Pernah melihat orang sakau? Baca artikel ini untuk mengetahui gejala, dan cara mengatasinya.
Sakau adalah salah satu ujian terbesar bagi korban penyalahguna yang baru putus konsumsi narkoba. Seperti namanya, sakau atau drugs withdrawal sick sangat menyiksa secara fisik, psikologis, dan emosional, baik bagi korban maupun pendampingnya.
Jadi sebenarnya apa itu sakau? Bagaimana gejala sakau dari seorang pengguna narkoba? Dan apa saja cara mengatasi sakau yang bisa kita upayakan? Berikut ini pembahasan lengkapnya.
Apa Itu Sakau & Penyebab Terjadinya
Di antara masalah lain pasca putus narkoba, sakau adalah salah satu masalah terbesar yang menimpa korban penyalahguna dan keluarga.
Jika tidak dilakukan secara intensif dan dengan pendampingan support system yang total, drug withdrawal sick bisa mengakibatkan pemulihan dari narkoba gagal sama sekali.
Anda juga perlu tahu apa itu sakau, ciri dan cara mengatasinya
Maka dari itu, agar proses pemulihan narkoba bisa berjalan lancar dan tidak terlalu menyakitkan, penanganan drug withdrawal harus berawal dari akar penyebabnya.
Pada dasarnya, penyebab kecanduan narkoba, sakau paling utama sifat dari narkoba itu sendiri. Narkoba mengandung zat kimia yang bisa mensubstitusi perasaan pengguna dengan sensasi yang lebih menyenangkan.
Akhirnya rasa senang tersebut menimbulkan perilaku addictive (kecanduan) yang membuat korban penyalahguna ingin mengulangi sensasi tersebut.
Saat konsumsi narkoba dihentikan, perilaku addictive ini akan menimbulkan perasaan “kosong” yang mengakibatkan korban penyalahguna memberikan berbagai perlawanan negatif, baik secara fisik atau emosional.
Faktor yang Bikin Orang Sakau
Setelah membahas apa itu sakau, kali ini kita akan mengulas beberapa faktor yang mempengaruhi intensitas dan durasi orang sakau dari korban penyalahguna narkoba. Selengkapnya tentang faktor-faktor pemengaruh sakau adalah sebagai berikut:
- Lama korban penyalahguna mengonsumsi narkoba (semakin lama periode konsumsi, semakin lama pula sakaunya).
- Jenis narkoba yang dikonsumsi.
- Metode pemakaian narkoba (secara oral, dihisap, dirokok, atau disuntikkan)
- Banyaknya narkoba yang dikonsumsi dalam satu waktu.
- Ragam penggunaan narkoba (memakai satu jenis atau lebih dari itu).
- Riwayat genetik dan imunitas keluarga (misalnya kekebalan terhadap jenis pengobatan tertentu).
- Dukungan emosional dan motivasi dari orang terdekat.
Gejala Orang Sakau Pada Korban Penyalahguna Narkoba
Sebelum mempelajari cara mengatasi sakau, kita akan membahas terlebih dulu bagaimana gejala orang sakau paling umum pada korban penyalahguna narkoba. Berdasarkan dampak dan intensitasnya, gejala-gejala sakau adalah meliputi:
1. Gejala Fisik
Saat konsumsi narkoba dihentikan, fisik korban penyalahguna akan memberikan berbagai penolakan. Bahkan dalam kasus penggunaan zat tertentu (seperti benzodiazepine), sakau adalah salah satu penyebab kematian terbesar.
Terkait dengan fisik, gejala sakau adalah sebagai berikut:
- Mual dan muntah
- Diare
- Nyeri otot di seluruh tubuh
- Kelelahan luar biasa
- Gejala flu
- Sakit kepala hebat
- Jantung berdebar
Sementara itu dalam kondisi terburuk, korban penyalahguna bisa mengalami gejala lebih parah yang disebut dengan “Delirium Tremens”, berikut ini gejalanya:
- Takikardia, jantung berdebar secara abnormal dan tidak beraturan
- Demam tinggi
- Menurunnya kesadaran
- Gemetar tak terkendali, kejang
- Sesak napas parah (seizure)
Dalam proses pemulihan, gejala fisik sakau adalah ujian paling pertama dan yang paling sulit ditangani.
Tapi Anda tidak perlu khawatir, selama Anda membawa korban penyalahguna ke tempat rehabilitasi narkoba Ashefa Griya Pusaka, kami akan memberikan treatment dan pendampingan medis sebaik-baiknya kepada korban.
2. Gejala Psikologis
Selain gejala fisik, korban penyalahguna yang baru berhenti konsumsi narkoba biasanya juga akan drugs withdrawal sick secara psikologis. Beberapa gejala psikologis dari seseorang yang sakau adalah sebagai berikut:
- Depresi
- Serangan gelisah (anxiety attack)
- Halusinasi parah
- Insomnia
- Kebingungan
- Amnesia jangka pendek
3. Gejala Emosional
Selain gejala fisik dan psikologis, korban penyalahguna yang sedang mengalami drugs withdrawal sick juga akan memberikan respon-respon emosional yang menyedihkan.
Saat sedang kambuh, korban mungkin akan berulang-ulang mengatakan hal buruk, seperti misalnya “ingin mati”.
