Pernahkah kamu mendengar istilah oportunis? Oportunis yaitu perilaku seseorang yang selalu mencari keuntungan untuk diri sendiri tanpa memedulikan orang lain. Hidup ini banyak sekali lika-likunya, termasuk bertemu dengan banyak orang. Tentunya, akan bertemu dengan banyak sifat dan perilaku. Mau tak mau kita harus memahami karakteristik orang lain.
Hal tersebut perlu dilakukan supaya dapat melakukan interaksi sosial dengan baik. Salah satu sifat dan perilaku yang ada pada diri seseorang yaitu oportunis. Lantas, apa itu oportunis? Bagaimana ciri-ciri orang oportunis? Langsung saja yuk, simak penjelasan tentang perilaku oportunis berikut ini.
Pengertian Perilaku Oportunis
Perilaku oportunis merupakan perilaku yang hanya hendak mengambil keuntungan untuk diri sendiri dari kesempatan yang ada tanpa berpegang teguh pada prinsip tertentu. Oportunis berasal dari kata Bahasa Inggris, yaitu Opportunity artinya peluang. Sementara “Is” artinya pelaku. Jika dilihat dari artinya tak ada salah kalau seseorang mempunyai perilaku oportunis.
Oportunis disebut juga perilaku yang suka mengambil setiap kesempatan dengan mengacuhkan prinsip yang dipegang. Contohnya, ada banyak bencana alam, sehingga banyak orang yang mencari bantuan, tempat berlindung, bahan makanan, dll. Seseorang yang mempunyai perilaku oportunis melihat keadaan seperti itu, mereka akan mencari keuntungan dari hal tersebut, misalnya menyewakan rumahnya untuk menginap atau menjual makan dengan harga yang mahal. Jika sudah seperti ini, sangat menjengkelkan karena mereka mencari kesempatan untuk memperoleh keuntungan.
Kesan yang diberikan bagi orang yang oportunis hanya memanfaatkan kepentingannya saja, terlihat menjadi hal negatif dalam kebersamaan, kolektif dan gotong royong. Berbeda dengan kehidupan para makelar, sales dan calo. Mereka mempunyai perilaku oportunis yang sangat baik berhubungan dengan marketing. Pastinya mereka akan memperoleh penjualan yang lebih banyak.
Perilaku oportunis harus dijaga dengan baik, perlu membedakan orang yang pantas dimanfaatkan dan yang bukan. Apabila kamu dekat dengan seseorang sekaligus menganggap sebagai teman tapi kamu masih berlaku oportunis, maka itu hal yang salah dan disebut juga dengan kejahatan. Perilaku oportunis disebut sebagai orang yang memanfaatkan situasi untuk memperoleh keuntungan langsung tanpa berpegang pada prinsip dan mendapatkan keuntungan untuk diri sendiri tanpa mempertimbangkan, apakah ini adil atau benar.
Orang oportunis lebih pintar dalam mengambil peluang, tak peduli sekecil apapun keuntungan yang akan diperoleh. Tetapi, untung di sini hanya untuk diri sendiri bukan orang lain. Dalam pergaulan kita bisa menemui ciri-ciri orang yang memiliki sifat oportunis. Orang oportunis hanya berteman dengan orang yang dianggap menguntungkan dan melupakan teman lama atau yang di bawahnya.
Orang oportunis tak layak untuk dijadikan sahabat, karena hanya bersahabat dengan orang yang dianggapnya bermanfaat untuk dirinya sendiri. Jika orang oportunis masuk dalam kelompok yang bekerja tak sejalan, maka dia bekerja hanya untuk kepentingan dirinya sendiri dan mengambil keuntungan dari anggota kelompok lain. Orang oportunis mengambil keputusan hanya secara situasional apapun alasannya. Berbeda dengan orang yang berpegang pada prinsip dan norma aturan.
Ciri-ciri Teman yang Oportunis
Teman yang oportunis pandai dalam mengambil berbagai kesempatan yang menguntungkan untuk dirinya. Hanya karena keuntungan pribadi, dia tidak peduli dengan orang lain. Bahkan, pertemanan hanya sebatas untuk mencari keuntungan semata. Meskipun itu hal yang salah, dia seakan tidak mempermasalahkannya. Nah, berikut ini ciri-ciri teman oportunis yang harus kamu ketahui.
1. Hanya berteman dengan orang yang memberikan keuntungan
Saat memilih teman, tentunya perlu memikirkan baik dan buruknya untuk diri sendiri. Menjaga jarak dengan orang yang memberikannya pengaruh buruk di kehidupan. Tetapi, bagi orang yang oportunis tak cukup di sini saja. Dalam memilih teman dia seperti orang rakus yang hanya mencari keuntungan untuk dirinya. Misalnya menjadi penjilat orang kaya.
2. Suka mengulik informasi darimu
Mengapa teman yang oportunis lebih suka mencari informasi tentang orang lain? Karena, berbekal informasi dia dapat menemukan peluang dan celah yang mungkin bisa dimanfaatkan. Dia tak peduli sesuatu yang termasuk privasi atau bukan. Orang oportunis hanya mementingkan segala sesuatu yang bisa memberinya keuntungan. Pikirannya hanya terus menggali informasi.
3. Tega mencari kesempatan dalam kesempitan
Meskipun teman yang mempunyai sifat oportunis selalu di dekatmu, nyatanya mereka tak mempunyai empati padamu. Hal tersebut bisa dilihat saat kamu mengalami masalah atau sedih. Ada saja cara untuk tetap mengambil kesempatan dari situasi tersebut. Misalnya, kamu sedang mengalami masalah keuangan, bukannya membantu kamu, Dia malah memberi pinjamanan dengan bunga dan jaminan.
