Seseorang yang mengalami kejang memang harus diberikan tindakan yang tepat agar tidak memperparah keadaannya. Salah satu hal yang bisa dilakukan adalah dengan memberikan obat yang bisa mengatasi kejang yakni dengan phenobarbital.
Phenobarbital merupakan salah satu obat yang bisa mengatasi kejang dan juga memberikan efek tenang atau relaksasi setelah menggunakan obat ini. Namun, dalam penggunaannya tidak bisa diberikan secara bebas karena bisa menimbulkan adiksi.
Selain itu pun ada hal-hal yang harus diperhatikan sebelum menggunakan phenobarbital karena bisa menimbulkan dampak yang berbahaya bagi tubuh. Tak hanya itu efek samping dari obat phenobarbital pun bisa saja terjadi.
Phenobarbital Obat Apa?
Phenobarbital adalah obat yang termasuk ke dalam golongan barbiturat. Selain bisa mengatasi kejang namun phenobarbital juga bisa memberikan efek relaksasi dan ketenangan misalnya ketika akan melakukan operasi ataupun mengalami gangguan tidur.
Seperti kegunaannya bahwa phenobarbital merupakan salah satu jenis obat antikonvulsan atau anti kejang. Dalam sistem kerjanya phenobarbital bekerja dengan memperlambat aktivitas sel-sel saraf yang ada di dalam otak.
Baca juga Fenobarbital: Kegunaan, Aturan Pakai, dan Efek Samping
Dalam penggunaan phenobarbital juga hanya boleh digunakan jika diberikan oleh dokter ahli psikiatri atau saraf. Biasanya orang yang mengalami epilepsy dan menimbulkan gejala kejang-kejang sangat membutuhkan obat antikonvulsan.
Sehingga phenobarbital bisa meminimalisir terjadinya cedera dan kecelakaan ketika mengalami kehilangan kesadaran dan kejang parah. Phenobarbital juga hanya bisa digunakan sebagai obat jangka pendek dan tidak boleh lebih dari 2 minggu.
Kegunaan phenobarbital
Penggunaan phenobarbital bisa memberikan manfaat untuk para penderita yang mengalami kejang akut, memberikan ketenangan ketika melakukan operasi, mengatasi epilepsy hingga memberikan rasa kantuk jika mengalami insomnia.
Baca juga Fenobarbital Golongan Obat Apa, Ini Manfaatnya!
Selain itu pun phenobarbital juga bisa meredakan gejala anxiety disorder atau gangguan kecemasan yang terjadi. Phenobarbital juga bisa mengatasi gejala-gejala lain yang terjadi akibat penggunaan obat barbiturate lainnya ataupun karena menghentikan penggunaannya secara mendadak.
Hal-hal yang harus diperhatikan
Selain mengetahui kegunaan dari phenobarbital, ada juga hal-hal lain yang harus diperhatikan sebelum menggunakan phenobarbital agar tidak menimbulkan dampak yang buruk bagi kesehatannya diantaranya adalah:
- Seseorang yang memiliki riwayat penyakit porfiria atau kondisi penumpukan suatu zat alami di dalam tubuh dan menyebabkan perubahan dalam berpikir dan berperilaku hingga menyebabkan rasa sakit seperti di perut
- Seseorang yang memiliki riwayat penyakit hati, ginjal, jantung, diabetes, anemia, defisiensi vitamin K atau asam folat dan berbagai penyakit berat lainnya
- Memiliki alergi terhadap obat lain terutama obat yang mengandung phenobarbital dan obat barbiturate lainnya seperti butabarbital atau butisol, secobarbital atau seconal, amobarbital atau amytal dan pentobarbital
- Memiliki gangguan pada pernapasan seperti asma berat, penyakit paru obstruktif kronis dan gangguan pernapasan lainnya
- Riwayat penyalahguna narkoba dan alkohol
- Mengalami depresi, stres dan gangguan kesehatan mental lainnya
- Sedang menyusui, hamil, menggunakan alat kontrasepsi ataupun merencanakan program kehamilan
- Gangguan pada kelenjar adrenal atau hipoadrenalisme
- Memiliki kondisi lemah atau autoimun
- Tidak boleh menggunakan phenobarbital ketika mengoperasikan suatu alat ataupun sedang berkendara karena phenobarbital menyebabkan rasa kantuk dan menurunkan konsentrasi
- Segera datang ke pelayanan kesehatan jika mengalami gejala atau efek samping berat setelah menggunakan phenobarbital
Itulah beberapa hal-hal yang perlu diperhatikan ketika akan menggunakan phenobarbital. Jika melanggar atau tidak memperhatikan hal tersebut maka akan bisa berdampak buruk dan memperparah terhadap keadaan dan kondisi penderita epilepsy atau orang yang menggunakan phenobarbital.
