Penyebab Mental Breakdown yang Harus Diketahui - Ashefa Griya Pusaka

Penyebab Mental Breakdown yang Harus Diketahui

Penyebab Mental Breakdown
Share on:

Penyebab mental breakdown adalah terutama stres dan cemas karena suatu hal. Selain itu, beberapa kondisi medis dan kurang istirahat juga dapat menjadi penyebabnya. Anda juga perlu memperhatikan perubahan dalam hidup dan juga peristiwa traumatis yang dialami.

Pada umumnya, saat mengalami mental breakdown seseorang mungkin tidak dapat bekerja, pergi ke sekolah, mengurus keluarga, atau bahkan melakukan kegiatan yang biasa mereka lakukan. Namun, pada beberapa kasus sebelumnya, keadaan ini juga bisa menjadi penyakit mental yang tidak dapat terdiagnosis. Dan justru karena hal itulah yang membuat tidak ada satu definisi yang disepakati tentang nervous breakdown. 

Nyatanya, keadaan ini juga hanya dipandang sebagai periode ketika stres fisik dan emosional menjadi tidak tertahankan atau mengganggu kemampuan seseorang untuk berfungsi secara efektif. Dan istilah ini termasuk ke dalam merujuk pada berbagai penyakit mental seperti kegelisahan, depresi serta gangguan stres akut.

Penyebab Mental Breakdown

Mental breakdown adalah sebuah kondisi stres berat yang menggambarkan seperti tekanan mental yang sudah sangat serius. Orang yang mengalami mental breakdown biasanya akan membuat dirinya sulit untuk menjalani aktivitas seperti biasa, sehingga karena kondisi ini pula seseorang mengubah pola makan maupun pola tidurnya secara drastis.

Seperti yang diketahui, apa pun yang menjadi penyebab mental breakdown karena lebih banyak stres daripada yang dapat ditangani tubuh, hal ini dapat menyebabkan gangguan lain atau memicu gejala kondisi kesehatan mental yang mendasarinya. Beberapa penyebab di bawah ini, antara lain:

  • Stres karena kerja yang terus-menerus.
  • Peristiwa traumatis, seperti kematian pada salah satu anggota keluarga.
  • Masalah keuangan yang cukup serius.
  • Perubahan besar dalam hidup, seperti sebuah perceraian.
  • Kurang tidur atau ketidakmampuan untuk bersantai.
  • Kondisi medis yang kronis.

Ciri-Ciri Mental Breakdown

Pada dasarnya, keadaan ini hanya menyebabkan ketidakmampuan untuk berfungsi secara normal, setidaknya untuk sementara bukan permanen. Adapun beberapa ciri-ciri mental breakdown yang harus Anda waspadai:

1. Sulit untuk Konsentrasi

Sebuah penelitian telah menunjukkan bahwa stres dapat mempengaruhi pikiran dan tubuh. Pada stres jangka panjang dapat menyebabkan perubahan struktur di otak berubah hingga keadaan ini menyebabkan kesulitan untuk konsentrasi.karena keadaannya yang dapat mempengaruhi daya ingat. Bahkan dalam beberapa kasus, yang cukup parah atau terlalu banyak hormon kortisol karena stres, maka dapat menyebabkan hilangnya ingatan.

2. Halusinasi

Dalam beberapa kasus lainnya, stres yang cukup ekstrem atau dalam keadaan yang parah bahkan dapat menyebabkannya halusinasi. Anda mungkin akan mendengar atau seperti melihat hal-hal yang sebenarnya tidak nyata.

3. Depresi dan cemas

Munculnya perasaan depresi atau cemas adalah salah satu respons yang umum terhadap stres. Hal itu bisa anda lihat dari:

  • Merasa rendah diri.
  • Rasa takut.
  • Khawatir berlebihan.
  • Merasa tidak berdaya.
  • Mudah marah.
  • Menarik diri dari keluarga dan teman.
  • Kehilangan minat pada aktivitas favorit.
  • Sulit bernapas.
  • Menangis tak terkendali.
  • Pikiran untuk menyakiti diri sendiri atau bunuh diri.

Ketika seseorang yang sedang mengalami tekanan stres yang sudah tidak dapat ditangani lagi, maka orang tersebut dapat merasakan mental breakdown yang mengarahkan pada gangguan kecemasan hingga berujung pada depresi yang cukup parah. Untuk itu, segera untuk minta bantuan pada keluarga, jika seseorang yang anda kenal mengalami seperti gejala-gejala di atas.