4. Hati-hati, sarannya yang selalu menjerumuskan
Cara main teman oportunis memang tak terlihat, makanya tak heran kamu tak sadar mengenai potensi bahaya saat mengikuti sarannya. Kamu hanya bisa melihat dia seperti pahlawan. Padahal, saran tersebut tak bermaksud untuk menolongmu, melainkan lebih berfokus mencari keuntungan pribadi melalui sikap patuhmu.
5. Tidak berlaku adil dalam hal apapun
Dalam melakukan berbagai pekerjaan berlaku tidak adil, dia hanya lebih memilih pekerjaan yang paling mudah dan berpotensi menguntungkan untuk dirinya sendiri. Selebihnya diberikan pada orang lain. Orang oportunis hanya menghargai bentuk kontribusi, sedangkan kontribusi tak pernah dianggap.
Oleh karena itu, demi kebaikanmu jagalah jarak dan berusaha untuk lebih cerdik dari dia. Bukan bermaksud untuk mencari keuntungan pribadi darinya, hanya sekadar untuk mencegahnya saja.
6. Mereka orang yang kreatif
Ciri orang oportunis adalah pola pikir dan cara mereka melihat dunia. Saat segalanya tak bisa diprediksi, orang yang melihat sebagai bencana dan ketidakberuntungan. Berbeda dengan orang oportunis yang selalu berusaha mengubah segalanya sesuatu menjadi keberuntungan bagi diri sendiri.
7. Selalu mempunyai alasan
Orang oportunis lebih cenderung bersifat egois dan suka memihak. Mereka mampu mengorbankan nilai yang dipercayai oleh mayoritas orang hanya menggapai sesuatu yang diinginkan. Ciri orang oportunis berhubungan dengan dahaga untuk menggenggam kesuksesan. Rasanya sulit, jika mundur begitu saja tanpa memperoleh keuntungan.
8. Jago dalam memanfaatkan keadaan
Ciri orang oportunis, yaitu kemampuan dalam mengambil kesempatan dalam kesempitan. Keterbatasan yang menjadi penghalang, bagi mereka menjadi kesempatan emas. Mereka ingin paling hebat dalam segala urusan dan sumber yang ada, hingga ke hal yang kecil.
9. Selalu up to date
Supaya dapat menjadi yang terbaik dalam melihat kesempatan baru, orang oportunis selalu berusaha memperoleh informasi terkini. Orang oportunis paham tentang berbagai pengetahuan dalam bentuk apapun yang bisa ditukar dengan sesuatu yang berharga.
10. Hobi menghitung hasil
Orang oportunis hanya melihat dua perspektif, yakni untung dan tidak untung. Tentunya, mereka ingin berada di posisi yang menguntungkan dan berusaha menjauh dari tangan kosong. Dalam kondisi apapun yang ingin diperoleh hanya keuntungan. Segala cara akan dilakukan hanya untuk bermanfaat untuk dirinya sendiri.
Tipe-tipe Orang yang Perlu Dihindari
Selain orang yang mempunyai sikap oportunis ada juga beberapa tipe orang yang perlu kamu hindari, yakni:
1. Tipe drama
Tipe orang seperti ini lebih suka bermain drama. Berteman dengan orang yang seperti ini akan sangat merepotkan, karena mereka lebih suka membesar-besarkan masalah yang sebenarnya dapat dengan mudah diselesaikan.
Tipe drama biasa mendramatisir keadaan seolah yang dihadapi permasalahan paling besar dan orang harus memperhatikannya. Orang dengan sifat seperti ini tidak dewasa dan memperoleh perhatian hanya melakukan berbagai drama supaya jadi sorotan orang banyak.
Selain itu, membuat tidak nyaman jika berada dekat dengan orang yang banyak drama. Bahkan, kamu bisa terpengaruh, misalnya kebiasaan overthinking yang tak beralasan, hanya berdasarkan prasangka pribadi.
Oleh sebab itu, kamu lebih baik menghindari orang dengan tipe drama supaya hidup kamu lebih tenang dan bebas. Berteman dengan orang yang suka drama akan menimbulkan perselisihan, sebab permasalahan kecil bisa dibesar-besarkan hingga hubungan pertemanan menjadi tidak sehat.
2. Tipe pengkritik
Selanjutnya tipe pengkritik. Mengkritik yang membangun sangat diperlukan dalam perbaikan dan kemajuan. Tetapi, hal ini berbeda apabila orang tersebut suka mengkritik semua hal. Perlu kamu ketahui bahwa orang suka mengkritik disebabkan mereka mempunyai pemikiran yang kritis atau hanya menutupi sifat kedengkiannya terhadap banyak hal dengan cara mengkritik.
Orang dengan tipe mengkritik sangat sulit mengapresiasi hasil kerja orang lain. Karena dalam dirinya memiliki hasrat untuk selalu menjadi yang terbaik. Oleh sebab itu, cara untuk menjatuhkan orang lain dengan kritikannya.
Demikianlah penjelasan mengenai perilaku oportunis. Jadi, orang oportunis adalah orang yang selalu mengambil keuntungan dalam keadaan apapun. Semoga informasi tersebut bermanfaat untuk kamu, ya.
Publikasi: Ashefa Griya Pusaka