Pengertian dan jenis doping apa saja? Doping adalah zat ilegal yang digunakan untuk menambah kekuatan, penampilan fisik lebih baik dalam kompetisi olahraga. Zat yang paling umum digunakan sebagai doping yaitu agen androgenik, misalnya steroid anabolik. Sehingga, membuat seseorang bisa berlatih dengan keras, pulih lebih cepat, dan membentuk lebih banyak otot.
Banyak eksekusi yang diberikan pada atlet yang terbukti menggunakan doping dan melanggar Kode Anti Doping, diantaranya pembatalan raihan medali olimpiade atau gelar olahraga hingga tidak boleh mengikuti gelaran olahraga seumur hidup. Doping juga dapat menimbulkan dampak buruk untuk penggunanya, sehingga dilarang keras digunakan para atlet. Ketahui lebih jelas mengenai doping dan jenisnya di artikel ini.
Pengertian Doping
Doping adalah penggunaan zat terlarang atau ilegal untuk meningkatkan performa dan penampilan atlet pada suatu kompetisi olahraga. Hal ini sudah pasti merupakan tindakan yang curang dalam kompetisi, karena menggunakan suatu zat untuk membantu badan lebih kuat. Jenis doping yang paling sering digunakan adalah obat stimulan dan hormon.
Menurut The UK Anti Doping Agency, obat-obatan yang dilarang dalam ajang olahraga apabila memenuhi dua atau tiga kriteria sebagai berikut :
- Mengancam kesehatan dan keselamatan atlet
- Meningkatkan performa fisik dalam olahraga
- Melanggar semangat dalam olahraga
Jenis-jenis Doping
1. Steroid Anabolik
Jenis doping dalam olahraga yang sering digunakan yaitu steroid anabolik. Sehingga membuat atlet lebih kuat berlatih lama, membangun banyak otot, dan pulih lebih cepat dari lelah. Jenis doping steroid anabolik bisa dikonsumsi langsung dalam bentuk tablet, ada juga yang disuntikkan ke otot dan dioleskan ke kulit dalam bentuk gel.
2. Stimulan
Doping stimulan dapat meningkatkan kewaspadaan dan mengatasi kelelahan dengan meningkatkan detak jantung dan aliran darah. Zat yang termasuk stimulan adalah kokain, amfetamin, dan efedrin.
Stimulan dapat menyebabkan meningkatnya daya tahan kardio pernafasan dan agresi yang menguntungkan bagi atlet selama berkompetisi, namun hal ini yang menyebabkan kecurangan.
3. Penghambat Beta
Jenis doping penghambat beta berguna untuk mencegah serangan jantung dan menurunkan tekanan darah tinggi. Sering disalahgunakan dalam bidang olahraga memanah, menembak agar detak jantung lambat dan mengurangi gemetar pada tangan.
4. Diuretik dan masking agent
Banyak atlet yang menggunakan diuretik dan zat penutup masking agent untuk mengeluarkan cairan dalam tubuh. Konsumsi obat ini dapat membantu mengkondisikan berat badan yang diinginkan agar bisa ikut kompetisi olahraga seperti tinju atau balap kuda. Ada juga yang bermaksud untuk menyembunyikan konsumsi obat-obatan lain.
5. Analgesik narkotik dan cannabinoid
Obat analgesik dan cannabinoid digunakan untuk menutupi rasa sakit akibat cedera atau tubuh terasa lelah, sehingga tetap bisa latihan olahraga meskipun sedang ada bagian tubuh yang sakit. Namun, kenyataannya bukan untuk menyembuhkan malah menambah masalah dan menimbulkan kecanduan.
6. Peptida dan hormon
Penggunaan peptida, hormon faktor pertumbuhan seperti hormon pertumbuhan manusia, eritropoietin, insulin, HCG dan ACTH dapat digunakan doping olahraga.
Hormon pertumbuhan manusia dapat meningkatkan masa otot dan kinerja atlet. Hormon eritropoietin dapat meningkatkan kekuatan sel darah merah, sehingga oksigen akan banyak dalam tubuh dan memiliki energi yang lebih besar.
7. Doping darah
Metode doping darah, yaitu metode yang dilakukan dengan mengeluarkan darah dari tubuh lalu menyuntikkan kembali ke dalam tubuh dengan tujuan meningkatkan kadar oksigen. Metode ini sangat berbahaya karena dapat menimbulkan jantung dan gagal ginjal.
Kesimpulan
Doping adalah suatu zat yang digunakan untuk meningkatkan performa atau fisik agar lebih kuat, bagus dalam kompetisi olahraga. Penggunaan berbahaya bagi kesehatan dan hal ini suatu bentuk kecurangan yang akan mendapatkan konsekuensi jika terbukti menggunakan doping saat kompetisi olahraga.
Jenis-jenis doping yang sering digunakan yaitu steroid anabolik, stimulan, penghambat Beta, diuretik dan masking Agent, analgesik narkotik dan cannabinoid, peptida dan hormon, sampai metode doping darah.
Publikasi: Ashefa Griya Pusaka