Penyakit Parkinson adalah suatu kelainan sistem saraf yang sering kali berkembang perlahan dan tersembunyi dalam tubuh seseorang. Ini merupakan suatu penyakit yang memengaruhi sekitar 1 persen dari populasi berusia 65 tahun ke atas. Gejala-gejala awal penyakit ini bisa sangat halus dan sulit untuk dikenali pada tahap awal, sehingga seringkali luput dari perhatian.
Namun, memahami gejala awal penyakit Parkinson menjadi kunci untuk mendeteksinya lebih dini, memungkinkan perawatan yang lebih efektif. Dalam artikel ini, kita akan membahas 13 tanda dan gejala awal penyakit Parkinson yang perlu diwaspadai.
Tremor
Salah satu tanda utama penyakit Parkinson adalah tremor, yang seringkali dianggap sebagai gejala paling khas. Tremor Parkinson adalah jenis tremor yang dikenal sebagai “tremor istirahat,” yang berarti tremor ini terjadi saat seseorang sedang istirahat dan berhenti saat bagian tubuh yang terkena digunakan. Tremor ini muncul secara perlahan dan awalnya sangat halus, seringkali hanya bisa dirasakan oleh penderitanya. Biasanya, tremor pertama kali muncul pada satu sisi tubuh dan kemudian menyebar ke bagian tubuh lainnya seiring perkembangan penyakit.
Perubahan Pola Berjalan
Perubahan pada pola berjalan seseorang juga dapat menjadi tanda awal penyakit Parkinson. Orang yang mengidap penyakit ini mungkin berjalan lebih lambat, dengan langkah yang terasa tertatih. Mereka juga bisa mengalami perubahan kecepatan berjalan yang tidak teratur, tiba-tiba berjalan lebih cepat atau lebih lambat, dan mengubah panjang langkahnya. Hal ini disebut sebagai “gaya berjalan terseok-seok.”
Micrographia
Micrographia adalah kelainan yang melibatkan tulisan tangan yang menjadi sangat kecil dan sulit dibaca. Para dokter sering kali mengaitkan micrographia dengan kondisi medis yang memengaruhi sistem saraf, seperti penyakit Parkinson.
Dalam konteks penyakit Parkinson, micrographia adalah salah satu gejala awal yang bisa terjadi. Penderita Parkinson dengan micrographia mungkin mengalami kesulitan menulis dengan ukuran huruf yang normal karena gerakan tangan mereka menjadi lebih lambat dan kaku. Hal ini membuat tulisan tangan mereka terlihat sangat kecil dan sulit dibaca. Micrographia adalah tanda non-motorik yang dapat membantu dokter dalam mendiagnosis penyakit Parkinson, terutama ketika gejala motorik seperti tremor dan kekakuan belum begitu kentara.
Hiposmia
Hiposmia adalah hilangnya kemampuan seseorang untuk mencium bau, juga dikenal sebagai disfungsi penciuman. Kehilangan kemampuan mencium bau adalah salah satu gejala yang umum terjadi pada penyakit Parkinson, memengaruhi sekitar 70-90 persen penderitanya. Hiposmia dapat muncul beberapa tahun sebelum gejala motorik penyakit ini muncul. Gejala ini mencakup indra penciuman yang tumpul, kesulitan dalam mendeteksi bau, mengidentifikasi bau, dan membedakan bau.
Masalah Tidur
Penderita penyakit Parkinson sering mengalami masalah tidur yang beragam. Ini termasuk insomnia, kelelahan siang hari yang berlebihan, narkolepsi, apnea tidur, mimpi buruk, dan gerakan yang tidak terkontrol atau sporadis saat tidur. Kondisi ini terkait dengan kerusakan pada sel-sel saraf dalam otak yang mengontrol keseimbangan dan kelenturan.
Gangguan Keseimbangan
Penyakit Parkinson secara spesifik menyerang sel-sel saraf yang disebut basal ganglia, yang berperan dalam mengatur keseimbangan dan kelenturan tubuh. Gangguan pada basal ganglia ini dapat mengganggu keseimbangan seseorang. Dokter dapat mengukur keseimbangan dengan menggunakan tes tarik, di mana seseorang ditarik secara lembut untuk mengukur berapa lama waktu yang dibutuhkan untuk kembali seimbang. Orang dengan penyakit Parkinson mungkin memerlukan lebih banyak langkah kecil untuk kembali seimbang.
