Vandalisme adalah suatu perbuatan merusak barang berharga, suatu properti milik seseorang, ataupun fasilitas umum dengan mencoret, menghapus, menghalangi ataupun memotong tanpa izin dan bisa dilakukan secara sengaja ataupun tidak sengaja.
Banyak penyebab yang bisa mendasari tindakan vandalisme. Seperti motif dari dalam ataupun dari luar. Tak hanya itu, menurut teori lain, vandalisme juga bisa terjadi karena faktor lingkungan keluarga dan juga sekolah.
Selain penyebab, ternyata dampak dari vandalisme juga tidak hanya pada diri sendiri, namun bisa juga berdampak terhadap lingkungannya. Oleh sebab itu, perbuatan vandalisme ini harus dicegah sebelum bertambah parah.
Penyebab vandalisme
Faktor penyebab dari vandalisme ini beraneka ragam. Menurut Goldstein (1996), penyebab dari vandalisme ini dibagi menjadi dua macam, yakni:
1. Motivasi intrinsik
Faktor penyebab yang pertama adalah motivasi intrinsik. Seperti namanya, bahwa penyebab vandalisme ini berasal dari dalam diri seseorang yang melakukan vandalisme. Tujuannya adalah untuk mengeluarkan rasa benci dan kesenangan setelah melakukan vandalisme.
Tak hanya itu, penyebab ini juga bertujuan untuk mengenalkan suatu ideologi, sehingga mampu menghibur dan memberikan kesenangan terhadap dirinya sendiri dan biasanya tidak bertujuan untuk mengganggu orang lain, hanya untuk kenikmatan pribadi saja.
2. Motivasi ekstrinsik
Faktor penyebab yang kedua adalah motivasi ekstrinsik. Dimana penyebab tersebut berasal dari luar individu yang bertujuan untuk mengganggu dan merusak fasilitas umum. Biasanya, aspek dari motivasi ini pun untuk mengekspresikan rasa benci kepada orang lain.
Selain itu, tujuan dari motif ini juga untuk mendapatkan uang, merusak lingkungan dan melakukan balas dendam kepada orang lain untuk mendapatkan keuntungan dan bisa memengaruhi orang lain.
Ada juga menurut Lase (2003), bahwa faktor penyebab dari vandalisme ini, diantaranya adalah:
- Kurangnya kebersamaan dan waktu dengan orang tua seperti makan bersama, bercerita, ibadah bersama dan lain sebagainya.
- Kurangnya pembinaan melalui pendidikan agama mengenai melestarikan lingkungan hidup ciptaan Tuhan.
- Tempat tinggal yang jauh dari sekolah, sehingga kurangnya pengawasan orang tua.
- Ketidakharmonisan dengan keluarga, sehingga menyebabkan vandalisme.
- Pekerjaan orang tua yang membuat kurangnya perhatian kepada anak dan kurangnya waktu bersama anak.
- Pola asuh orang tua kepada anak yang terlalu berlebihan baik terlalu ketat atau longgar.
- Tidak memiliki halaman rumah yang cukup untuk mengekspresikan kreativitasnya.
- Kurangnya kebebasan anak dalam mengeluarkan kreativitas, karena dikekang ataupun pola asuh yang terlalu ketat.
- Pendidikan orang tua yang bisa memengaruhi pendidikan sang anak dalam tumbuh dan berkembang.
Dampak vandalisme
1. Bagi diri sendiri
Melakukan vandalisme ini bisa berdampak pada diri sendiri, terutama pada usia remaja. Hal tersebut bisa berpengaruh terhadap pertumbuhan fisik, mental, sosial remaja dan perkembangan intelektual anak.
Sehingga, bisa menyebabkan perilaku anak menjadi negatif dan melakukan hal yang kriminal seperti merusak, mencoret-coret, memotong dan tindakan vandalisme lainnya yang merugikan dirinya sendiri.
2. Bagi lingkungan
Tak hanya berdampak pada diri sendiri, namun juga bisa berdampak pada lingkungan. Aksi vandalisme ini bisa menyebabkan kerusakan yang merugikan lingkungan. Apalagi pencemaran lingkungan dan juga kerusakan lain terhadap fasilitas umum.
Hal tersebut juga bisa mengurangi keindahan yang seharusnya mempercantik sebuah lingkungan justru malah menjadi rusak dan jelek.
Kesimpulan
Vandalisme merupakan suatu perbuatan merusak barang berharga, fasilitas umum ataupun properti pribadi seperti mencoret-coret, memotong, memetik, merusak dan menghapus secara sengaja ataupun tidak sengaja.
Penyebab dari vandalisme ini bisa disebabkan karena motif dari dalam ataupun dari luar. Tak hanya itu, menurut teori lain, vandalisme juga bisa terjadi karena faktor lingkungan keluarga dan juga sekolah.
Selain penyebab, ternyata dampak dari vandalisme juga tidak hanya berdampak pada diri sendiri, namun bisa juga berdampak terhadap lingkungannya. Sehingga, vandalisme ini harus dicegah agar tidak merugikan diri sendiri dan juga lingkungannya.
Publikasi: Ashefa Griya Pusaka