Penyakit Cacar Monyet - Ancaman Kesehatan yang Mengintai - Ashefa Griya Pusaka

Penyakit Cacar Monyet – Ancaman Kesehatan yang Mengintai

cacar monyet 1
Share on:

Penyakit cacar monyet adalah salah satu ancaman serius bagi kesehatan manusia, dan saat ini merupakan topik yang sangat relevan dalam dunia medis dan kesehatan global. Apa sebenarnya cacar monyet itu, bagaimana gejalanya, pengobatan, dan upaya penanggulangan?

Apa Itu Penyakit Cacar Monyet?

Penyakit cacar monyet, juga dikenal sebagai Monkeypox, adalah penyakit menular yang disebabkan oleh virus Monkeypox. Virus Monkeypox termasuk dalam keluarga virus Orthopoxvirus, yang sama dengan virus Variola (penyebab cacar). Virus ini pertama kali diidentifikasi pada tahun 1958 ketika kasus pertama ditemukan pada seekor monyet laboratorium di Amerika Tengah. Virus ini kemudian juga ditemukan di Afrika.

Penyakit ini serupa dengan cacar manusia dalam hal gejalanya, tetapi biasanya lebih ringan. Dalam beberapa kasus, dapat menjadi penyakit serius, tetapi biasanya lebih ringan daripada varian cacar manusia. Walaupun jarang, dalam beberapa kasus, monkeypox dapat menyebabkan kematian, terutama pada individu dengan sistem kekebalan tubuh yang lemah atau pada kasus yang tidak mendapatkan perawatan medis yang memadai. Kematian biasanya terkait dengan komplikasi serius seperti pneumonia, peradangan otak, atau gagal organ.

Penting untuk diingat bahwa kasus fatal akibat cacar monyet jarang terjadi, dan mayoritas kasus biasanya sembuh dengan perawatan medis yang tepat. Namun, keparahan penyakit dapat bervariasi dari satu individu ke individu lainnya, dan dampaknya lebih sering bersifat ringan hingga sedang.

Gejala Penyakit Cacar Monyet

Gejala cacar monyet dapat bervariasi dari kasus ke kasus, tetapi gejala umum yang dapat muncul termasuk:

  • Ruam Kulit : Ruam merah yang muncul dan berkembang menjadi benjolan yang berisi cairan. Ruam ini sering dimulai di wajah dan menyebar ke seluruh tubuh.
  • Demam : Suhu tubuh yang meningkat sebagai respons terhadap infeksi virus.
  • Kelelahan : Pasien sering merasa lelah dan lemah selama periode penyakit.
  • Pembengkakan Kelenjar Getah Bening : Pembengkakan kelenjar getah bening yang terasa nyeri.
  • Sakit Kepala : Pasien dapat mengalami sakit kepala yang cukup intens.

Bagaimana Penyakit Cacar Monyet Menyebar?

Penyakit cacar monyet dapat menular dari hewan ke manusia, manusia ke manusia, atau melalui benda yang terkontaminasi oleh virus Monkeypox. Cara penularan utamanya melalui:

  • Kontak Langsung dengan Hewan. Manusia dapat terinfeksi saat berinteraksi dengan hewan yang terinfeksi seperti tikus atau primata. Penularan monkeypox melalui kontak dengan hewan, terutama hewan pengerat seperti tikus, adalah salah satu cara virus ini bisa menyebar ke manusia. Manusia dapat terinfeksi monkeypox melalui kontak langsung dengan hewan yang terinfeksi virus tersebut. Ini bisa terjadi melalui gigitan, cakaran, atau kontak langsung dengan darah atau cairan tubuh hewan yang terinfeksi. Jika seseorang memakan daging hewan yang terinfeksi monkeypox, maka virus tersebut dapat ditularkan melalui makanan yang terkontaminasi. Urine, tinja, atau ekskresi lainnya dari hewan yang terinfeksi juga dapat menjadi sumber infeksi jika seseorang terpapar secara tidak sengaja melalui kontak dengan bahan-bahan tersebut.
  • Kontak Manusia ke Manusia. Penularan manusia ke manusia terjadi melalui kontak fisik langsung, terutama saat merawat pasien yang terinfeksi. Ini dapat termasuk menyentuh kulit yang terinfeksi, lepuh, atau cairan tubuh yang terkontaminasi. Kontak dekat dengan individu yang terinfeksi, terutama selama fase ketika lepuh-gejala muncul, dapat meningkatkan risiko penularan. Ini mencakup perawatan medis, perawatan langsung terhadap orang yang sakit, atau merawat pasien.
  • Kontak dengan Benda Terkontaminasi. Virus cacar monyet dapat bertahan pada benda-benda yang terkontaminasi oleh cairan tubuh pasien. Monkeypox dapat menyebar melalui kontak dengan benda yang telah terkontaminasi oleh cairan atau bahan tubuh dari orang yang terinfeksi. Misalnya, jika seseorang menyentuh benda-benda yang telah terkontaminasi oleh lepuh atau lendir dari individu yang terinfeksi, maka virus tersebut bisa menyebar. Penularan virus monkeypox melalui udara (respiratory droplets) tampaknya lebih jarang daripada kontak langsung atau melalui benda-benda terkontaminasi. Namun, kasus penularan melalui udara telah dicatat dalam beberapa situasi, terutama dalam lingkungan yang padat dan kurang ventilasi.

