Pengertian Psikotes: Manfaat, Prosedur, dan Tujuannya - Ashefa Griya Pusaka

Pengertian Psikotes: Manfaat, Prosedur, dan Tujuannya

Pengertian Psikotes
Share on:

Pernahkah kamu melakukan psikotes entah itu tes di perusahaan maupun di sekolah? Pengertian Psikotes adalah tes yang dilakukan untuk mengukur kemampuan individu secara psikis. Tes tersebut dapat berupa proyektif, tulis atau evaluasi secara verbal yang tersusun untuk mengukur fungsi atau kemampuan kognitif dan emosional seseorang.

Psikotes berfungsi untuk mengenal watak dari seseorang, misalnya attitude, personality, interest, dan intelijensinya. Hasil psikotes berperan besar untuk menentukan apakah seseorang cocok untuk diterima bekerja atau tidak. Dalam psikotes tidak ada istilah salah atau benar dalam mengerjakan tes psikotes, yang ada hanya cocok atau tidak kamu untuk bekerja dengan posisi jabatannya. Untuk mengetahui lebih lanjut mengenai psikotes, yuk simak penjelasan mencakup pengertian psikotes, manfaat dan prosedurnya berikut ini.

Pengertian Psikotes

Psikotes adalah sarana untuk memahami secara keseluruhan dari beberapa aspek psikologi individu supaya bisa memberikan gambaran setiap individu yang mengikuti tes tersebut. 

Psikotes terbagi menjadi tiga aspek yang diukur yakni kecerdasan, kepribadian, dan sikap. Aspek kecerdasan yang digunakan untuk mengetahui kecerdasan umum, seperti kemampuan analisa dan berhitung. Sedangkan, aspek kepribadian digunakan untuk mengetahui tingkat kepercayaan diri, kemampuan beradaptasi dengan lingkungan sekitar maupun tugas baru dan lainnya.

Sementara itu, aspek sikap digunakan untuk mengetahui semangat kerja, motivasi berprestasi, bekerja dalam tim, kepemimpinan, inisiatif dan lainnya. 

Adapun pengertian psikotes menurut para ahli diantaranya:

1. Menurut Daulay (2014)

Psikotes adalah cara untuk mengetahui kompetensi individu dan memecahkan masalah yang berkaitan dengan masalah belajar, pribadi, sosial melalui tes psikotes. Psikotes telah banyak di gunakan di berbagai kehidupan, mencakup bidang pendidikan, sosial atau industri.

2. Menurut Anastasi (2016)

Psikotes adalah penentuan objek dan terstandardisasi pada sampel tingkah laku secara garis besar, yaitu sejumlah pertanyaan yang wajib dijawab atau tugas yang wajib dikerjakan yang memberikan informasi tentang psikologis berdasarkan jawabannya.

3. Menurut Chaplin (Kamus Psikologi)

Psikotes yaitu teknik untuk mempelajari kepribadian. Bertujuan untuk menentukan sifat yang mendasari, terutama sifat yang menentukan kecenderungan seseorang pada penyakit mental.

Manfaat Psikotes

Setelah melakukan psikotes, ada beberapa manfaat yang bisa diperoleh diantaranya:

1. Mengetahui kepribadian

Melakukan psikotes bermanfaat untuk mengetahui kepribadian yang belum pernah diketahui pada diri seseorang. Karena untuk mengetahui kepribadian seseorang, sulit dilakukan saat wawancara atau kegiatan pengamatan. Oleh sebab itu, dilakukan tes psikotes untuk mempermudah mengetahui kepribadian seseorang.

2. Lebih mudah mengetahui psikodinamika

Psikodinamika yaitu teori psikologi atau teori kepribadian yang mampu menganalisis dasar kepribadian seseorang dengan cepat. Psikodinamika tak hanya meneliti kepribadian seseorang, tetapi mencakup perasaan, emosi khususnya dalam menghadapi masalah maupun tantangan. Psikodinamika dari seseorang bisa diketahui melalui soal berbentuk pelaksanaan tes psikotes.

3. Mengetahui kondisi kejiwaan seseorang

Tes psikotes bertujuan untuk mengetahui kondisi kejiwaan seseorang. Seseorang yang mengalami gangguan jiwa atau tidak bisa lebih mudah diketahui melalui proses pelaksanaan tes psikotes. 

4. Sebagai tolak ukur kecerdasan

Kecerdasan seseorang bisa di ukur melalui tes psikotes. Psikotes yaitu kecerdasan intelgensi (IQ) dan kecerdasan emosional serta spiritual (EQ). Tingkat IQ tertentu dibutuhkan seseorang dalam melakukan pekerjaan dan memecahkan masalah yang mungkin akan dihadapi. Selain itu, kecerdasan emosional dan spiritual penting juga bagi seseorang untuk berdiplomasi, negosiasi, delegasi pekerjaan dan mengambil keputusan.

