Zolastin: Kandungan, Cara Pakai, dan Efek Sampingnya - Ashefa Griya Pusaka

Zolastin: Kandungan, Cara Pakai, dan Efek Sampingnya

Zolastin
Share on:

Zolastin adalah obat yang digunakan sebagai obat penenang, antikonvulsan, dan relaksan otot. Zolastin memiliki kandungan alprazolam, jenis obat yang termasuk golongan benzodiazepine. Zolastin ini termasuk ke dalam kandungan komposisi aktif dan hanya tersedia dalam bentuk tablet untuk dikonsumsi.

Apakah anda pernah mengkonsumsi obat zolastin untuk meredakan nyeri otot. Obat ini merupakan golongan obat benzodiazepine dengan kandungan alprazolam. Golongan obat tersebut merupakan salah satu jenis narkoba, sehingga penggunaannya perlu resep dokter. Jika digunakan sembarangan, bisa memicu ketergantungan obat serta overdosis apabila dikonsumsi melebihi dosis.

Sekilas tentang alprazolam

Alprazolam adalah obat yang digunakan sebagai obat penenang, anti konvulsan, dan relaksan otot. Obat ini biasanya digunakan dalam situasi seperti panik, cemas, kejang otot, dan sulit tidur yang digunakan hanya dalam terapi jangka pendek. Obat ini termasuk obat golongan benzodiazepine yang bekerja dengan cara meningkatkan efek dari neurotransmitter gamma-Aminobutyric acid (GABA).

Baca juga: Apa Fungsi Obat Alprazolam & Ketahui Cara Kerjanya

Kandungan dan Fungsi Zolastin

Tiap tablet obat Zolastin mengandung zat aktif (nama generik) antara lain Alprazolam 0.5 mg / tablet dan Alprazolam 1 mg / tablet. Zolastin Tablet digunakan dalam perawatan, kontrol, pencegahan, dan perbaikan penyakit. Kondisi dan gejala yang bisa diatasi dengan zolastin adalah seperti gangguan kecemasan, gangguan panik, dan gejala depresi lainnya.

Zolastin Tablet biasanya dipasarkan dengan kemasan Dos 3 x 10 tablet 0.5 mg dan Dos 3 x 10 tablet 1 mg.

Dosis dan Aturan Pakai Zolastin

Penggunaan obat zolastin biasanya hanya dengan resep dokter. Hal itu dilakukan, karena obat tersebut termasuk golongan narkoba. Berikut ini adalah dosis zolastin berdasarkan kondisi yang akan diatasi dan usia pasien.

Pada kondisi Pengobatan gangguan kecemasan:

  • Dewasa: 0,25 –0,5 mg, 3 kali sehari. Dosis dapat ditingkatkan tiap 3–4 hari hingga mencapai dosis 3–4 mg per hari, berdasarkan respons dan kondisi pasien. Durasi pengobatan 8–12 minggu.
  • Lansia: 0,25 mg, 2–3 kali sehari. Jika diperlukan, dosis dapat ditingkatkan berdasarkan kondisi dan respons tubuh pasien.

Pada kondisi gangguan panik dengan atau tanpa agoraphobia:

  • Dewasa: Dosis awal 0,5 mg, 3 kali sehari. Dosis dapat ditingkatkan maksimal sebanyak 1 mg per hari tiap 3–4 hari. Jika diperlukan, dosis dapat ditingkatkan hingga maksimal 10 mg per hari.
  • Lansia: Dosis awal 0,25 mg, 2–3 kali sehari. Jika diperlukan, dosis dapat ditingkatkan berdasarkan kondisi dan respons tubuh pasien.
  • Anak tidak dianjurkan.

Indikasi

Berikut ini adalah beberapa kegunaan Zolastin Tablet (alprazolam) yaitu :

  • Zolastin Tablet (alprazolam) banyak digunakan untuk mengobati gangguan kecemasan.
  • Dapat digunakan dalam kombinasi dengan obat lain untuk mengatasi mual dan muntah akibat kemoterapi.
  • Zolastin Tablet (alprazolam) juga diindikasikan untuk pengobatan jangka pendek pada gangguan panik, dengan atau tanpa agoraphobia. Namun, obat ini tidak lagi menjadi pilihan utama, karena obat-obat golongan selective serotonin reuptake inhibitor biasanya lebih diutamakan. Di beberapa negara seperti Australia, obat ini tidak lagi dianjurkan untuk pengobatan gangguan panik, karena kekhawatiran mengenai toleransi, ketergantungan dan penyalahgunaan.