4. Insomnia

Stres bagi sebagian orang dapat menyebabkan insomnia atau kurangnya tidur nyenyak. Pada saat Anda tidak bisa tidur, atau otak dan tubuh tidak dapat pulih dari stres, yang pada akhirnya dapat menyebabkan memburuknya stres dan kecemasan. Karena kedua hal ini, kurang tidur juga dapat mempengaruhi kesehatan fisik serta kinerja mental.

Sementara pada kasus lain, seseorang yang merespons stres dengan cara tidur berlebihan rupanya dapat menyebabkan masalah pada mental dan fisik juga.

5. Perubahan pada Pola Makan

Ciri orang yang mengalami mental breakdown selanjutnya adalah perubahan pada pola makan. Dalam hal ini, biasanya seseorang yang menghadapi tekanan stres yang cukup parah ia dapat makan terlalu banyak (overeating), yang pada akhirnya menyebabkan obesitas. Namun, dalam kasus lainnya, hal ini dapat menyebabkan seseorang kehilangan selera makan.

6. Merasa Sangat Lelah

Tekanan stres yang berlebihan biasanya dapat menyebabkan tubuh merasa sangat lelah. Sementara, untuk seseorang yang mengalami stres akan merasa kelelahan karena kurang tidur atau kelelahan karena tidur terlalu lama. Karena semakin lama apabila stres ini dibiarkan, maka risiko terjadinya mental breakdown akan semakin tinggi.

Cara Mengatasi Mental Breakdown

Lantas bagaimana caranya untuk mengatasi mental breakdown? Sebagaimana yang telah dijelaskan sebelumnya, mental breakdown pada dasarnya adalah kondisi stres yang sudah cukup ekstrem atau cukup serius. Oleh karena itu, seseorang yang mengatasi mental breakdown berarti mengatasi stres itu sendiri. Anda juga dapat mencoba mencari tahu apa penyebab stres tersebut, kemudian anda bisa mencoba menghindarinya dengan sebaik mungkin.

Setelah itu, Anda juga dapat mencoba mengubah lifestyle, karena ini merupakan cara mengatasi mental breakdown yang tengah anda alami. Dan untuk hal ini, Anda juga bisa mencoba beberapa hal seperti:

  1. Membiasakan meditasi dan sering berolahraga selama 30 menit.
  2. Menghabiskan waktu di alam, seperti menjelajahi alam sekitar.
  3. Mengubah pola makan menjadi lebih sehat untuk dikonsumsi.
  4. Mengurangi hal-hal yang menjadi kewajiban harian.
  5. Biasakan untuk tidur teratur setiap malam. Karena, para ahli merekomendasikan untuk tidur setidaknya 8 jam, serta tidak kurang dari enam jam. Maka dari itu, berusahalah untuk mengembangkan jadwal tidur yang memiliki waktu tidur dan waktu bangun yang ditargetkan. Persiapkan waktu tidur kamu setidaknya 30 menit sebelum tidur. Dan Temukan rutinitas persiapan sebelum tidur yang seperti menyikat gigi, mengganti piyama, dan mematikan semua perangkat elektronik.
  6. Segera hindari zat-zat yang dapat meningkatkan stres pada tubuh seperti kafein, alkohol atau obat-obatan.
  7. Bicaralah dengan keluarga, teman, atau siapa pun yang bisa dipercaya. Dan biarkan mereka tahu bagaimana perasaan Anda.
  8. Di saat-saat anda mengalami stres yang hebat, ingatlah bahwa Anda tidak sendirian. Tetapi ada juga banyak orang ingin membantu jika Anda merasa kewalahan. Maka, anda cukup berikan diri Anda hadiah berupa keberanian untuk berbicara dengan seseorang yang Anda percayai dan membiarkan seseorang tersebut membantu Anda.

Beberapa poin diatas sejatinya akan sangat membantu mengurangi stres yang dialami seseorang, namun ini secara perlahan. Selain beberapa poin tersebut, apabila Anda menemukan ciri-ciri mental breakdown yang sudah cukup parah, maka pertimbangkanlah untuk berkonsultasi dengan psikolog atau psikiater untuk memperoleh pertolongan secepatnya. 

Dalam hal tersebut, biasanya tenaga medis akan memberikan solusi yang paling tepat atas permasalahan yang Anda hadapi. Anda mungkin saja akan diberikan berupa obat-obatan untuk mengurangi gejala stres berlebihan atau mungkin saja Anda akan disarankan untuk menerima terapi atau konsultasi tertentu. 

Itulah pembahasan mengenai penyebab mental breakdown, ciri-ciri, serta cara mengatasinya dengan tepat. Informasi ini dapat membantu Anda mengelola mental breakdown yang dialami.

Publikasi: Ashefa Griya Pusaka

Scroll to Top