Ingin pergi ke psikolog dalam waktu dekat? Jangan terburu-buru, lebih baik lakukan persiapan terlebih dahulu sebelum ke psikolog. Mempersiapkan beberapa hal sebelum bertemu psikolog membuat kamu lebih siap dalam menghadapi situas ketika berkonsultasi.
Tak hanya itu saja, melakukan persiapan sebelum ke psikolog, tingkat keberhasilan dalam menjalani terapi bisa lebih meningkat. Lalu, apa saja yang harus dipersiapkan sebelum ke psikolog? Simak yuk penjelasannya.
Persiapan Sebelum ke Psikolog
Melakukan beberapa persiapan sebelum ke psikolog adalah cara yang paling efektif untuk mengelola berbagai perasaan. Hal tersebut dilakukan agar membantu kamu dalam memanfaatkan waktu dengan sebaiknya selama berkonsultasi dengan psikolog.
Sebelum memutuskan untuk pergi ke Psikolog, baca dulu Psikoterapis, psikolog, dan psikiater apa sih bedanya?
Dilansir dari laman Psychology Today, ada beberapa persiapan sebelum ke psikolog yang bisa kamu lakukan yaitu:
1. Membuat catatan
Luangkan waktu sebentar untuk memikirkan apa yang ingin dicapai selama terapi dan berkonsultasi dengan psikolog. Supaya lebih ingat mengenai daftar pertanyaan yang akan di utarakan dengan psikolog, maka buatlah catatan kecil untuk dibawa saat berkonsultasi.
Tidak masalah apabila tujuan kamu yang ditulis tak sepenuhnya jelas, hal tersebut bisa kamu pecahkan bersama psikolog saat terapi dan berkonsultasi. Selain itu, membantu untuk memastikan terapi daaoat terarag pada tujuan yang lebih relevan.
Kamu bisa juga meluangkan waktu untuk mempersiapkan setiap sesi berikutnya dengan merenungkan apa yang terjadi selama seminggu. Pikirkan mengenai apa yang ingin kamu konsultasikan di pertemuan yang akan datang.
2. Memberitahu orang terdekat.
Memberitahu orang terdekat salah satu persiapan yang bisa dilakukan sebelum ke psikolog. Ini bisa membantu kamu untuk mengurangi rasa cemas tentang terapi yang akan dijalani dan memperoleh dukungan.
Kemungkinan, beberapa orang terdekat kamu pernah pergi ke psikolog sebelumnya. Mereka bisa memberi saran dan pandangan yang bermanfaat serta memotivasi kamu untuk melakukan terapi.
Membicarakan berkaitan dengan terapi bisa mengurangi stigma terhadap pengobatan kesehatan mental. Semakin kamu menghindari pembicaraan berkaitan dengan kesehatan mental, maka senkain tabu.
3. Pergi dengan pikiran terbuka
Selanjutnya yang harus dipersiapkan yaitu pikiran lebih terbuka dari sebelumnya. Kadang, psikolog belum tentu cocok dengan kamu, seperti halnya saat pergi kedokter untuk pengobatan fisik.
Tetapi disisi lain, dibutuhkan beberapa sesi untuk membangun hubungan yang nyaman.
Oleh karena itu, penting sekali untuk berusaha memikirkan apa penyebab dari kurang nyaman saat atau selama sesi berkonsultasi. Apakah disebabkan karena tubuh yang kurang fit atau karena proses pengenalan yang tak terjalin dengan baik? Jadi, jangan takut untuk memaksakan diri untuk duduk dengan perasaan yang kurang nyaman, terutama pada awal sesi berkonsultasi.
4. Hindari rasa khawatir berlebihan
Salah satu hal yang menimbulkan rasa cemas selama persiapan sebelum ke psikolog yaitu mengenai apa yang harus disampaikan selama sesi. Tetapi, tak perlu khawatir karena yang memimpin percakapan dan mengajukan pertanyaan yang tepat adalah tugas psikolog.
Kamu hanya membantu proses dalam melakukan refleksi pribadi terlebih dahulu dan mengungkapkan apa tujuan yang dicapai. Walaupun demikian, sebenarnya psikolog akan membantu gak ini. Jadi, yang perlu kamu lakukan hanyalah menyiapkan mental dan pikiran rileks.
5. Jadwalkan waktu untuk diri sendiri setelah sesi
Setelah janji bertemu dengan psikolog, usahakan untuk tidak membuat kegiatan apapun bersama yang lainnya. Jadi, gunakan waktu tersebut untuk diri sendiri (metime), misalnya sekedar jalan-jalan diluar tau minum kopi di resto atau cafe favorit.
Sebab, sesi terapi bisa menguras emosi sehingga penting untuk meluangkan waktu untuk diri sendiri dalam memprosesnya.
Jadi, bersikaplah lembut pada diri sendiri, dan biarkan emosi keluar serta tidak menghakimi diri sendiri.
Kapan Waktu yang Tepat Menemui Psikolog?
Membuat janji bertemu dan melakukan persiapan sebelum ke psikolog merupakan suatu keberhasilan. Karena, tidak semua orang dapat melakukannya. Masalah kesehatan mental yang sering terabaikan dan tidak ditangani, karena tak tahu kapan harus mencari bantuan dari tenaga ahli. Apabila kamu, sedang merasakan di fase ini, beberapa hal berikut ini bisa sebagai pertanda waktu yang tepat untuk menemui psikolog.
- Mengalami kesulitan dalam mengatur emosi
Emosi yang membuat kamu tak nyaman seperti rasa cemas berlebihan dan marah tentu sulit untuk dikendalikan. Nah, psikolog bisa membantu menemukan teknik manajemen emosi yang cocok atau melakukan strategi pengurangan kecemasan.
- Gangguan nafsu makan atau tidur
Mungkin kamu tak sadar, saat kamu sedang mengalami stress, sehingga mengalami perubahan besar dalam nafsu makan dan kebiasaan tidur. Beberapa orang kehilangan nafsu makan atau makan berlebihan saat mereka merasakan untuk melawan stress.
Mengalami gangguan tidur tidak seperti biasanya. Bisa jadi, ini waktu yang tepat untuk kamu bertemu dengan psikolog. Beberapa terapi dengan psikolog bisa membantu kamu yang mengalami gangguan tidur atau insomnia. Misalnya dengan melakukan terapi kognitif, bisa membantu orang dalam melatih cdiri supaya tidur lebih nyenyak.
- Kehidupan sosial yang buruk
Terkadang, kurang bersosialisasi dengan masyarakat bisa menjadi salah satu gejala masalah yang lebih besar, misalnya gangguan kecemasan. Apabila kamu merasakan hubungan dengan orang lain semakin buruk, pergi ke psikolog bisa jadi solusinya. Seorang psikolog bisa membantu jamu menemukan orang yang tepat untuk dihubungi.
Mereka bisa mengajari keterampilan untuk meningkatkan dalam bersosialisasi dengan lingkungan dan menemukan permasalahan yang terjadi akibat dari sosialisasi buruk.
Demikianlah informasi mengenai persiapan sebelum ke psikolog. Semoga bisa membantu kamu dalam menjalankan terapi yang lebih baik. Apabila kamu ada permasalahan dengan gangguan mental akibat dari penyalagunaan narkoba. Kamu bisa berkonsultasi dengan dokter di Ashefa Griya Pusaka. Untuk mendapatkan pertolongan yang tepat.
Publikasi: Ashefa Griya Pusaka