Ketahui Efek Samping Proneuron Obat Psikotropika Pereda Nyeri dan Penenang
Proneuron digunakan oleh dokter untuk mengobati nyeri sedang hingga berat seperti saat sakit kolik perut atau saat setelah pasca operasi obat bius hilang, maka akan diberikan obat ini untuk meredakannya. Penggunaan proneuron harus dengan resep dokter karena masuk dalam golongan psikotropika.
Obat proneuron mengandung bahan aktif metamizole dan diazepam yang mampu mengurangi rasa nyeri. Diazepam bisa berguna untuk menenangkan otot-otot yang tegang dan menghilangkan kecemasan. Lalu apa saja efek samping penggunaan proneuron? Simak ulasannya di artikel ini.
Apa itu obat proneuron dan kegunaanya?
Proneuron adalah obat keras yang mengandung bahan aktif metamizoledan diazepam. Berguna untuk meredakan rasa sakit sedang hingga berat seperti nyeri kolik,sakit gigi, sakit kepala atau pasca operasi sebagai penenang.
Proneuron bisa merelaksasi otot-otot yang tegang, meredakan cemas, depresi dan kejang otot karena kandungan diazepam. Obat ini tidak boleh disalahgunakan sebagai penenang tanpa konsultasi dengan dokter.
Pada gangguan tidur insomnia juga dapat diberikan proneuron dan beberapa indikasi seperti spasme otot, kejang saat demam dan epilepticus.
Obat proneuron tersedia dalam sediaan kaplet mengandung metamizole 500 mg dan diazepam 2 mg.
- Metamizole yaitu obat golongan antiinflamasi nonsteroid yang berfungsi untuk menghilangkan nyeri, antispasmodic (meredakan nyeri kolik yang diakibatkan kejang otot polos), meredakan peradangan dan bisa menurunkan demam. Diserap dengan sistem pencernaan dengan waktu 1 hingga 4 jam.
- Diazepam yaitu obat golongan benzodiazepine cara kerja nya ada pada sistem saraf otak sebagai penenang. Obat ini memiliki sifat antikonvulsan, sedatif, ansiolitik, relaksan otot dan amnestik. Bisa juga untuk mengatasi kecemasan, kejang dan susah tidur. Diserap dengan waktu parauh 20 hingga 70 jam.
Kandungan aktif berupa metamizole dan diazepam berfungsi sebagai zat yang menimbulkan aktivitas farmakologis atau efek langsung dalam pengobatan, terapi, pencegahan penyakit dan agar bisa mempengaruhi stuktur fungsi tubuh manusia.
Sedangkan kandungan tidak aktif pada suatu obat berfungsi sebagai media transportasi untuk mempermudah kandungan aktif untuk bekerja. Contohnya zat penstabil, zat pengawet, warna, pengikat dan pemberi rasa. Kandungan tidak aktif tidak akan meningkatkan efek terapeutik pada kandungan aktif.
Dosis Proneuron
Proneuron bisa mengatasi beberapa keluhan jika konsumsi nya sesuai dengan dosis yang dianjurkan oleh dokter. Dokter akan memberikan dosis yang berbeda dalam setiap individu disesuaikan dengan jenis keluhan dan tingkat keluhannya. Berikut dosis umum nya :
- Dewasa : 1-3 kali sehari 1 kaplet, tidak boleh melebihi dosis karena akan menimbulkan overdosis. Maksimal 4 kaplet sehari. Tidak untuk penggunaan jangka panjang.
