Ingin tahu berapa lama rehabilitasi narkoba sampai pulih di Indonesia? Lamanya program rehabilitasi narkoba yang harus diikuti oleh setiap individu tentunya berbeda-beda, berikut ini informasi lengkap tentang durasi berdasarkan jenis perawatannya.
Korban penyalahguna narkoba perlu melalui proses rehabilitasi narkoba agar kualitas hidupnya bisa membaik. Akan tetapi sebenarnya berapa lama rehabilitasi narkoba itu?
Jawaban singkatnya: Tergantung tingkat ketergantungannya. Selain itu, ada berbagai faktor krusial lain yang dapat mempengaruhi lamanya waktu rehabilitasi narkoba.
Ingin tahu lebih banyak tentang berapa lama rehabilitasi narkoba, proses, dan faktor-faktor yang mempengaruhinya? Simak bahasan ini sampai habis ya sahabat Ashefa!
Berapa Lama Rehabilitasi Narkoba Sampai Pulih?
Jika ditanya berapa lama waktu yang dibutuhkan untuk menjalani rehabilitasi narkoba ? Proses rehabilitasi dilakukan sesuai dengan tingkat keparahan, pakar dan aktivis punya pendapat berbeda-beda.
- Dokter Diah Setia Utami, Deputi Rehabilitasi BNN, menyebut bahwa waktu rehabilitasi narkoba yang ideal adalah minimal 6 bulan.
- Psikiater Alexandra Gabriella menyebut proses rehabilitasi narkoba tergantung pada seberapa berat efek obat-obatan terlarang terhadap kesehatan fisik dan mental korban.
- Sementara itu, American Addiction Centers menyebut durasi rehabilitasi narkoba minimal adalah 3 bulan (90 hari), dengan syarat tempat rehabilitasinya mampu memberikan perawatan medis, sosial, serta rawat jalan sekaligus.
Dari sini dapat kita simpulkan kalau semakin lama durasi rehabilitasi narkoba, semakin total pula pemulihannya.
Akan tetapi, ada beberapa faktor yang bisa membuat proses rehab sahabat Ashefa lebih cepat. Selengkapnya akan kami bahas dalam sub-bab di bawah ini. Ketahui juga berapa biaya rehabilitasi terbaru
Durasi terapi dapat bervariasi sesuai dengan tingkat ketergantungan, toksisitas dan profil psikologis pasien. Tim dokter pun akan mengidentifikasi bila memang ada gangguan mental yang terkait dengan kecanduan narkoba. Lalu berapa lama rehabilitasi yang dilakukan pada pengguna narkoba?
Jadi Semua terapi dimulai dengan periode yang disebut detoks, di mana pasien benar-benar berhenti menggunakan zat apa pun yang telah dia konsumsi. Selama periode tersebut yang berlangsung sekitar 15 hari, semua gejala fisik kecanduan akan dihilangkan. Seperti diketahui masalah terbesar yaitu membantu pulih dari ketergantungan narkoba adalah bagaimana pasien tak mengalami kekambuhan.
Oleh karena itu, penting bahwa program rehabilitasi melibatkan diagnosis penyakit mental atau gangguan psikologis, yang dapat menyebabkan seseorang menyalahgunakan narkoba tersebut. Kasus-kasus seperti masalah kecemasan atau depresi, misalnya, adalah penyebab yang sangat umum dari kecanduan narkoba.
Semakin besar tingkat ketergantungan seseorang, semakin ia membutuhkan bantuan medis khusus untuk melawan kecanduannya. Proses detoksifikasi membutuhkan waktu dan bisa memakan waktu berbulan-bulan bahkan bertahun-tahun. Rawat inap individu mungkin direkomendasikan dalam jangka waktu tertentu, untuk memberikan penanganan yang diperlukan dengan benar dan menghindari faktor-faktor yang menyebabkan pasien menyalahgunakan narkoba. Prosedur tersebut dilakukan oleh tim medis, tenaga ahli konselor yang sudah tersertifikasi.
Ketergantungan narkoba adalah penyakit otak kronis yang sulit untuk disembuhkan. Efeknya bisa mempengaruhi semua aspek kehidupan pasien. Meskipun demikian, perawatan di pusat rehabilitasi narkoba dapat menjadi efisien dan menyetop penggunaan narkoba adalah langkah pertama bagi ketergantungan narkoba untuk memulai reintegrasi sosialnya.
Rawat inap pasien di rumah sakit atau pusat rehabilitasi narkoba diperlukan ketika pasien tidak lagi dapat membuat keputusan atau mengurus dirinya sendiri. Juga dilakukan ketika ada kesulitan dalam menangani efek yang dihasilkan dari penggunaan narkoba. Hal ini bisa membuat keluarga lelah dan juga tidak tahu bagaimana membantu penyalahguna narkoba, jika ditangani secara mandiri. Selain itu juga, efek dari penyalahgunaan narkoba bisa membahayakan keselamatan diri sendiri dan orang-orang di sekitar mereka. Daripada efeknya semakin memburuk dan menyebakan kematian, karena kurangnya pengetahuan terhadap hal seperti ini. Berikut beberapa kondisi dari pecandu narkoba yang memerlukan rawat inap di pusat rehabilitasi ketergantungan narkoba :
- Risiko bunuh diri atau pembunuhan
- Kesulitan mempertahankan pantang selama perawatan rawat jalan
- Komplikasi kesehatan, seperti masalah jantung
- Sakau
- Kondisi psikotik
- Risiko overdosis yang tidak disengaja atau bunuh diri
- Kebutuhan akan lingkungan yang terstruktur
Lalu berapa Lama Anda akan menjalani program pemulihan di pusat rehabilitasi? Lamanya program pemulihan bisa bervariasi dari kasus ke kasus. Perawatan ketergantungan narkoba bersifat individual, karena kondisinya bisa berbeda. Ada rawat inap 15 atau 28 hari, 30, 45 dan 60 hari dan sampai enam bulan sampai satu tahun. Beberapa faktor, seperti usia pasien, waktu penggunaan, zat yang digunakan, jumlah dan frekuensi, serta gangguan fisik dan mental dapat menentukan lama waktu terapi.
