Dalam sebuah keluarga memang tidak selalu harmonis. Terkadang ada saja masalah yang menyebabkan pertengkaran. Baik dengan suami atau istri bahkan dengan anggota keluarga lainnya. Hal tersebut memang banyak penyebab yang bisa mendasarinya. Beberapa penyebab pertengkaran dalam keluarga seperti masalah ekonomi, orang ketiga atau orang baru, pandangan yang berbeda, kekerasan dalam rumah tangga, anak hingga pekerjaan.
Tingkat keparahan pertengkaran di dalam keluarga harus bisa dicegah dan dikendalikan agar tidak terus berlanjut dan menimbulkan konflik berkepanjangan hingga memecahkan keharmonisan keluarga.
Penyebab Pertengkaran dalam Keluarga
1. Masalah ekonomi
Pertengkaran dalam keluarga yang paling banyak terjadi diakibatkan karena permasalahan ekonomi. Biasanya, ekonomi yang tidak mencukupi kebutuhan keluarga terkadang membuat anggota keluarga ada yang tidak bisa menerima karena gaya hidup atau kebutuhannya.
Sehingga, sebelum menjalin rumah tangga mempersiapkan segala hal dari mulai rumah, kendaraan hingga ekonomi yang cukup harus dipertimbangkan agar tidak menjadi masalah di dalam keluarga yang menimbulkan pertengkaran.
2. Orang ketiga atau orang baru
Orang ketiga atau orang baru juga bisa menjadi penyebab dalam sebuah keluarga. Perselingkuhan dan pengkhianatan memang sesuatu hal yang tidak dibenarkan, sehingga sangat riskan menimbulkan pertengkaran.
Menjaga kesetiaan dan kepercayaan pasangan di dalam sebuah keluarga merupakan hal yang sangat penting untuk menjalin keharmonisan di dalam rumah tangga. Jangan sampai menyesal setelah melakukan pengkhianatan dengan orang ketiga karena banyak hal yang perlu dipertimbangkan ketika sudah menjalin sebuah rumah tangga, apalagi jika sudah memiliki anak.
3. Pandangan yang berbeda
Setiap manusia memang memiliki pandangan dan persepsi yang berbeda-beda. Sekalipun dengan keluarga sendiri atau bahkan pasangan sendiri. Sehingga, ketika terjadi pandangan yang berbeda sebaiknya dibicarakan terlebih dahulu solusi apa yang akan diambil tanpa merugikan satu pihak.
Karena, jika menyimpulkan salah satu pandangan saja, maka hal tersebut lah yang bisa menyebabkan pertengkaran dalam keluarga hingga menimbulkan konflik yang serius di dalam rumah tangga.
4. Kekerasan dalam rumah tangga
Tak hanya perselingkuhan, penyebab lainnya yang bisa menyebabkan pertengkaran dalam keluarga adalah kekerasan dalam rumah tangga. KDRT ini merupakan suatu hal yang tidak bisa dibenarkan, karena jika pasangan sudah melakukan kekerasan, maka hal tersebut membuktikan bahwa dirinya sudah tidak sayang atau hanya khilaf.
Hal tersebut harus diteliti oleh pasangan secara lebih lanjut. Karena biasanya, orang yang sudah melakukan KDRT akan melakukan hal tersebut secara terus menerus dan sulit untuk dikendalikan hingga menimbulkan pertengkaran dalam keluarga.
Selain itu pun, ada juga orang yang sedang mengalami pertengkaran di dalam keluarga melampiaskannya dengan melakukan kekerasan kepada pasangannya ataupun anaknya. Sehingga, banyak anak yang mengalami trauma karena hal tersebut.
5. Anak
Anak pun bisa menjadi faktor penyebab terjadinya pertengkaran. Misalnya belum siap memiliki anak, bagaimana memberikan pola asuh yang benar, kebutuhan anak dan lain sebagainya yang bisa menyebabkan pertengkaran yang serius dalam sebuah keluarga.
6. Pekerjaan
Selain itu, ada juga penyebab pertengkaran adalah pekerjaan. Pekerjaan setiap pasangan bisa saja menimbulkan konflik, misalnya waktu yang tidak sesuai sehingga lebih sibuk dengan pekerjaannya ataupun hal lain yang menyebabkan keluarga sulit untuk menerima pekerjaannya.
Oleh sebab itu, sebelum menjalin sebuah keluarga perlu adanya komunikasi mengenai pekerjaan, kesukaan dan hal-hal lainnya agar tidak menjadi masalah di kemudian hari.
Kesimpulan
Pertengkaran keluarga merupakan hal yang wajar dialami. Namun, jangan sampai pertengkaran yang terjadi berlangsung secara berkelanjutan dan semakin besar. Hal tersebut bisa menimbulkan konflik baru yang akan menimbulkan dampak yang negatif dalam keluarga.
Banyak penyebab pertengkaran dalam keluarga seperti masalah ekonomi, orang ketiga atau orang baru, pandangan yang berbeda, kekerasan dalam rumah tangga, anak hingga pekerjaan.
Publikasi: Ashefa Griya Pusaka