Kontraindikasi proneuron
Ada beberapa kondisi pasien yang tidak boleh menggunakan proneuron, pasien yang memiliki alergi terhadap kandungan proneuron yaitu metamizole dan proneuron. Selain itu obat ini dikontraindikasikan kepada :
- Orang dengan depresi pernafasan
- Orang dengan masalah paru-paru akut
- Orang dengan glakoma dudut sempit
- Wanita hamil dan menyusui
- Bayi dibawah 6 bulan
- Orang gangguan psikosis akut
- Orang dengan darah rendah sistolik kurang dari 100 mmhg
- Orang dengan gangguan hati
Interaksi obat
Proneuron tidak bisa digunakan dengan beberapa obat diantaranya :
- Depresan sistem saraf pusat
- Klorpromazin
- Simetidin
- Alkohol
Efek samping penggunaan proneuron
Ada beberapa efek samping penggunaan proneuron pada tubuh, antara lain :
- Sedasi atau mengantuk
- Kelelahan
- Ataksia atau gerakan tubuh tidak disadari
- Rekasi alergi untuk orang yang sensitif seperti ruam kemerahan di kulit, gatal dan bengkak.
- Penglihatan ganda
- Depresi
- Konstipasi
- Hipersalivasi atau air ludah yang berlebihan
- Pusing
- Tekanan darah rendah
- Pusing
- Bicara cadel
- Ataxia
- Tremor atau tubuh bergetar
- Jaundice atau kuning yang terlihat di kulit dan mata
- Retensi urin atau susah buang air kecil
- Agranulositosis yang menyebabkan tubuh rentan terkena infeksi
- Perubahan libido atau gairah seksual
Hal-hal yang harus diperhatikan saat menggunakan proneuron
Selama menggunakan obat proneuron harus selalu memperhatikan aspek keamanan obat yaitu, sebagai berikut :
- Proneuron tidak seharusnya untuk mengobati sakit otot pada gejala flu, lumbago, sakit punggung, rematik, sindrom bahu lengan dan bursitis.
- Tidak boleh digunakan dalam jangka panjang karena berakibat agranulositosis yang berbahaya.
- Sebelum menggunakan obat proneuron informasikan tentang obat yang sedang dikonsumsi seperti vitamin, suplemen dan herbal.
- Konsultasikan dengan dokter jika rencana tiba-tiba berhenti menggunakan obat proneuron.
- Risiko ketergantungan lebih besar pada pasien dengan riwayat penyalahgunaan alkohol dan narkoba.
- Konsultasikan dengan dokter jika ada rencana untuk menyesuaikan dosis.
- Tidak boleh mengemudikan kendaraan dan menjalankan mesin saat mengkonsumsi obat proneuron.
- Hati-hati jika digunakan pada orang yang memiliki gangguan kelainan darah, pembentukan darah, gangguan fungsi hati dan ginjal. Harus diperlukan pemeriksaan faal hati dan darah pada penggunaan yang cukup lama.
- Proneuron bisa berpotensi menimbulkan lemahnya otot dan ketergantungan secara fisik dan psikologi.
- Hati-hati jika digunakan bersama dengan obat depresan sistem saraf pusat atau alkohol karena dapat meningkatkan efek depresan.
- Hentikan jika ditemukan reaksi pardolsial sepeti kecemasan, halusinasi, gangguan tidur dan hipereksitasi akut.
- Waspada jika digunakan pada orang dengan depresi berat atau cenderung ingin melakukan bunuh diri.
Kesimpulan
Proneroun adalah obat jenis psikotropika untuk meredakan rasa nyeri sedang hingga berat seperti nyeri gigi, sakit kepala, kolik perut atau pasca operasi sebagai penenang. Penggunaanya harus dengan resep dokter dan tidak digunakan untuk jangka panjang.
Obat ini mengandung bahan aktif metamizole sebagai penghilang rasa sakit, meredakan peradangan dan menurunkan demam. Sedangkan diazepam golongan benzodiazepine bekerja pada saraf otak untuk memberikan efek tenang. Bisa digunakan untuk anti cemas, kejang otot dan insomnia.
Efek samping penggunaan proneuron diantaranya seperti reaksi alergi pada kulit, sedasi, penglihatan ganda, tremor, pusing, tekanan darah rendah, depresi, susah bak dan bab, kuning pada mata dan kulit, perubahan libido dan agranulositosis yang menyebabkan tubuh rentan terkena infeksi.
Publikasi: Ashefa Griya Pusaka