Rehabilitasi Narkoba, Di Mata Masyarakat – Penerimaan korban ketergantungan narkoba oleh masyarakat Indonesia, memang masih dianggap sebagai sebuah hal yang tabu bagi kebanyakan orang, ditambah pemahaman tentang konsep rehabilitasi narkoba yang belum sepenuhnya dimengerti oleh masyarakat, menciptakan paradigma yang tidak selalu positif sampai sekarang. Konteks yang cenderung diketahui banyak orang tentang rehabilitasi narkoba adalah tempat bagi korban penyalahgunaan narkoba yang tidak mengutamakan dari segi kenyamanan dan kualitas program yang diberikan bagi korban terkait.
Penanganan yang tidak profesional, perlakuan yang tidak manusiawi, serta hak yang tidak dapat dimiliki oleh pasien, merupakan beberapa gambaran pandangan yang masih banyak dilihat oleh masyarakat mengenai tempat rehabilitasi di Indonesia. Ditambah fakta tentang pandangan atau penilaian masyarakat terhadap korban penyalahgunaan narkoba yang negatif, yang membuat tidak adanya perubahan signifikan untuk gerakan bebas dari ketergantungan narkoba di lingkungan masyarakat.
Pada akhirnya, tidak sedikit dari kelompok masyarakat yang cenderung menutupi atau lari dari kasus penyalahgunaan narkoba untuk terhindar dari jerat hukum ataupun kewajiban menjalani proses rehabilitasi narkoba. Jika pemahaman yang salah ini tidak segera di edukasikan secara tepat untuk masyarakat dari berbagai golongan, angka korban penyalahgunaan narkoba tidak dapat secara efektif berkurang.
Baca juga Cara Rehabilitasi Narkoba, Apa Itu Rehabilitasi & Mengapa Harus Rehabilitasi
Namun sebenarnya, saat ini sudah banyak pusat rehabilitasi narkoba di Indonesia yang memiliki sistem rehabilitasi narkoba yang lebih jelas, baik oleh lembaga milik negara ataupun swasta. Program yang diberikan juga dapat disesuaikan dengan kondisi korban. Tapi semuanya itu, harus tetap dalam pengawasan legal hukum yang berwenang sehingga proses rehabilitasi narkoba yang dijalani mampu terselesaikan dengan baik dan memberikan efek pemulihan bagi korban secara maksimal.
Mengapa pemahaman mengenai pentingnya rehabilitasi narkoba itu penting bagi masyarakat? Sebab, ketika masyarakat sudah memiliki paradigma yang benar mengenai rehabilitasi narkoba, masyarakat mampu untuk memberikan respons yang tepat bagi korban penyalahgunaan narkoba yang belum menjalani proses rehabilitasi narkoba, seperti dengan memberikan dukungan untuk memiliki tekad pulih. Pemahaman yang benar juga wajib dimiliki oleh keluarga korban, terutama ketika proses rehabilitasi narkoba berlangsung dan setelah korban menyelesaikan program yang ada.
Peranan keluarga sangat penting dalam proses ini sebab, tidak sedikit korban yang merasa kesulitan, mulai dari korban yang merasa sendiri dalam menjalani program yang ada, ataupun proses rehabilitasi narkoba yang mempengaruhi kondisi fisik dan mental korban. Dukungan keluarga secara nyata; sesederhana memberikan afirmasi positif bagi korban terbukti efektif untuk menjaga semangat korban untuk mampu menyelesaikan seluruh rangkaian program yang ada dalam jangka waktu tertentu. Tidak berhenti selama proses rehabilitasi narkoba saja, setelah selesai pun keluarga dan masyarakat harus membangun budaya baru untuk dapat menerima kembali korban penyalahgunaan narkoba secara positif, sehingga korban tidak merasa dibedakan dalam kelompok masyarakat melainkan diterima dengan baik dan dapat menjalani keseharian yang lebih produktif serta meminimalisir terjadinya kekambuhan ataupun ketergantungan narkoba kembali.
Jadi, proses pemulihan ketergantungan narkoba itu tidak hanya menjadi kewajiban bagi korban serta lembaga rehabilitasi narkoba yang berwenang saja, namun seluruh komponen masyarakat. Inilah yang menjadi salah satu tujuan dari Ashefa Griya Pusaka selain menjadi pusat rehabilitasi narkoba swasta terdepan dan terpercaya di Indonesia, namun menjadi jembatan dan pemberi edukasi bagi masyarakat mengenai pentingnya rehabilitasi narkoba bagi pemulihan korban penyalahgunaan narkoba. Mari bersama Ashefa Griya Pusaka, kita ciptakan generasi penerus bangsa bebas dari narkoba. Pulihkah dirimu, selamatkan generasimu.
Publikasi: Ashefa Griya Pusaka
