memberikan efek negatif pada badan. Jika tidak dilakukan dengan baik, dikhawatirkan akan terjadi kerusakan organ tubuh anda.

Efek Kecanduan Makan Bisa Bikin Obesitas

Terkadang ketika kita memakan-makanan yang enak memiliki rasa ingin nambah, jika dibiarkan maka akan mendatangkan efek kecanduan. Jenis kecanduan makanan bisa sangat berbahaya jika aktivitas kita tidak seimbang dan memicu obesitas yang terjadi. Hal ini terjadi karena penimbunan lemak yang tidak terbakar pada tubuh kita.

Butuh konsultasi penyalahgunaan narkoba? Segera hubungi Ashefa Griya Pusaka

Sumber:
Anlene, 2021. Obesitas: Pengertian, Cara Mengatasi dan Pencegahan. Diakses pada 07 Januari 2022 dari https://www.anlene.com/id/ms/pengertian-obesitas.html
dr. Tjin Willy, 2018. Obesitas. Diakses pada 07 Januari 2022 dari https://www.alodokter.com/obesitas
dr. Fitrina Aprilia, 2019. Obesitas. Diakses pada 07 Januari 2022 dari https://www.halodoc.com/kesehatan/obesitas

Publikasi: Ashefa Griya Pusaka

Scroll to Top