Penyakit cacar monyet terutama ditemukan di beberapa negara di Afrika, termasuk Kamerun, Nigeria, Republik Afrika Tengah, dan Republik Demokratik Kongo. Namun, kasus telah dilaporkan di luar Afrika, termasuk di Amerika Serikat dan Inggris. Bahkan baru-baru ini, beberapa orang warga Jakarta pun dilaporkan terkena cacar monyet Ini menunjukkan bahwa penyakit ini memiliki potensi untuk menyebar lebih luas dan menjadi pandemi global.

Dampak Penyakit Cacar Monyet

Meskipun penyakit cacar monyet seringkali lebih ringan daripada cacar manusia, tetapi ini bukan berarti penyakit ini harus diabaikan. Dampak penyakit cacar monyet termasuk:

  • Beban Kesehatan. Peningkatan beban pada sistem perawatan kesehatan di negara-negara yang terkena dampak.
  • Kerugian Ekonomi. Penyebaran penyakit dapat memengaruhi perekonomian dengan mengurangi produktivitas dan menghambat perdagangan.
  • Isolasi Sosial. Pasien yang terinfeksi harus diisolasi, yang dapat berdampak pada aspek sosial dan psikologis.

Upaya Penanggulangan Penyakit Cacar Monyet

Untuk mengatasi penyakit cacar monyet, ada beberapa upaya yang dapat dilakukan:

  • Vaksinasi. Pengembangan vaksin yang efektif adalah salah satu solusi utama dalam pencegahan penyakit cacar monyet. Vaksin cacar manusia (variolis) merupakan vaksin yang efektif melawan virus monkeypox, karena kedua virus tersebut terkait dalam keluarga Orthopoxvirus yang sama. Dalam beberapa situasi, terutama untuk orang yang berisiko tinggi terpapar monkeypox, seperti petugas kesehatan yang merawat pasien monkeypox atau orang yang tinggal di daerah dengan risiko tinggi, vaksinasi cacar manusia telah digunakan sebagai tindakan pencegahan. Vaksinasi ini bisa memberikan perlindungan tambahan terhadap monkeypox.Namun, vaksin cacar telah diberhentikan dari program vaksinasi rutin di banyak negara, karena cacar telah dieliminasi secara global melalui program vaksinasi, sehingga risiko cacar menjadi sangat rendah. Oleh karena itu, vaksin cacar tidak lagi tersedia secara luas di beberapa negara.
  • Edukasi Masyarakat. Peningkatan kesadaran masyarakat tentang penyakit ini dan cara penularannya sangat penting.
  • Karantina dan Isolasi. Isolasi pasien yang terinfeksi dan karantina untuk mencegah penyebaran penyakit. Karantina penderita monkeypox atau monkeypox sangat penting dalam upaya mengendalikan penyebaran penyakit ini. Karantina adalah suatu tindakan pencegahan yang dilakukan untuk membatasi kontak antara individu yang terinfeksi dengan orang-orang lain yang sehat, serta menghindari penularan penyakit kepada orang yang belum terinfeksi. Orang yang terinfeksi monkeypox harus diisolasi di fasilitas perawatan kesehatan yang sesuai untuk mencegah penularan penyakit kepada orang lain. Fasilitas ini biasanya memiliki protokol dan perlengkapan khusus untuk melindungi petugas medis dan menjaga kebersihan lingkunga
  • Keamanan Hewan. Upaya untuk mengurangi risiko penularan dari hewan ke manusia melalui pengawasan dan pengendalian hewan.

Penyakit cacar monyet adalah ancaman serius bagi kesehatan manusia dan perlu mendapatkan perhatian yang serius. Untuk menghindari penyebaran penyakit ini, penting untuk memahami gejala, cara penularan, dan upaya penanggulangan yang ada. Semua pihak, baik pemerintah, tenaga medis, maupun masyarakat umum, harus bekerja sama untuk melindungi kesehatan global dari ancaman penyakit cacar monyet.

Publikasi: Ashefa Griya Pusaka

Scroll to Top