Program 12 langkah rehabilitasi narkoba adalah sebuah metode rehabilitasi bagi penyalahguna narkoba yang menerapkan konsep saling mendukung antara sesama.
Rehabilitasi narkoba bisa dilakukan dengan menerapkan program 12 langkah rehabilitasi bagi korban penyalahguna narkoba. Tahapan ini merupakan tahapan sosial non medis yang sifatnya lebih ke support group agar mempunyai semangat hidup lebih baik lagi.
Dalam program ini juga para korban penyalahguna diberikan beberapa sesi kegiatan seperti proses penerimaan diri, berbagi cerita dengan teman yang lain. Program ini dapat dilakukan di rumah sakit dan tempat rehabilitasi lainnya. Ketahui apa saja program 12 langkah rehabilitasi dalam artikel ini.
Apa itu Program 12 Langkah ?
Metode Program 12 langkah (12 steps for narcotics anonymous) adalah sebuah kelompok yang berisi para penyalahguna narkoba yang menerapkan konsep saling mendukung antara sesama dengan metode saling memberikan dukungan.
Penggunaan pendekatan saling mendukung dalam kelompok bantu diri akan menciptakan rasa nyaman kepada semua anggota, sehingga saling terbuka dalam prosesnya. Diharapkan juga seorang penyalahguna di kelompok terbuka terhadap solusi yang diberikan oleh rekan lain, agar komunikasi tetap terjaga dalam kelompok.
Program 12 langkah adalah program rehabilitasi atau pemulihan untuk orang-orang yang memiliki masalah dengan tingkah laku nya, yang membuat hidup nya tidak terarah sehingga membutuhkan dukungan dari orang lain untuk menyelesaikan masalahnya.
Di dalam kelompok tersebut harus menjadi tempat untuk berbagai pengalaman, kekuatan dan harapan untuk mengatasi masalah dalam hidupnya yang berubah karena efek narkoba. Anggota yang baru akan diberikan harapan dan strategi pemecahan masalah dari anggota lain yang lebih berpengalaman.
Proses tersebut untuk mendorong agar bisa mengindetifikasi diri dan bisa memotivasi untuk melakukan perubahan bagi dirinya masing-masing.
Dilihat dari Kebutuhan manusia menurut Abraham Maslow yang tersusun dari kebutuhan fisiologis, kebutuhan rasa aman, rasa cinta dan kebutuhan rasa dimiliki memiliki dan harga diri. Sejatinya setiap manusia membutuhkan hal tersebut.
Lebih lagi bagi penyalahguna narkoba yang perlu dukungan, semangat, rasa aman, cinta dan kasih sayang yang lebih dari orang sekitar. Dibentuknya program 12 langkah ini pun, para penyalahguna narkoba harus dipenuhi semua kebutuhan tersebut agar dapat memperbaiki hidupnya.
Rasa cinta dan kasih sayang ditandai dengan adanya saling keterikatan, menghormati, menghargai, peduli dan saling percaya. Rasa kasih sayang bisa tumbuh dari pengertian dan saling menghargai satu sama lain.
Sehingga dalam programnya tersebut banyak hal yang dilakukan agar rasa saling pengertian dan menghargai itu ada, sehingga para korban penyalahguna bisa saling memberi semangat dan rasa kasih sayang antar anggotanya.
Pada program ini ada aktivitas pembagian buku yang diberi nama blue book berisi renungan harian, yang dilakukan di setiap sesi, ada sesi cerita antar anggota, mereka biasanya saling terbuka mengungkapkan apa yang sedang dirasakan.
Dalam proses ini para korban penyalahguna dirangsang, untuk bisa membentuk behaviour baru seperti menerima kritik orang lain, menegur orang dengan baik, pengaturan emosi dan lainnya.
