Efektivitas art therapy dalam layanan rehabilitasi narkotika, proses ini bisa membantu korban penyalahguna obat terlarang mendapatkan ketenangan selama menjalani rehabilitasi.
Fasilitas rehabilitasi kecanduan saat ini tidak hanya menawarkan sesi terapi yag bersifat meningkatkan pengetahuan secra teori atau praktek tekhnis keterampilan pencegahan kekambuhan bagi individu dan kelompok, tetapi termasuk di dalamnya berbagai terapi yang membantu pemulihan klien dengan dukungan profesional kesehatan mental dan spesialis kecanduan yang berdedikasi. Art Therapy, yang digunakan dalam program rehabilitasi telah terbukti menjadi metode yang sangat efektif dalam proses pemulihan kecanduan dan penyalahgunaan zat.
Apa itu Art Therapy
Lalu apa itu art therapy? Ini adalah terapi yang digunakan untuk membantu kesehatan mental dan layanan integratif yang memperkaya kehidupan individu, keluarga dan masyarakat melalui proses kreatif, seni aktif, teori psikologi, dan pengalaman dalam hubungan psikoterapi.
Terapi ini difasilitasi oleh seni profesional guna mendukung tujuan perawatan pribadi dan relasional, serta masalah komunitas. Terapi ini dilakukan guna meningkatkan fungsi kognitif dan sensorimotor, menumbuhkan harga diri dan kesadaran diri, ketahanan emosional, menambah wawasan, keterampilan sosial, menyelesaikan konflik yang ada, dan membawa perubahan sosial dan ekologi yang lebih baik.
Art Therapy memiliki peran penting dalam program rehabilitasi narkotika. Penelitian ekstensif menunjukkan kemampuan art therapy untuk mengajarkan teknik menenangkan diri, meningkatkan citra diri yang positif melalui ekspresi diri, dan mempromosikan refleksi diri yang sehat. Bapak Art Therapy, Dr. Carl G. Jung, didiagnosa mengalami gangguan mental yang sangat parah saat ia dewasa yang mengakibatkan dia tidak bisa bekerja. Sementara dia mengalami depresi, dia merenungkan masa kecilnya dan membayangkan bagaimana dia akan bermain dengan tentara mainan dan menggambar. Dia mengatakan bahwa masa itu adalah terakhir kalinya dia benar-benar merasa bahagia. Dia kemudian memutuskan akan bermain dengan mainan dan menggambar lagi untuk merasa lebih baik. Dalam otobiografinya, Jung menyatakan bahwa kegiatan tersebut memberinya kekuatan untuk mengatasi kesusahannya dan memperkuat keyakinannya bahwa manusia memiliki kapasitas untuk menyembuhkan diri sendiri jika mereka diberi perangkat yang tepat.
Baca juga Berapa Lama Rehabilitasi Narkoba? Ini Informasi Lengkap Durasinya
Dari perspektif penerapan program rehabilitasi narkoba, Art Therapy membantu mengoptimalkan penjadwalan selama menjalani program rawat inap atau rawat jalan di rumah, dan dapat menjadi aktivitas dan kegiatan di akhir hari yang sangat baik. Setelah menjalankan kegiatan kelompok psikoedukasi dan kegiatan lainnya yang mengharuskan klien untuk berkonsentrasi dan menjadi rentan secara emosional di pagi dan siang hari, klien sering merasa lelah dan berupaya keras untuk tetap dapat berkonsentrasi dan terlibat dalam sesi selama sore hari.
Bagian otak yang diaktifkan oleh Art Therapy berbeda dari fungsi eksekutif dan kognitif yang digunakan dalam sesi dan kegiatan di awal hari. Klien menyatakan bahwa melakukan kegiatan dan sesi terkait seni di sore hari sangat menenangkan, santai, dan menyenangkan. Dengan mengaktifkan pusat-pusat kreatif di otak, Art Therapy memiliki efek menenangkan dan membantu klien secara kreatif memproses peristiwa yang terjadi hari itu.
Jenis Art Therapy
Kegiatan Art Therapy bekerja efektif ketika mereka dibawakan oleh professional yang memahami cara penyampaian Art Therapy itu sendiri. Kesulitan yang umumnya dihadapi adalah, sangat sulit menemukan professional art therapy yang dapat menerapkan program tersebut di dalam rehabilitasi narkotika sebagai salah satu metode pemulihan. Sebagai alternatif, guru seni dari lembaga pendidikan bisa menjadi alternatif yang baik. Ada banyak jenis Art Therapy yang dapat diberikan oleh para profesional dan/atau guru seni untuk klien yang berada dalam rehabilitasi.
Seni grafis seperti menggambar, melukis, kolase, jurnal grafis, mewarnai, dan scrapbooking adalah jenis latihan kreatif yang paling mudah untuk diterapkan dalam rehabilitasi. Pastikan ketersediaan perlengkapan dan persediaan seperti kertas kosong, pensil, pastel, cat air atau akrilik, krayon, kuas cat, pena gel, tongkat lem, gunting, payet, majalah, bulu, dan benda-benda yang ditemukan. Penugasan dapat berupa direktif atau tidak direktif. Arahan, di mana Anda menginstruksikan klien untuk membuat kreatifitas dari imajinasi mereka, mendorong ketenangan diri dan memengaruhi regulasi diri. Dalam pelajaran nondirektif, Anda dapat meminta klien mengumpulkan serangkaian gambar, perlengkapan dan bentuk seni, dan menghasilkan sesuatu yang baru tanpa adanya penilaian.
Seni Musik seperti bermain alat music, mendengarkan lagu, mendengarkan instrument musik adalah salah satu tekhnik menenangkan diri dan mengekspresikan diri bagi sebagian klien. Mungkin tidak semua klien dapat memainkan alat musik, namun metode mendengarkan instrument musik atau lagu dapat menjadi alternatif yang baik bagi klien.
Bagaimana Klien Dapat Melanjutkan Art Therapy Pasca Rehabilitasi
Art Therapy adalah salah satu metode yang mengajarkan tentang mengganti teknik koping negatif dengan yang positif. Setelah klien menyelesaikan program rehabilitasi, mereka harus dimotivasi untuk melanjutkan kegiatan atau tekhnik Art Therapy sebagai bagian dari rencana perawatan harian mereka. Ini berguna bagi klien yang memiliki masalah dengan alkohol atau menggunakan narkotika pada waktu-waktu tertentu, seperti setelah bekerja atau di akhir pekan. Mereka juga dapat menyisihkan waktu di malam hari untuk membuat berbagai produk seni sebagai cara untuk menenangkan diri, atau mengikuti kelas seni di akhir pekan.
Dengan mengikuti Art Therapy, klien lebih dapat berkonsentrasi dan dapat menjalankan fungsi sosial dengan lebih mudah. Metode ini adalah salah satu cara yang sehat dan membangkitkan semangat untuk tetap fokus pada pemulihan, serta merasakan ketenangan pikiran.
Kompleksnya masalah gangguan penggunaan narkotika, dan perbedaan kebutuhan dari masing-masing klien menuntut penyedia layanan untuk dapat membuka ruang baru dan metode-metode pemulihan alternatif yang berbasis bukti ilmiah sebagai salah satu sarana pemulihan yang disediakan. Bukan hal yang tabu untuk menerapkan hal-hal baru selama telah terbukti efektivitasnya.
Publikasi: Ashefa Griya Pusaka