Penyebab dan Cara Mengatasi Anhedonia - Ashefa Griya Pusaka

Penyebab dan Cara Mengatasi Anhedonia

Anhedonia
Share on:

Udah tau belum kalau penyebab dan cara mengatasi anhedonia itu bisa beragam lho! Seseorang bisa saja mengalami penyakit ini karena masalah depresi yang dideritanya. Mengatasi orang dengan masalah Anhedonia bisa dilakukan dengan cara Menerapkan gaya hidup sehat, psikoterapi, pemberian obat-obatan. Yuk Simak artikel ini untuk informasi lebih jelasnya!

Apa itu Anhedonia?

Pernahkah kamu mendengar Anhedonia? Anhedonia adalah kondisi dimana seseorang tak bisa merasakan kesenangan dalam bentuk apapun dalam hidup. Seseorang kehilangan ketertarikan pada hal yang sebelumnya menarik. Kondisi tersebut membuat seseorang tidak akan tertarik untuk melakukan aktivitas yang sebelumnya disukai, bahkan hobi sekalipun.

Selain itu, mulai tidak tertarik untuk berkumpul bersama teman, tidak semangat dalam bekerja, tidak mempunyai nafsu makan dan lainnya. Semua hal yang tadinya membuat bahagia dan senang dalam hidup, kini berubah menjadi membosankan dan tertekan. Lantas, apa yang menjadi faktor penyebab munculnya Anhedonia? Bagaimana cara mengatasi Anhedonia? Simak yuk penjelasannya. 

Faktor Penyebab yang Memengaruhi Seseorang Mengalami Anhedonia

Anhedonia erat kaitannya dengan depresi, tapi seseorang bisa mengalami Anhedonia meski tidak sedang depresi ataupun sedih. Nah berikut ini faktor yang memengaruhi seseorang mengalami Anhedonia. 

1. Perubahan senyawa kimia di otak

Anhedonia dapat terjadi karena munculnya pengurangan hormon dopamine atau neurotransmitter kesenangan di otak. Ada beberapa bagian otak yang dipercaya terlibat dalam kemampuan untuk merasakan kegembiraan dan kesenangan, seperti Amigdala (memproses emosi), Korteks Prefrontal (merencanakan dan memproses penghargaan).

Nah, pada seseorang yang mengalami Anhedonia, sistem yang ada di otak tak berfungsi. Padahal, sebagian otak terlibat dalam memungkinkan seseorang untuk mengalami kenikmatan. Saat gagal, maka akan muncul Anhedonia. Tetapi, penjelasan tersebut hanya sebatas teori semata. Belum ada mekanisme yang jelas dan akurat tentang apa yang terjadi pada otak hingga menimbulkan Anhedonia

2. Depresi

Menurut Good Therapy, Anhedonia berkaitan erat dengan gejala depresi. Ada banyak orang depresi yang mempunyai gejala utama yakni Anhedonia. Anhedonia lebih cenderung mengabadikan diri. Mereka putus asa, karena tak menikmati kegiatan yang biasa mereka nikmati sebelumnya. Hormon dopamine yang berkontribusi pada perasaan penghargaan maupun kesenangan, kemungkinan muncul tidak sesuai jumlah yang tepat pada orang depresi. 

3. Gangguan kecemasan

Anhedonia berkaitan dengan gejala gangguan kecemasan. Pada masalah gangguan mental ini, Anhedonia terjadi karena kurangnya kesenangan dalam aktivitas yang menyebabkan kecemasan. Kecemasan bisa menyebabkan depresi. Kecemasan juga menimbulkan mati rasa pada aktivitas yang biasanya dilakukan. 

Baca Juga: Apa Itu Penyakit Kecemasan Berlebihan

4. Gangguan Bipolar

Anhedonia pada gangguan bipolar, kemungkinan berasal dari diregulasi dalam sistem pemrosesan penghargaan mereka. Seseorang yang menderita Anhedonia selama periode depresi. Misalnya, mereka sulit dalam merasakan manfaat ketika melakukan aktivitas tertentu. Saat mereka melakukan aktivitas sebelumnya bisa dinikmati kini menjadi kurang menyenangkan. 

5. Skizofrenia

Baca Juga: Ini Jenis-Jenis Skizofrenia yang Perlu Diwaspadai

Skizofrenia yaitu gangguan yang memengaruhi kemampuan seseorang dalam berpikir, merasakan dan mempunyai perilaku baik. Anhedonia akan lebih sulit jika mereka didiagnosis gangguan mental skizofrenia. Maksudnya, Anhedonia yang menderita skizofrenia menunjukkan tak adanya sesuatu yang terjadi di sebagian individu yang sehat. Seseorang yang mengalami gejala negatif skizofrenia lebih sulit untuk diobati dibandingkan yang lainnya. 