Selengkapnya tentang gejala emosional saat sakau adalah sebagai berikut:
- Mengungkapkan emosi negatif pada orang lain dengan terbuka
- Mudah tersinggung
- Meminta narkoba secara terus menerus dengan memaksa, bahkan sampai merengek dan menangis
- Memberikan ancaman secara verbal dan tindakan agar diberi narkoba
Di masa-masa berat ini, sikap tegas Anda dan kakak-kakak pendamping sangatlah diperlukan.
Selain itu, Anda juga perlu memastikan korban penyalahguna jauh dari benda berbahaya saat drugs withdrawal sick kambuh. Supaya korban tidak punya kesempatan menyakiti diri sendiri saat ingin kembali mengonsumsi narkoba.
Cara Mengatasi Sakau Narkoba
Sakau adalah salah satu masa terberat bagi korban penyalahguna dan orang-orang terdekatnya.
Meski demikian, tahap ini adalah tahap yang tidak bisa dihindari dalam proses pemulihan pasca konsumsi narkoba. Oleh karena itu sebagai upaya antisipasi, berikut ini terdapat beberapa cara mengatasi sakau yang bisa diupayakan.
Baca juga Bagaimana Cara Mengatasi Suami Kecanduan Narkoba
1. Memilih Tempat Rehabilitasi
Cara mengatasi sakau yang pertama adalah dengan membawa korban untuk terapi di tempat rehabilitasi langsung. Di Jakarta dan Jawa Barat, Ashefa Griya Pusaka adalah pusat rehabilitasi narkoba premium dengan fasilitas lengkap yang bisa Anda kunjungi.
Ashefa Griya Pusaka menyediakan proses rehabilitasi komprehensif (dari awal hingga sepenuhnya pulih) dengan tim medis, psikolog, dan pendamping terpercaya.
Selain itu, akomodasi harian di Ashefa juga sangat lengkap, mulai dari akomodasi kamar, konsumsi, bersih diri, ibadah, hingga hiburan seperti internet dan TV.
2. Isolasi (Learn To Cope)
Isolasi adalah salah satu cara mengatasi sakau paling awal dalam proses rehabilitasi. Korban penyalahguna narkoba biasanya perlu diisolasi jika rasa sakitnya masih parah. Selama proses isolasi, korban penyalahguna akan ditemani pendamping di dalam ruangan untuk membantu meredam gejala sakau.
3. Injeksi Obat-Obatan Pengganti
Supaya proses pemulihan dari narkoba berjalan lancar, biasanya pusat rehabilitasi akan memberikan rehabilitasi medis, yaitu upaya pemulihan dalam bentuk injeksi zat-zat kimia tertentu.
Pemilihan zat kimia dalam proses rehabilitasi medis biasanya didasarkan pada dua hal, yaitu apakah zat kimia bisa menggantikan narkoba untuk sementara waktu (sampai drugs withdrawal sick reda secara alamiah), atau zat kimia tersebut secara alamiah bisa mengurangi gejala.
4. Refleksi dan Meditasi
Bagaimanapun, faktor yang paling berperan besar dalam mengurangi gejala sakau adalah motivasi dan kesadaran pribadi korban penyalahguna. Oleh sebab itu, tempat rehabilitasi narkoba juga perlu menyediakan fasilitas konseling, refleksi, dan meditasi bagi korban, atau disebut juga sebagai holistic medication.
Program pengobatan holistic adalah salah satu fasilitas yang bisa Anda temui di Ashefa Griya Pusaka. Selama program ini berlangsung, psikolog dan tim pendamping kami akan membantu korban penyalahguna membangun kesadaran dan motivasi berhenti konsumsi narkoba secara pribadi.
5. Konseling Komunitas
Selain mendapatkan terapi dan konseling dari tim ahli, gejala drugs withdrawal sick juga bisa mereda melalui konseling komunitas sesama korban penyalahguna narkoba.
Melalui komunitas ini, korban bisa mendapat dukungan dan belajar menolong sesama “drug warrior”. Program konseling komunitas ini bisa Anda temui di Ashefa Griya Pusaka.
6. Mendapat Dukungan Terbaik dari Orang Terdekat
Poin terakhir cara mengatasi sakau adalah dengan mendapat dukungan dan motivasi penuh dari orang terdekat, utamanya keluarga.Sakau adalah tahap pemulihan paling menyakitkan bagi korban penyalahguna. Kehadiran Anda dan orang terkasih korban lainnya akan meningkatkan moral dan membantu korban melalui masa-masa terberatnya.
Tempat Rehabilitasi Narkoba Premium Jakarta
Untuk membantu keluarga tercinta mendapatkan tempat rehabilitasi narkoba dengan fasilitas premium, segera hubungi layanan hot line Ashefa supaya mereka cepat pulih dari ketergantungan obat-obatan terlarang.
Tim Ashefa Griya Pusaka akan membantu keluarga anda mendapatkan pelayanan medis dan submedis terbaik selama proses rehabilitasi. Biaya rehabilitasi narkoba di Ashefa memiliki 3 fasilitas berbeda yang bisa di pilih oleh korban penyalahgunaan.
Mengenal gejala orang sakau dan cara mengatasinya memanglah mudah, namun anda perlu tenaga medis profesional untuk membantu mereka pulih seperti semula.
Segera hubungi kami untuk mendapatkan informasi rehabilitasi narkoba dan layanan konseling gratis.
Publikasi: Ashefa Griya Pusaka