Gangguan Skizotipal adalah salah satu gangguan kepribadian yang menyebabkan seseorang sulit memiliki hubungan yang dekat dengan orang lain, karena tidak nyaman untuk melakukan interaksi dan disebabkan oleh pola pikir yang tidak dimengerti. Pola pikirnya terjebak dalam hal-hal yang berbau gaib, mistis dan takhayul di sekitarnya, juga perilakunya cenderung eksentrik.
Seseorang dengan kepribadian skizotipal sering berpikir salah akibat dari pemahaman sehari-hari, selalu disangkutkan pada takhayul, mistis dan memiliki pemikiran sendiri yang tidak wajar dan menyimpang dari aturan yang ada di masyarakat. Sehingga, akan sulit untuk berinteraksi dengan orang lain, baik itu hubungan orang dekat maupun hubungan sosial. Gangguan kepribadian ini juga dapat menimbulkan depresi dan kecemasan.
Kepribadian skizotipal biasanya tidak mengerti cara membangun hubungan atau risiko dari perbuatan yang dibuatnya pada orang lain, juga salah mengartikan maksud dan tujuan ketika bersosialisasi. Bisa terbentuk mulai pada saat anak-anak, remaja ataupun dewasa. Gangguan skizotipal bisa mempengaruhi perilaku, pola bicara, pikiran dan persepsi orang tersebut. Percaya pada takhayul menjadikan orang tersebut tidak bisa membangun kedekatan dengan orang lain.
Penyebab Skizotipal
Penyebab skizotipal bisa terjadi karena interaksi antara keturunan, lingkungan sosial dan kejiwaan.
Ada beberapa penyebab seseorang mengalami skizotipal, diantaranya :
- pola asuh orang tua sejak kecil
- faktor emosi yang tidak dapat dikendalikan
- gangguan perkembangan kepribadian
- budaya yang percaya pada hal gaib dan mistis
Ciri-ciri Skizotipal
Orang dengan kepribadian skizotipal tidak mampu menceritakan hal yang bersifat normal tanpa melibatkan hal mistis dan gaib, ciri-cirinya juga bisa dilihat, diantaranya :
- sangat percaya terhadap hal gaib, mistis meskipun bertentangan dengan aturan atau norma, merasa dirinya peramal
- berbicara tidak jelas dan sulit dimengerti boleh orang lain
- memiliki emosi yang tidak wajar
- berilusi tentang pengalaman supranatural atau kejadian aneh lainnya
- tidak nyaman saat melakukan interaksi sosial
- penampilan aneh dan eksentrik sangat terlihat
- rasa curiga dan tidak percaya pada orang lain saat berinteraksi
- mengabaikan norma sosial, seperti etika sopan santun
- memiliki sedikit teman dekat selain keluarga
- mengalami kecemasan sosial dan paranoid yang berlebihan
- memiliki ide yang tidak wajar
Pengobatan Skizotipal
Pengobatan skizotipal harus segera dilakukan, karena menyebabkan penurunan kemampuan sosial. Harus dilakukan konsultasi dengan tenaga medis profesional, seperti psikolog atau psikiater untuk merubah pola pikir dan perilaku serta meringankan gejala yang muncul. Dalam pengobatannya pertama psikiater atau psikolog akan melakukan diagnosis dan melakukan pemeriksaan, seperti :
- pemeriksaan fisik untuk menyingkirkan adanya kondisi medis lain, misalnya bipolar, skizofrenia, dan lainnya
- wawancara dengan pasien tentang gejala yang ada
- riwayat medis pasien.
Setelah itu, ahli medis akan memberikan berbagai jenis psikoterapi, diantaranya terapi perilaku kognitif, terapi suportif, dan terapi keluarga. Sedangkan, obat-obatan yang diberikan, seperti obat antikecemasan dan obat antidepresan.
Kesimpulan
Skizotipal merupakan sebuah gangguan kepribadian yang membuat penderitanya sulit menjalin hubungan yang dekat dengan orang lain, karena merasa tidak nyaman saat dilakukan. Selain itu, pola pikirnya aneh, perilaku eksentrik, mempercayai hal magis, gaib, takhayul dan mistis yang tidak sesuai norma.
Penyebabnya bisa terjadi karena faktor keturunan, psikologis, dan lingkungan budaya meliputi pola asuh orang tua yang salah, emosi tak terkendali, gangguan perkembangan kepribadian dan lainnya
Gejalanya sangat banyak, diantaranya sangat percaya hal gaib, tidak nyaman berinteraksi dengan orang lain, perilaku aneh, cara bicara dan penampilan aneh, paranoid, memiliki ide tidak wajar, berilusi tentang pengalaman supranatural dan lainnya. Pengobatan yang bisa dilakukan dengan berkonsultasi pada psikiater atau psikolog.
Setelah itu, akan ditentukan diberikan psikoterapi apa yang cocok, seperti terapi perilaku kognitif, terapi suportif dan terapi keluarga. Obat-obatan yang diberikan adalah obat antidepresan dan obat anti kecemasan.
Publikasi: Ashefa Griya Pusaka