6. PTSD (Posttraumatic Stress Disorder)

Penderita PTSD juga bisa mengalami Anhedonia. Anhedonia sering memengaruhi seseorang akan mati rasa secara emosional, karena telah mengalami trauma. Anhedonia akibat PTSD bisa memungkinkan seseorang merasa emosi negatif di peristiwa yang sebelumnya disenangi. 

Baca Juga: PTSD adalah Penyakit Kejiwaan, Ini Sebab dan Gejalanya

Selain faktor penyebab Anhedonia erat kaitannya dengan kejiwaan, ada beberapa faktor lainnya yang bisa menyebabkan seseorang lebih berisiko mengalami Anhedonia yakni:

  • Mengalami peristiwa trauma misalnya, pelecehan seksual atau emosional
  • Penyakit tertentu, misalnya demensia, diabetesdan Parkinson
  • Efek samping obat-obatan, misalnya narkotika. 
  • Mengonsumsi alkohol yang berlebihan

Baca Juga: Ciri Ciri Trauma Mental yang Perlu di Waspadai

Nah, itulah beberapa faktor penyebab Anhedonia. Lalu, bagaimana cara yang tepat dalam mengatasi Anhedonia?

Cara Mengatasi Anhedonia

Anhedonia jika dibiarkan begitu saja bisa menurunkan kualitas hidup penderita. Kondisi ini, bisa merusak hubungan dengan teman, keluarga, pasangan dan rekan kerja. Selain itu, berisiko meningkatkan rasa cemas ynag berlebihan dan muncul pemikiran untuk bunuh diri. 

Supaya terhindar dari risiko tersebut, tentunya harus segera ditangani. Langkah pertama yaitu dengan memeriksakan diri pada dokter guna menentukan faktor penyebab yang mendasari terjadinya kondisi tersebut. Jika sudah diketahui, maka bisa dilakukan langkah pengobatan. Secara umum Anhedonia dapat ditangani dengan beberapa langkah seperti berikut ini:

1. Pemberian obat-obatan

Untuk menangani Anhedonia karena depresi, dokter akan memberikan obat antidepresan. Sedangkan Padang gangguan cemas, dokter akan memberikan obat penenang atau pereda cemas. Obat-obatan tersebut, untuk mengatasi gejala lain seperti insomnia, sulit tidur, yang biasa muncul bersama Anhedonia

2. Psikoterapi

Selain menggunakan obat, Anhedonia bisa ditangani dengan psikoterapi dan konseling. Pada umumnya dokter akan memberikan obat-obatan bersama psikoterapi untuk mengatasi gejalanya. Psikoterapi dilakukan untuk membimbing pasien Anhedonia bisa berpikir positif dan mencari cara yang aman dan tepat dalam mengatasi gejala yang dirasakan. Melalui Psikoterapi, dokter akan menyarankan pasien untuk mencari support system.

Baca Juga: Psikoterapis, Psikolog, dan Psikiater Apa sih Bedanya?

3. Menerapkan gaya hidup sehat

Untuk mencegah terjadinya Anhedonia, seseorang perlu menerapkan gaya hidup sehat, supaya kesehatan mental tetap terjaga. Mengonsumsi makanan yang bergizi dan seimbang. Rutin melakukan olahraga, mengelola stress, mempunyai waktu istirahat yang cukup, dan tetap berpikir positif. 

Baca Juga: 5 Cara Menjaga Kesehatan Tubuh Dengan Efektif

Ada beberapa faktor penyebab Anhedonia yang berkaitan dengan gangguan kesehatan mental, jadi untuk mengatasi Anhedonia harus berdasarkan diagnosis yang tepat. Jangan melakukan diagnosis sendiri yang rentan terjadi kekeliruan. Penyebab utama Anhedonia harus segera ditangani dengan baik.

Demikianlah yang perlu kamu pahami mengenai faktor penyebab Anhedonia dan cara mengatasi Anhedonia. Jika kamu merasakan adanya Anhedonia dan merasa menganggu dalam kehidupanmu, sebaiknya tidak ragu untuk meminta bantuan tenaga profesional dalam menangani permasalahan yang sedang kamu alami.

Segera berkonsultasi dengan dokter atau ahlinya. Kamu bisa berkonsultasi di tempat terpercaya seperti Ashefa Griya Pusaka. 

Publikasi: Ashefa Griya Pusaka

Scroll to Top