Isi dari Program 12 Langkah Rehabilitasi Narkoba
Berikut teks 12 langkah dari program rehabilitasi narkoba yang dikenal dengan Narcotics Anonymous (NA) :
- Mengakui bahwa kita tidak berdaya terhadap adiksi yang sedang dialami, sehingga hidup kita menjadi tidak terkendali
- Tiba pada keyakinan bahwa kekuatan yang lebih besar dari kita sendiri dapat mengembalikan kondisi kepada kewarasan
- Membuat keputusan untuk mengalihkan niatan dan kehidupan, kepada kasih Tuhan sebagaimana kita memahami Tuhan
- Kita membuat inventaris moral diri sendiri secara penuh seluruh dan tanpa rasa gentar
- Mengakui kepada Tuhan, kepada diri kita sendiri, serta kepada seorang manusia lainnya, setepat mungkin sifat dari kesalahan-kesalahan kita
- Kita menjadi siap secara penuh agar Tuhan menyingkirkan semua kecacatan karakter kita
- Kita dengan rendah hati meminta kepadanya untuk menyingkirkan kelemahan-kelemahan kita
- Kita membuat daftar orang – orang yang telah disakiti dan menyiapkan diri untuk menebusnya kepada mereka semua
- Menebus kesalahan kita secara langsung kepada orang-orang tersebut bila mana memungkinkan, kecuali bila melakukannya akan justru melukai mereka atau orang lain
- Secara terus menerus melakukan inventaris pribadi dan bilamana kita bersalah, segera mengakui kesalahan
- Melakukan pencarian melalui doa dan meditasi, untuk memperbaiki kontak sadar kita dengan Tuhan sebagaimana kita memahami Tuhan, berdoa hanya untuk mengetahui niatan Tuhan atas diri kita dan kekuatan untuk melaksanakannya
- Setelah memperoleh pencerahan spiritual sebagai akibat dari langkah-langkah ini, kita mencoba untuk membawa pesan ini kepada para pecandu, dan untuk menerapkan prinsip-prinsip ini dalam semua urusan keseharian kita.
Dalam program narcotic anonymous para korban penyalahguna mempunyai konselor, untuk bisa mengatasi masalahnya. Mereka berupaya untuk mencegah kekambuhan dan menyelesaikan masalah yang dihadapi penyalahguna narkoba.
Para penyalahguna narkoba yang tergiur kembali menggunakannya, akan mempunyai niat yang kuat untuk tidak tergoda lagi dan cepat menghubungi konselor. Konselor akan cepat menangani nya dengan mencegah dan mengatasi kekambuhan para penyalahguna narkoba.
Konselor dan para korban penyalahguna harus mempunyai ikatan tersendiri agar proses pemulihan lancar dan bisa saling memahami satu sama lain. Dalam setiap kegiatan para penyalahguna penting untuk menghadirinya.
Konselor harus bertanggung jawab kepada klien nya, untuk mengikuti semua kegiatan yang ada didalam program rehabilitasi. Jika ada salah satu yang tidak hadir harus diketahui apa alasannya, sehingga ada solusi untuk mengikuti kegiatan di lain waktu.
Kesimpulan
Program 12 langkah ialah kelompok yang berisi para korban penyalahguna dalam menerapkan konsep saling mendukung antar satu sama lain, dengan tujuan menciptakan rasa nyaman kepada semua anggotanya.
Dalam kegiatanya terdapat beberapa sesi seperti diberikan buku renungan harian, sesi berbagi cerita dengan keterbukaan antar anggota dan lainnya. Rasa saling sayang dan kepedulian harus agar para korban penyalahguna narkoba bisa mempunyai semangat untuk memperbaiki hidupnya.
Dalam prosenya ada konselor yang bertanggung jawab kepada setiap anggota untuk mengikuti semua pertemuan, dan harus mempunyai ikatan yang kuat agar proses nya bisa berjalan lancar dan mengurangi risiko untuk mengalami kekambuhan.
Publikasi: Ashefa Griya Pusaka