Kontra indikasi

Beberapa kontra indikasi sebagai berikut :

  • Hindari penggunaan Zolastin pada pasien dengan gangguan hati berat.
  • Insufisiensi pernapasan berat (paru-paru tidak dapat berfungsi dengan baik).
  • Hindari menggunakan obat ini untuk wanita hamil, terutama pada trimester pertama atau ibu menyusui.
  • Jangan digunakan untuk pasien yang memiliki riwayat hipersensitif pada alprazolam atau obat golongan benzodiazepine lainnya.
  • Hindari penggunaan obat ini pada orang-orang yang memiliki kondisi, seperti myasthenia gravis, insufisiensi pernapasan berat, insufisiensi hati berat, insufisiensi ginjal berat, insufisiensi pulmoner akut, kondisi fobia dan obsesi, psikosis kronik, serangan asma akut, sleep apnea sindrom, dan gangguan kepribadian borderline (dapat menyebabkan bunuh diri dan kehilangan kontrol).
  • Penggunaan bersamaan dengan ketoconazole dan itraconazole.
  • Sebaiknya tidak dikombinasikan dengan ketoconazole dan itraconazole, karena obat-obat ini secara signifikan mengganggu metabolisme oksidatif yang dimediasi oleh sitokrom P450 3A (CYP3A).

Efek samping zolastin tablet

Ada beberapa efek samping yang bisa terjadi setelah mengkonsumsi Zolastin, antara lain:

  • Hidung tersumbat
  • sifat lekas marah
  • Gerakan spontan yang abnormal
  • penurunan libido
  • Kebingungan dan halusinasi
  • Obat ini meningkatkan risiko kejang, jika digunakan terlalu sering pada pasien pengidap epilepsi.
  • Efek samping yang umum, yaitu mengantuk, kesulitan koordinasi, kelelahan, kelemahan otot, ataksia, dan kepala terasa ringan.
  • Efek samping yang lebih jarang, misalnya nyeri kepala, vertigo, perubahan salivasi, gangguan saluran cerna, ruam kulit, dan gangguan penglihatan.
  • Penggunaan Zolastin Tablet (alprazolam) secara jangka panjang dapat mengakibatkan toleransi, ketergantungan, dan gejala putus obat pada pengurangan dosis.

Periksakan diri anda ke dokter, jika efek samping tersebut tidak kunjung membaik atau malah bertambah parah. Segera temui dokter juga, jika Anda mengalami reaksi alergi obat atau efek samping serius berikut ini:

  • Halusinasi
  • Muncul pikiran untuk bunuh diri
  • Kejang
  • Kesulitan berbicara atau gagap
  • Gangguan koordinasi atau keseimbangan
  • Kesulitan berjalan
  • Kesulitan mengingat atau menjadi pelupa
  • Penyakit kuning.

Tindakan pencegahan

Sebelum anda menggunakan obat ini, mohon untuk informasikan dulu ke dokter Anda tentang daftar obat yang sedang dikonsumsi saat ini. Termasuk produk toko (contohnya vitamin dan suplemen herbal), alergi, penyakit yang sudah ada, dan kondisi kesehatan saat ini (contoh kehamilan dan operasi yang akan datang). Beberapa kondisi kesehatan juga dapat membuat Anda kebal pada efek samping obat. 

Konsumsi seperti yang diarahkan oleh dokter Anda atau ikuti petunjuk yang tercetak dalam brosur produk. Dosis berdasarkan kondisi Anda. Katakan pada dokter, jika kondisi Anda berlanjut atau memburuk. Poin-poin konseling penting dijabarkan dibawah ini.

  • Bunuh diri
  • Hindari alkohol
  • Jangan berhenti minum obat ini tiba-tiba
  • Jangan meningkatkan dosis tanpa dokter konsultasi
  • Ketergantungan
  • Status epileptikus
  • depresif SSP
  • efek uricosuric
  • gejala kecemasan antara dosis ginjal, hati, atau fungsi paru terganggu.

Itulah penjelasan lengkap mengenai obat zolastin. Konsumsi obat ini hanya jika diperlukan saja. Selain itu, resep dokter sangat diperlukan saat akan meminumnya. Laporkan ke dokter segera setelah mengalami efek samping yang mengganggu.

Publikasi: Ashefa Griya Pusaka

Scroll to Top