Pernah kamu bertemu dengan teman yang merasa paling sempurna dan ingin sekali mendapatkan pengakuan dari orang lain? Hal ini, bisa jadi salah satu gejala dan tanda dari star Syndrome. Lalu apa arti Star Syndrome? Ternyata ini masuk dalam gangguan mental, apa saja tanda dan gejalanya? Simak penjelasan berikut ini.
Apa itu Star Syndrom?
Star Syndrome adalah kondisi seseorang yang merasa dirinya begitu sempurna dan jauh lebih baik dibandingkan dengan orang lain. Orang-orang yang menderita dengan kondisi ini, menganggap dirinya sebagai “Bintang” bersinar dan mengagumkan.
Bahkan, orang yang menderita star Syndrome cinderung menunjukkan sikap yang tak masuk akal atau tak wajar. Misalnya, mereka tak mau menerima kritikan, tak mau mengalah, merasa paling hebat dan lainnya.
Hal ini terjadi karena, mereka haus akan perhatian dan kekaguman yang berlebihan, sehingga membuat mereka sulit berempati pada orang lain. Terkadang, kondisi ini menjadi sesuatu hubungan yang tidak sehat antar sesamanya. Selain itu orang yang menderita star Syndrome akan merasa tidak senang, bila dikecewakan karena tak ada yang mengaguminya. Sebab, mereka yakin kalau pantas untuk dikagumi.
Gangguan kepribadian ini lebih banyak terjadi pada laki-laki dibandingkan perempuan. Sering dialami oleh anak remaja hingga dewasa. Perlu diingat, walaupun ada beberapa sifat yang menunjukkan gejala star Syndrome, belum tentu itu memang benar. Bisa jadi, faktor bawaan dari sifat seusianya. Bukan berarti gejala akan berkembang menjadi star Syndrome.
Faktor penyebab dari gangguan kepribadian ini belum diketahui pasti. Namun, dilansir dari Mayo Clinic, para ahli percaya bahwa yang menjadi faktor penyebab gangguan kepribadian ini karena pola asuh orang tua yang overprotektif, genetik, dan neurobiologis.
Tanda dan Gejala Star Syndrome
Tanda dan gejala penderita star Syndrome sangat beragam, begitupun dengan tingkat keparahannya. Penderita star Syndrome akan menunjukkan tanda dan gejala seperti berikut ini:
- Cinderung egois dan meningkatkan diri sendiri yang berlebihan
- Selalu melebih-lebihkan prestasi dan bakat yang dimilikinya
- Memiliki pemikiran selalu untuk sukses, prestasi yang cemerlang dan kehidupan yang sempurna
- Merasa dirinya yang paling hebat dan berharga
- Hanya mau bergaul yang dianggap olehnya sama dengannya
- Sering kali menganggap remeh orang lain
- Merasa paling benar
- Merasa paling berhak mendapatkan kekaguman berlebihan dari orang lain
- Mengharap menjadi bintang tanpa pencapaian apapun
- Merasa paling unggul
- Lebih memanfaatkan orang lain untuk memperoleh yang dia mau
- Kurang mampu mengenali kebutuhan dan perasaan orang lain
- Percaya bahwa orang lain iri dengan kesuksesan dan kesempurnaannya
- Berprilaku angkuh dan paling benar
- Tidak bersabar dan mudah marah
- Sulit beradaptasi dengan lingkungan sekitar
Ciri-ciri Star Syndrome
Berikut ini ciri-ciri orang yang mengalami star Syndrome:
- Ingin selalu tampil hebat dan sempurna karena tidak mau ada yang menyaingi
- Hanya ingin bergaul dengan orang yang selevel dengannya
- Sering menyepelekan orang lain
- Berusaha melakukan bermacam hal supaya menarik perhatian orang lain
- Selalu cemas dan takut jika apa yang dilakukan kurang tepat
- Tak mau menerima kritikan dari orang lain.
Menurut Dr. Vina, penderita star Syndrome biasanya muncul pada orang yang baru saja populer atau terkenal atau mendadak kaya, sehingga mengalami perubahan drastis dalam kehidupannya. Apabila hal tersebut tak di tangani dengan baik. Maka, akan berakhir dengan depresi, sebab ketenaran atau kekayaannya tidak bisa bertahan lama atau sementara.
Star Syndrome masuk dalam kategori gangguan mental. Star Syndrome bisa memicu ke permasalahan yang lebih serius pada orang yang mengalaminya, misalnya keinginan untuk bunuh diri, menurunnya kesehatan fisik atau sulit menjalin dengan orang lain. Tak hanya itu, penderita star Syndrome akan lebih rentan menyalahgunakan obat-obatan terlarang dan mengonsumsi alkohol yang berlebihan untuk mengatasi depresi.
Cara Mengatasi Star Syndrome
Star Syndrome tergolong dalam gangguan mental, jadi sangat diperlukan pengobatan. Terutama pengobatan dalam bentuk konseling psikolog jangka panjang. Melakukan konseling, bisa membantu penderita star Syndrome secara perlahan cara berpikirnya berubah. Lama-kelamaan perubahan tersebut bisa membantu meningkatkan kualitas hidup dan hubungan dengan orang lain.
Selain melakukan konseling, ada kemungkinan juga akan menerima obat-obatan untuk mengatasi gejala seperti depresi dan kecemasan, misalnya antidepresan, penstabil suasana hati dan antipsikosis. Berikut ini penjelasannya.
1. Antidepresan
Obat yang akan diresepkan olah dokter bagi penderita star Syndrome termasuk dalam jenis selective serotonin reuptake inhibitors (SSRI) yang mempunyai efek samping lebih ringan dibandingkan dengan antidepresan lainnya. Misalnya, paroxetine, sertraline, dan fluoxetine.
2. Penstabil suasana hati
Penstabil suasana hati dalam pengobatan star Syndrome sangat diperlukan, hal ini bertujuan untuk membantu mengurangi gejala perubahan suasana hati yang ekstrim dan cepat.
3. Antipsikosis
Obat antipsikosis diberikan, jika penderita star Syndrome mearasakan adanya gangguan halusinasi, entah itu berkaitan dengan pendengaran, penglihatan dan lainnya.
Pengobatan tidak hanya berpatokan pada obat-obatan:saja. Namun, bersamaan dengan terapi perilaku dan jenis terapi lainnya, menyesuaikan kondisi penderita star Syndrome.
Demikianlah informasi mengenai pengertian, gejala dan cara mengatasi star Syndrome. Walaupun, terdengar sepele gangguan mental star Syndrome berbahaya bagi penderitanya. Sebab, dapat membuat seseorang lupa pentingnya prestasi dan kualitas dirinya. Hanya berfokus pada ketenaran dan tak perlu meningkatkan kualitas dirinya. Sehingga, tak siap jika semua itu lenyap begitu saja dan berujung pada depresi dan lainnya. Untuk melakukan konsultasi dengan psikolog atau dokter kamu bisa hubungi Ashefa Griya Pusaka berkaitan dengan gangguan mental ini. Ashefa Griya Pusaka memiliki saran medis, diagnosis dan pengobatan.
Publikasi: Ashefa Griya Pusaka