Bradikinesia
Bradikinesia adalah istilah yang mengacu pada kelambatan atau ketiadaan gerakan. Ini bisa mencakup anggota badan yang terasa kaku dan gerakan yang melambat. Penderitanya mungkin merasa kesulitan dalam memulai gerakan. Bradikinesia sering disalahartikan sebagai kelemahan otot, meskipun sebenarnya tidak memengaruhi kekuatan otot.
Pada penyakit Parkinson, bradikinesia adalah salah satu gejala motorik utama. Penderita penyakit ini mungkin merasa kesulitan dalam memulai gerakan, gerakan anggota tubuh yang lambat, serta perasaan bahwa tubuh terasa kaku. Meskipun bradikinesia dapat terjadi pada berbagai kondisi medis, termasuk gangguan neurologis selain Parkinson, gejala ini sangat umum dan mencolok pada penderita Parkinson.
Bradikinesia dapat memengaruhi berbagai aktivitas sehari-hari, seperti berjalan, berbicara, dan melakukan tugas sehari-hari. Pada tingkat yang lebih lanjut, bradikinesia dapat menjadi kendala dalam kemandirian penderita, sehingga perawatan dan manajemen yang tepat sangat penting dalam mengatasi gejala ini.
Masker Wajah
Ekspresi wajah seseorang melibatkan berbagai gerakan otot halus dan kompleks. Orang dengan penyakit Parkinson sering mengalami penurunan kemampuan dalam membuat ekspresi wajah, yang disebut sebagai masker wajah. Otot-otot wajah bergerak lebih lambat atau kaku, membuat penderita tampak tanpa ekspresi, meskipun kemampuan mereka untuk merasakan emosi tidak terpengaruh. Perubahan ini juga dapat menyebabkan seseorang mengedipkan mata dengan lebih lambat.
Perubahan Suara
Perubahan dalam volume dan kualitas suara seseorang juga dapat menjadi tanda awal penyakit Parkinson. Hal ini mungkin melibatkan berbicara dengan nada yang lebih lembut, suara yang memudar, atau kehilangan variasi volume dan nada suara yang biasa, sehingga suara tampak monoton.
Perubahan Postur Tubuh
Orang yang mengidap penyakit Parkinson mungkin mengalami perubahan dalam postur tubuh mereka, terutama karena kekakuan otot. Mereka mungkin mulai membungkuk ke depan, membuat mereka tampak bungkuk.
Beberapa perubahan postur tubuh yang umum terjadi pada penderita Parkinson misalnya Kepala Miring ke Depan. Penderita Parkinson seringkali mengalami perubahan postur tubuh dengan kepala yang miring ke depan. Ini dapat membuat mereka terlihat seperti sedang membungkuk.
Kemudian juga Punggung Melengkung. Penderita Parkinson mungkin mengalami kelengkungan punggung yang berlebihan, yang dapat mengakibatkan postur tubuh membungkuk ke depan atau ke samping. Mungkin juga mengalami Bahu Menjatuh. Penderita penyakit Parkinson seringkali memiliki bahu yang cenderung menjatuh, yang dapat mengakibatkan postur tubuh yang tidak seimbang.
Sembelit
Sembelit adalah masalah pencernaan yang umum dan dapat disebabkan oleh berbagai faktor. Namun, sembelit juga merupakan salah satu gejala non-motorik yang sering terkait dengan penyakit Parkinson. Hampir 25 persen dari orang dengan penyakit ini mengalami sembelit sebelum mengalami gejala motorik.
Kelemahan Otot
Kelemahan otot bukanlah gejala klasik penyakit Parkinson, tetapi beberapa orang mungkin mengalami sensasi kelemahan yang terkait dengan penyakit ini. Namun, penting untuk diingat bahwa ini bukan gejala utama penyakit ini dan dapat berasal dari sebab lain.
Gangguan Psikologis
Beberapa penderita Parkinson mungkin mengalami gangguan psikologis, seperti depresi dan kecemasan, bahkan sebelum gejala motorik muncul. Gangguan ini dapat menjadi tanda awal penyakit Parkinson, meskipun juga bisa merupakan reaksi terhadap diagnosis dan perubahan yang dihadapi penderitanya.
Penyakit Parkinson adalah kelainan sistem saraf yang memengaruhi banyak aspek kehidupan seseorang. Gejala-gejala awal penyakit ini dapat sangat bervariasi dan seringkali terlambat terdeteksi. Oleh karena itu, penting untuk mengenali tanda-tanda dan gejala awal yang mungkin muncul. Dengan mengidentifikasi gejala ini lebih awal, seseorang dapat memperoleh perawatan yang lebih baik dan memperlambat perkembangan penyakit Parkinson.
Publikasi: Ashefa Griya Pusaka