Penting Diketahui Wanita, Ini Ciri Ciri Kanker Serviks Yang Harus Diwaspadai - Ashefa Griya Pusaka

Penting Diketahui Wanita, Ini Ciri Ciri Kanker Serviks Yang Harus Diwaspadai

ciri ciri kanker serviks 1
Share on:

Kanker serviks adalah masalah kesehatan serius bagi wanita. Sudah banyak wanita di dunia yang terbunuh gegara penyakit yang satu ini. Mari lebih mengenali ciri ciri kanker serviks yang harus diwaspadai dan diambil tindakan kesehatan.

Penyebab dan Ciri Ciri Kanker Serviks

Kanker serviks adalah kanker yang dimulai di leher rahim, atau bagian bawah rahim yang tersambung ke vagina. Merupakan kanker paling umum keempat di antara wanita di seluruh dunia, dan menjaddi penyebab utama kematian akibat kanker di kalangan wanita di negara berkembang.

Hampir semua kanker serviks disebabkan oleh human papillomavirus (HPV), infeksi menular seksual. HPV sangat umum, dan kebanyakan orang akan terinfeksi satu atau lebih jenis HPV di beberapa titik dalam hidup mereka. Namun, kebanyakan orang mengalami infeksi tanpa masalah. Hanya sejumlah kecil orang yang terinfeksi HPV akan berkembang menjadi kanker serviks.

Pada stadium awal, seringkali tidak ada gejala kanker serviks. Saat kanker berkembang, wanita mungkin mengalami pendarahan vagina yang tidak normal, nyeri panggul, atau pendarahan menstruasi yang tidak teratur.

Berikut adalah beberapa ciri-ciri umum kanker serviks yang perlu diperhatikan:

  • Perdarahan Abnormal: Salah satu gejala paling umum kanker serviks adalah perdarahan yang tidak normal, terutama setelah hubungan seksual, di antara periode menstruasi, atau setelah menopause. Wanita yang mengalami pendarahan di luar siklus menstruasi normalnya harus segera berkonsultasi dengan dokter.
  • Nyeri Panggul: Beberapa wanita dengan kanker serviks dapat mengalami nyeri panggul yang tidak wajar atau rasa tidak nyaman di daerah panggul. Nyeri ini bisa bersifat kronis atau muncul secara tiba-tiba.
  • Keputihan Berubah: Perubahan pada keputihan bisa menjadi ciri kanker serviks. Keputihan mungkin menjadi lebih berat, berbau tidak sedap, berwarna darah, atau berisi darah. Jika keputihan berubah drastis tanpa alasan yang jelas, konsultasikan dengan dokter.
  • Penurunan Berat Badan yang Tidak Nampak Sebabnya: Jika seorang wanita mengalami penurunan berat badan tanpa alasan yang jelas atau perubahan dalam pola makan atau gaya hidup, ini bisa menjadi tanda potensial kanker serviks atau kondisi kesehatan serius lainnya.
  • Rasa Sakit Selama Hubungan Seksual: Nyeri atau ketidaknyamanan saat berhubungan seksual, dikenal sebagai dispareunia, bisa menjadi tanda peringatan kanker serviks. Meskipun dispareunia dapat disebabkan oleh banyak hal, termasuk infeksi atau masalah lain, penting untuk mencari evaluasi medis jika gejala ini terjadi.
  • Pembengkakan pada Kelenjar Getah Bening: Kanker serviks pada tahap lanjut dapat menyebabkan pembengkakan pada kelenjar getah bening di area panggul atau leher. Jika seseorang merasa adanya benjolan atau pembengkakan yang tidak normal, segera temui dokter untuk evaluasi lebih lanjut.

Ciri-ciri kanker serviks di atas dapat disebabkan oleh banyak kondisi kesehatan lain yang lebih ringan, dan tidak selalu berarti seseorang memiliki kanker serviks. Namun, jika ada gejala-gejala ini, segera berkonsultasi dengan dokter untuk mendapatkan pemeriksaan lebih lanjut dan diagnosis yang tepat. Deteksi dini adalah kunci untuk meningkatkan peluang kesembuhan dan keberhasilan perawatan kanker serviks.

Diagnosis Kanker Serviks

Tes untuk menentukan kanker serviks ada beberapa yang umum. Mengikuti perkembangan dan kemajuan teknologi, diagnosis kanker serviks pun makin canggih. Berikut beberapa jenis tes diagnosis kanker serviks yang meliputi:

  1. Pap Smear: Ini adalah tes paling umum yang digunakan untuk deteksi dini kanker serviks. Dokter akan mengambil sampel sel dari leher rahim dan daerah sekitarnya untuk dianalisis di laboratorium. Pap smear dapat mengidentifikasi perubahan sel pra-kanker atau sel kanker pada leher rahim.
  • Tes HPV (Human Papillomavirus): HPV adalah penyebab utama kanker serviks. Tes HPV dilakukan untuk mendeteksi keberadaan virus HPV yang berisiko tinggi pada leher rahim. Tes ini dapat membantu mengidentifikasi wanita yang berisiko tinggi untuk mengembangkan kanker serviks.
  • Kolposkopi: Jika hasil Pap smear menunjukkan adanya perubahan sel yang abnormal, dokter mungkin akan melakukan kolposkopi. Ini melibatkan penggunaan alat khusus bernama kolposkop untuk memeriksa lebih dekat jaringan leher rahim dan area sekitarnya. Dalam beberapa kasus, dokter mungkin mengambil sampel jaringan untuk biopsi selama prosedur ini.
  • Biopsi: Biopsi adalah pengambilan contoh jaringan dari leher rahim atau daerah yang mencurigakan untuk dianalisis di bawah mikroskop. Biopsi ini dapat membantu mengkonfirmasi diagnosis kanker serviks.
  • Tes Pemeriksaan Fisik dan Imaging: Dokter juga dapat melakukan pemeriksaan fisik untuk mencari tanda-tanda fisik kanker serviks. Dalam kasus-kasus tertentu, pemeriksaan dengan alat imaging seperti USG (ultrasonografi), MRI (pemindaian resonansi magnetik), atau CT scan (tomografi komputer) mungkin juga diperlukan untuk mengevaluasi perkembangan dan penyebaran kanker.

Deteksi dini sangat penting untuk meningkatkan peluang kesembuhan dan keberhasilan perawatan kanker serviks. Oleh karena itu, disarankan bagi wanita untuk menjalani pemeriksaan rutin, seperti Pap smear dan tes HPV, sesuai dengan panduan medis dan anjuran dokter. Jika ada gejala yang mencurigakan atau ada faktor risiko tertentu, segera berkonsultasi dengan dokter untuk mendapatkan evaluasi dan pengujian lebih lanjut.

Pengobatan Kanker Serviks

Pengobatan kanker serviks akan sangat tergantung pada stadium kanker, ukuran dan lokasi tumor, serta kondisi kesehatan keseluruhan pasien. Beberapa pilihan pengobatan yang umum digunakan untuk kanker serviks antara lain:

  • Pembedahan: Pembedahan dapat dilakukan untuk mengangkat tumor kanker serviks dan sekitarnya. Beberapa prosedur pembedahan yang mungkin dilakukan meliputi:
  • Konisasi: Pengangkatan sebagian leher rahim yang terinfeksi sel kanker.
  • Histerektomi: Pengangkatan seluruh rahim dan, kadang-kadang, struktur lainnya seperti rahim dan kelenjar getah bening panggul, tergantung pada stadium kanker.
  • Limfadenektomi: Pengangkatan kelenjar getah bening di daerah panggul jika kanker telah menyebar ke area tersebut.
  • Radioterapi: Radioterapi menggunakan sinar energi tinggi untuk menghancurkan sel-sel kanker. Ada dua jenis radioterapi yang dapat digunakan untuk kanker serviks:
  • Radioterapi Eksternal: Sinar energi tinggi diarahkan dari luar tubuh ke area tumor.
  • Brakiterapi: Pemancar radiasi ditempatkan di dalam atau dekat tumor, sehingga memberikan dosis radiasi yang lebih tinggi secara langsung pada area yang terkena.
  • Kemoterapi: Kemoterapi melibatkan penggunaan obat-obatan kanker untuk menghancurkan sel-sel kanker. Biasanya, kemoterapi digunakan bersama dengan radioterapi untuk meningkatkan efektivitas pengobatan pada kanker serviks.
  • Terapi Targeted: Terapi targeted adalah jenis pengobatan yang mengarahkan komponen tertentu dari sel kanker untuk menghambat pertumbuhan dan penyebarannya.
  • Imunoterapi: Imunoterapi adalah bentuk pengobatan yang merangsang sistem kekebalan tubuh untuk melawan kanker dengan lebih efektif.

Pilihan pengobatan akan ditentukan oleh tim medis berdasarkan karakteristik kanker, hasil tes, dan kondisi kesehatan pasien. Terkadang, beberapa bentuk pengobatan dapat digunakan bersama-sama dalam apa yang disebut terapi kombinasi.

Penting untuk mendiskusikan pilihan pengobatan dengan tim medis dan memahami manfaat, risiko, dan efek samping potensial dari masing-masing opsi. Deteksi dini dan pengobatan yang tepat adalah kunci untuk meningkatkan peluang kesembuhan dan kualitas hidup bagi wanita yang terdiagnosis dengan kanker serviks.

Pencegahan Kanker Serviks

Cara terbaik untuk mencegah kanker serviks adalah mendapatkan vaksinasi terhadap HPV. Vaksin HPV sangat efektif untuk mencegah kanker serviks. Wanita juga harus diskrining untuk kanker serviks secara teratur. Skrining dapat menemukan perubahan pada sel-sel leher rahim yang dapat menyebabkan kanker. Perubahan ini dapat diobati sebelum menjadi kanker.

Ada sejumlah kemajuan dalam pencegahan dan pengobatan kanker serviks dalam beberapa tahun terakhir. Kemajuan tersebut meliputi:

  • Pengembangan vaksin HPV yang sangat efektif mencegah kanker serviks.
  • Perkembangan tes skrining baru untuk kanker serviks, seperti tes HPV.
  • Pilihan pengobatan baru untuk kanker serviks, seperti terapi target dan imunoterapi.

Kanker serviks adalah penyakit yang serius, tetapi juga merupakan penyakit yang dapat dicegah. Dengan mendapatkan vaksinasi HPV dan melakukan skrining secara teratur, wanita dapat mengurangi risiko terkena kanker serviks.

Scroll to Top