Adanya tes psikotes sangat membantu bagi recruiter untuk mengetahui tingkat IQ dan EQ seseorang. Sehingga, dapat memperoleh gambaran bagaimana performa kandidat di tempat kerja. 

Bagaimana Prosedur Psikotes?

Sebelum melakukan psikotes kerja, ada beberapa tahapan yang harus dilewati oleh kandidat, sehingga setiap kandidat tak bisa langsung begitu saja mengikuti psikotes tanpa proses seleksi. Pada umumnya tes psikotes terbagi dalam beberapa tahapan yakni:

1. Tahap wawancara

Tahap awal biasanya yang harus dilalui oleh kandidat, yaitu wawancara menjadi dasar penilaian bagi rekrutmen untuk menentukan apakah kandidat layak atau tidak untuk lolos ke tahap seleksi berikutnya. 

2. Tes IQ atau kecerdasan

Kemudian, kandidat akan melewati tes psikotes pertama setelah berhasil melewati tahap wawancara kerja. Tujuan diadakannya psikotes adalah mengetahui seberapa besar kandidat mampu menangani pekerjaan nantinya saat bekerja. 

3. Tes grafis

Tujuan dari tes grafis yaitu untuk mengukur kecerdasan emosional kandidat, apakah nantinya mereka mampu menangani masalah yang timbul dalam proses pekerjaan. 

4. Focus Group Discussion (FGD)

Focus Group Discussion (FGD), yaitu diskusi kelompok yang mendistribusikan suatu permasalahan dalam suasana yang santai. 

Tujuan Psikotes

Psikotes mempunyai beberapa tujuan yang perlu kamu ketahui dan perhatikan. Berikut ini beberapa tujuan diadakannya psikotes. 

1. Bagian dari proses

Psikotes yaitu ujian tertulis yang umumnya wajib dilakukan oleh pelamar yang berniat untuk menjadi karyawan di perusahaan. Psikotes sudah menjadi bagian dari proses perekrutan karyawan di perusahaan. 

Umumnya proses rekrutmen karyawan di perusahaan diawali dengan membuat surat lamaran kerja, kemudian baru mengikuti psikotes. Calon karyawan akan melakukan tes wawancara untuk lebih mematangkan dan mencocokkan hasil psikotes. 

Proses tersebut saling berkaitan. Hasil psikotes calon tenaga kerja dapat dilihat dari potensi dan kinerjanya. Tetapi, Keputusan tak hanya dilihat dari psikotes, perlu juga daya pendukung yang langsung diberikan saat wawancara.

2. Mencari tahu kepribadian seseorang

Sejumlah pertanyaan yang diberikan saat psikotes, bisa melihat kepribadian seseorang dari mulai cara menjawab pertanyaan atau jawabannya. Psikotes bertujuan untuk melihat kemampuan calon tenaga kerja menganalisa hingga hal-hal kecil.

Selain itu, untuk melihat apakah calon tenaga kerja konsisten dan seberapa besar calon tenaga kerja dapat memberikan jawaban yang akurat. Setelah proses psikotes, hasil lebih meyakinkan melalui proses wawancara kerja. 

3. Hasil psikotes berpengaruh pada pekerjaan

Hasil psikotes dari calon tenaga kerja dalam perusahaan bisa diketahui bahwa orang tersebut merupakan tipe orang yang teliti, pandai menganalisa, bersifat sosial maupun tipe kreatif. Karena, soal psikotes termasuk dalam kelompok soal logika yang digunakan untuk mengetahui tingkat IQ, soal verba digunakan untuk mengetahui kemampuan berkomunikasi dan analitik untuk mengetahui seberapa detail dan teliti dalam menganalisa masalah.

Apabila ada seseorang yang melamar sebagai akuntan di perusahaan, maka hasil psikotes yang wajib dimiliki yaitu nilai IQ dan analitik tinggi. Karena, akuntan harus teliti dan menulis laporan keuangan yang masuk keluar setiap harinya. Akuntan juga berhubungan dengan uang, apabila terjadi kesalahan akibatnya sangat fatal.

4. Pertanyaan yang menjebak

Soal psikotes terkadang ada sejumlah pertanyaan yang bersifat menjebak. Hal tersebut bertujuan untuk melihat bagaimana kamu menghadapi masalah yang kadang tidak sesuai dengan keinginan calon tenaga kerja. Jadi, lebih berhati-hati saat mengerjakan soal psikotes yang diberikan perusahaan. 

Demikian penjelasan tentang pengertian psikotes yang perlu anda ketahui. Mengikuti psikotes memang membutuhkan banyak persiapan. Dengan artikel ini, semoga Anda bisa lebih memahami dasar Psikotes.

Publikasi: Ashefa Griya Pusaka

Scroll to Top