Tes psikologis kejiwaan merupakan suatu pemeriksaan yang bisa digunakan untuk mengetahui bagaimana psikologis kejiwaan seseorang. Tes psikologis kejiwaan juga dikenal dengan psikometri.
Dalam melakukan tes psikologis kejiwaan ini dilakukan oleh psikolog yang ahli dengan memeriksa dan melakukan evaluasi terhadap hasil tes psikologis kejiwaan tersebut. Sehingga, dari hasil tersebut bisa diperoleh rencana perawatan yang akan dilakukan.
Banyak cara yang bisa dilakukan untuk melakukan tes psikologis kejiwaan. Diantaranya seperti tes sehat jiwa, tes medis kejiwaan dan tes MMPI atau Minnesota Multiphasic Personality Inventory. Cara tersebut bisa dilakukan untuk mengetahui kesehatan psikologis seseorang.
Tes psikologis kejiwaan
Tes psikologis kejiwaan adalah suatu tes yang digunakan untuk melakukan pengujian terhadap fungsi kognitif atau pengetahuan seseorang. Selain itu, tes tersebut juga digunakan untuk memeriksa orientasi, penampilan, keterampilan bahasa, memori hingga rentang perhatian.
Dalam pengujiannya bisa dilakukan dengan tes tertulis, wawancara atau pemeriksaan secara fisik. Pemeriksaan psikologis kejiwaan bisa dilakukan secara rutin atau darurat ketika kondisi kejiwaannya membutuhkan pemeriksaan lebih lanjut.
Tidak semua tes psikologis kejiwaan bisa mendeteksi secara cepat, sehingga dalam pemeriksaan harus sesuai dengan indikasinya. Berikut ini beberapa jenis dari tes psikologis kejiwaan diantaranya adalah:
1. Tes sehat jiwa
Tes sehat jiwa kini sudah tersedia secara online dan juga offline. Tes sehat jiwa ini harus dipilih dengan teliti untuk mendapatkan hasil yang terbaik dan sesuai dengan kondisi kejiwaan saat ini. Kini juga sudah banyak tes sehat jiwa yang memiliki standard an dilakukan oleh para ahli.
Pada tes ini dilakukan dengan 3 tes seperti SRQ 20 atau Reporting Questionnaire, CAGE untuk mendeteksi kecanduan alkohol dan juga gangguan kesehatan mental. Selain itu ada juga GDS 15 untuk melakukan deteksi dini depresi usia lanjut.
2. Tes medis kejiwaan
Tes medis kejiwaan dilakukan oleh psikolog, psikiater atau dokter ahli. Pemeriksaan dilakukan untuk memeriksa kejiwaan seseorang secara menyeluruh. Jika sudah parah, maka akan lebih mendeteksi terhadap riwayat kelainan, gejala atau perilaku pasien.
Pemeriksaan juga bisa dilakukan dengan melakukan wawancara dan juga observasi dengan orang-orang terdekatnya.
3. Tes MMPI atau Minnesota Multiphasic Personality Inventory
Selanjutnya adalah tes MMPI atau Minnesota Multiphasic Personality Inventory. Tes MMPI ini dilakukan untuk menilai kepribadian dan psikopatologi. Tes ini bertujuan untuk memeriksa kondisi kesehatan mental seseorang.
Tes MMPI juga bisa digunakan untuk memeriksa kasus hukum seperti kasus kriminal dalam pembelaan tersangka terhadap kasus perebutan hak asuh anak. Pada tes MMPI juga terdiri dari 3 tes yakni MMPI-2, MMPI-A dan MMPI-2-RF.
Itulah beberapa jenis dari tes psikologis kejiwaan. Untuk mendapatkan hasil terbaik dari tes psikologis kejiwaan bisa mengunjungi psikolog atau psikiater ternama dan ahli seperti yang ada di Ashefa Griya Pusaka.
Kesimpulan
Tes psikologis kejiwaan merupakan tes yang dilakukan untuk melakukan skrinning atau pemeriksaan terhadap pengetahuan, kognitif hingga keterampilan bahasa dan memori yang dimiliki oleh seseorang.
Jenis dari tes psikologis kejiwaan sangat banyak. seperti tes sehat jiwa, tes medis kejiwaan dan tes MMPI atau Minnesota Multiphasic Personality Inventory. Ketiga jenis tersebut bisa dipilih sesuai dengan kebutuhan. Untuk melakukan tes psikologis kejiwaan yang memiliki standar bisa mengunjungi psikolog atau psikiater ahli Ashefa Griya Pusaka. Hasil dari tes psikologis kejiwaan akan lebih maksimal dan mendapatkan data yang akurat.
Publikasi: Ashefa Griya Pusaka