Efek samping phenobarbital
Phenobarbital merupakan salah satu jenis obat keras dan bisa menimbulkan efek samping ringan, sedang hingga berat bagi para pengguna obat tersebut. Namun setiap pengguna phenobarbital ini memang berbeda-beda dalam mengalami efek samping tersebut.
Baca juga 7 Cara Mengatasi Stres yang Perlu Dilakukan Agar Lebih Bahagia
Efek samping yang mungkin terjadi dan dialami oleh para pengguna phenobarbital diantaranya seperti di bawah ini:
- Mengantuk
- Euforia
- Sakit kepala
- Mual
- Muntah
- Lelah
- Nafsu makan berkurang dan menurun
- Sembelit
- Hipotensi
- Kecemasan
- Denyut jantung melambat
- Ataksia atau koordinasi otot dan tubuh menurun
- Kebingungan
- Halusinasi
Selain itu pun ada juga efek samping serius yang dialami setelah menggunakan phenobarbital dan harus segera ditangani oleh dokter seperti:
- Pingsan
- Kelainan pada bola mata, lapisan kulit dan selaput lendir
- Gangguan kulit seperti hilangnya lapisan luar kulit atau kulit melepuh dan mengelupas
- Gangguan pernapasan
- Iritasi pada kulit
- Gejala depresi dan keinginan bunuh diri
- Penglihatan ganda
- Nyeri pada leher, tangan, punggung dan anggota tubuh lainnya tanpa sebab
- Kelainan sel darah merah seperti berat badan menurun, kulit pucat, diare, jantung berderbar, kesemutan dan mati rasa
Tak hanya itu efek samping juga bisa terjadi jika mengalami overdosis phenobarbital diantaranya adalah:
- Kulit melepuh
- Rasa kantuk sangat berat
- Penurunan suhu tubuh
- Gerakan mata tidak terkendali
- Pernapasan melambat dan gangguan pernapasan
- Gerakan tubuh tidak bisa terkontrol
- Pingsan
- Kejang
- Kematian
Itulah beberapa kemungkinan efek samping yang bisa saja terjadi dari efek samping yang paling sering muncul dan efek samping ringan, sedang hingga efek samping berat dan serius yang bisa terjadi bahkan efek samping jika mengalami kelebihan dosis phenobarbital.
Baca juga Ini Ragam Penyakit Akibat Stres Berlebihan
Sehingga untuk mengurangi atau meminimalisir terjadinya efek samping berat dan serius harus menggunakan phenobarbital secara baik sesuai dengan anjuran dan tidak boleh mengurangi apalagi menambah dosisnya.
Kesimpulan
Phenobarbital merupakan obat antikonvulsan yang digunakan untuk mengatasi epilepsy dengan gejala kejang, menenangkan atau memberikan efek relaksasi ketika akan menjalani operasi hingga memberikan rasa kantuk bagi orang yang mengalami insomnia.
Namun phenobarbital merupakan obat keras sehingga penggunaannya harus sesuai dengan anjuran dan ada beberapa hal yang harus diperhatikan karena jika tidak diketahui akan menyebabkan efek samping yang serius.
Salah satunya adalah bagi orang yang sedang menyusui, hamil atau sedang menjalankan program kehamilan harus dihindari. Selain itu pun bagi orang yang memiliki riwayat penyakit serius pun phenobarbital harus diwaspadai.
Efek samping phenobarbital juga bisa menyebabkan efek samping ringan seperti mengantuk, mual hingga muntah. Namun juga menyebabkan efek samping serius lainnya seperti pingsan, iritasi pada kulit hingga depresi.
Publikasi: Ashefa Griya Pusaka