Gejala leher kaku biasanya tidak termasuk kondisi kesehatan yang harus dikhawatirkan. Kebanyakan orang boleh jadi pernah mengalami leher kaku, utamanya ketika bangun tidur pada pagi hari atau usai menjalani aktivitas berat. Akan tetapi, untuk sejumlah kondisi, gejala itu bisa muncul implikasi dari cedera otot leher maupun terjadinya gangguan kesehatan serius. Kita harus paham lebih dulu apa saja penyebab leher kaku sehingga dapat mengambil tindakan yang tepat.
Penyebab Leher Kaku
Leher kaku ditandai dengan rasa nyeri dan berkurangnya rentang gerak di leher. Beberapa penyebab leher kaku yang paling umum meliputi:
- Postur tubuh yang buruk – Membungkuk, atau menekuk leher dalam waktu lama membuat otot tegang dan menyebabkan nyeri dan kekakuan leher. Menggunakan perangkat elektronik dengan kepala menunduk merupakan penyebab leher kaku yang utama bagi banyak orang.
- Tidur dalam Posisi yang Tidak Tepat – Tidur dalam posisi yang tidak tepat yang membuat leher tegang atau menggunakan bantal yang tidak menyangga dapat menyebabkan leher kaku saat bangun tidur. Tidur hanya dengan posisi tengkurap atau menyamping juga dapat memberi tekanan pada leher dan menyebabkan kekakuan di pagi hari.
- Stres dan Kecemasan – Saat stres atau cemas, Anda mungkin secara tidak sadar menegangkan otot-otot di leher dan bahu. Ketegangan otot kronis ini dapat membuat leher terasa kaku. Stres juga membuat Anda lebih sensitif terhadap sinyal nyeri dari leher.
- Ketegangan dan Cedera Otot – Semua jenis cedera pada otot leher, termasuk ketegangan akibat latihan atau olahraga, dapat sebagai penyebab leher kaku yang menyakitkan. Cedera leher akibat kecelakaan mobil biasanya mengakibatkan leher terasa kaku.
- Serangan Panik – Serangan panik adalah kondisi yang mana penderita merasakan gangguan panik dengan tiba-tiba. Kondisi tersebut adalah salah satu gejala psikologis, yang bermula dari pikiran penderita. Saat terjadi panic attack, penderita akan mengalami pusing sekaligus mual, dan efek susulannya yaitu tubuh menjadi kaku sekaligus otot menegang, tak terkecuali otot leher. Mereka yang menderita serangan panik seharusnya ditangani oleh tenaga kompeten untuk menjalani terapi psikologis, sebab terkait perubahan pola kognisi sekaligus alam bawah sadar penderita.
- Artritis – Osteoartritis yang memengaruhi tulang leher dan sendi faset di leher juga merupakan penyebab leher kaku kronis yang lazim, terutama pada orang dewasa tua. Artritis reumatoid juga dapat memengaruhi leher.
- Masalah Diskus – Diskus yang mengalami hernia atau penyakit diskus degeneratif di tulang belakang leher sering kali menyebabkan kekakuan, terutama saat memutar atau menekuk leher. Masalah diskus dapat menyebabkan kejang otot sebagai mekanisme perlindungan.
- Meningitis – Infeksi bakteri atau virus yang mengakibatkan meningitis dapat bermanifestasi dengan leher kaku disertai sakit kepala, demam, dan kepekaan terhadap cahaya. Meningitis memerlukan perawatan medis segera.
- Kolesterol Tinggi – Leher kerap mengalami kaku dan tegang, maka kita harus mewaspadai adanya kolesterol tinggi di pembuluh darah. Kita tidak boleh menyepelekan kondisi ini, khususnya apabila juga menderita sensasi penat di bahu. Penderita sebaiknya tidak mengkonsumsi makanan dengan kandungan kolesterol tinggi sebagai langkah pencegahan.
- Darah Tinggi – Kita harus waspada dengan penyakit yang satu ini. Darah tinggi pun bisa mengakibatkan leher kaku dan tegang.
Gejala Leher Kaku
Leher kaku dapat bervariasi intensitasnya, mulai dari ketidaknyamanan yang mengganggu hingga sangat menyakitkan, tajam, dan membatasi. Biasanya, mencoba memutar leher yang kaku ke sisi atau arah tertentu pada akhirnya akan mengakibatkan begitu banyak rasa nyeri sehingga gerakan harus dihentikan.
Jumlah pengurangan gerakan leher dapat memengaruhi tingkat aktivitas penderita. Misalnya, jika kepala tidak dapat diputar secara signifikan ke satu arah tanpa rasa sakit yang menyiksa, mengemudi kemungkinan besar perlu dihindari hingga gejala membaik.
Di bawah ini beberapa kondisi yang bisa dirasakan saat leher anda terasa kaku :
- Terjadi rasa nyeri saat mengangguk atau menengok
- Tak bisa tidur secara nyenyak
- Jika dipegang, leher terasa cukup keras
- Adakalanya dibarengi pusing atau sakit kepala, ditambah kelelahan otot mata
Pengobatan Leher Kaku
Dalam kebanyakan kasus, penyebab leher kaku akut akan hilang dengan sendirinya dalam beberapa hari hingga seminggu :
- Ketegangan/Keseleo Otot – Cedera otot sedang biasanya mulai membaik dalam 3-5 hari dan sembuh total dalam 2-4 minggu dengan istirahat dan perawatan konservatif.
- Postur Tubuh yang Buruk – Memperbaiki kebiasaan postur tubuh yang buruk dapat meredakan kekakuan dalam beberapa hari bagi banyak orang. Terkait Tidur – Beralih ke posisi tidur yang lebih baik mencegah leher kaku di kemudian hari. Kekakuan yang ada membaik dalam waktu 3-7 hari.
- Terkait Stres – Mengurangi tingkat stres dan kecemasan melalui teknik relaksasi dapat mengatasi kekakuan leher terkait dalam waktu 1-2 minggu.
- Artritis – Kekakuan yang berkelanjutan umum terjadi pada artritis leher. Gejalanya dapat berfluktuasi tetapi umumnya menetap kecuali diobati.
- Masalah Diskus – Kekakuan yang berhubungan dengan diskus cenderung lebih menetap kecuali penyebab yang mendasarinya diobati. Gejalanya dapat datang dan pergi.
- Meningitis – Kekakuan leher akibat meningitis sembuh dengan cepat dalam waktu 24-48 jam setelah pengobatan antibiotik yang tepat dimulai.
Disarankan untuk menemui dokter jika leher kaku tidak membaik setelah 1-2 minggu perawatan di rumah atau disertai dengan nyeri hebat, mati rasa, atau gejala neurologis. Untuk kekakuan kronis atau berulang, pilihannya meliputi terapi fisik, perawatan kiropraktik, pijat, dan obat pereda nyeri. Dengan perawatan yang tepat, sebagian besar penyebab leher kaku dapat diatasi atau ditangani secara efektif.
Publikasi: Ashefa Griya Pusaka