Setelah tahap detoktifikasi, tahap selanjutnya adalah tahap Dukungan dan Motivasi. Pada tahap kedua ini, dukungan dan motivasi keluarga sangat diperlukan dalam penanganan ketergantungan narkoba. Juga seluruh tim yang melakukan program pemulihan, seperti psikiater dan terapis. Bantuan keluarga dan pemantauan kondisi, memudahkan penderita untuk merasa dicintai dan didukung, sehingga akan menghindari kekambuhan, serta dukungan profesional yang dengan aman memungkinkan pasien untuk merasakan kemajuan dalam menjalani program pemulihan dan mengurangi gejala putus obat.
Fase rehabilitasi adalah masa ketika pasien membutuhkan bantuan untuk mengembangkan aktivitas, sehingga ia dapat merehabilitasi dirinya sendiri, yaitu meningkatkan kapasitas mentalnya sehubungan dengan kehidupan, pembelajaran, pekerjaan, sosialisasi dan adaptasi dengan cara yang lebih normal. Pada tahap perawatan ini, psikoterapis, psikiater, dan tim dokter akan berpartisipasi secara aktif sehingga tujuan perawatan akan tercapai.
Fase terakhir adalah Pemeliharaan. Ini adalah fase tindak lanjut. Pada tahap ini, seperti yang lainnya, bantuan keluarga sangat penting. Dalam perawatan, orang tersebut bisa lebih rentan terhadap kekambuhan. Menjaga untuk dapat terus berpantang sangat penting untuk proses pemulihan yang lebih cepat. Bila pasien kambuh, bahkan dengan dosis narkoba yang paling sedikit, sudah cukup untuk kembali ke kebiasaan sebelumnya, tanpa batas dan dengan cara yang kompulsif.
Faktor yang Mempengaruhi Durasi Rehabilitasi Narkoba
Faktanya, ketergantungan obat-obatan terlarang bukan sekadar masalah kesehatan fisik.
Saat seseorang menjadi korban penyalahguna narkoba, ada tiga jenis masalah sekaligus yang menyerangnya, yaitu fisik, psikis, dan mental.
Oleh karena itu, pengobatan medis saja tidak cukup untuk memulihkan kondisi korban. Menurut penelitian Prangley dkk, faktor-faktor di bawah ini juga berperan kuat mempengaruhinya.
1. Kesadaran Pribadi
Pada tahun 2018, Prangley dan ketiga temannya berhasil menerbitkan penelitian tentang faktor-faktor yang berperan besar terhadap berapa lama rehabilitasi narkoba.
Faktor pertama yang dijelaskan dalam jurnal terbitan BMC Psychiatry tersebut adalah kesadaran pribadi (trigger recognition). Jadi jika ingin waktu rehabilitasi narkobanya lebih cepat, keinginan pulih juga harus datang dari korban penyalahguna sendiri.
Semakin besar keinginan korban untuk lepas dari ketergantungan, akan semakin cepat pula proses pemulihannya.
2. Kenyamanan Saat Terapi
Faktor kedua yang mempengaruhi durasi rehabilitasi narkoba adalah kenyamanan korban penyalahguna selama proses terapi.
Oleh karena itu, semakin bagus panti rehabilitasi narkoba yang Anda pilih untuk korban penyalahguna, akan semakin cepat pula proses rehab usai.
Meski belum banyak, Indonesia memiliki beberapa panti rehab dengan fasilitas nyaman dan lengkap, salah satunya adalah Ashefa Griya Pusaka.
3. Peningkatan Kesehatan Mental dan Fisik
Selain fasilitas yang nyaman dan lengkap, treatment dari kakak-kakak support system pada korban penyalahguna juga sangat berpengaruh.
Hingga saat ini, jenis treatment yang terbukti dapat memulihkan penyintas narkoba dengan cepat adalah kombinasi treatment medis dan sosial.
Kombinasi dua terapi tersebut dapat membantu korban penyalahguna segera berhenti mengalami sakau saat jauh dari narkoba. Selain itu, kondisi mental dan psikis korban juga akan semakin baik sehingga semangatnya untuk sembuh juga semakin kuat.
4. Dukungan Kuat dari Orang Tercinta
Ini dia poin terpenting yang mempengaruhi berapa lama rehabilitasi narkoba dilakukan!
Menurut Prangley, ada tiga jenis hubungan yang terbukti mempercepat proses rehabilitasi narkoba korban penyalahguna, yaitu:
- Dukungan dan perbaikan hubungan dengan keluarga/teman dekat.
- Terjalinnya hubungan dekat dengan teman-teman baru.
- Kesempatan menjadi penyemangat/support system bagi orang lain.
Ketiga hal ini bisa korban penyalahguna narkoba dapatkan dengan memilih tempat rehabilitasi narkoba yang sesuai.
Misalnya seperti di Ashefa Griya Pusaka, korban penyalahguna punya kesempatan bersosialisasi dengan kawan-kawan baru sesama penyintas. Program wellness, holistic, dan rekreasi yang disediakan Ashefa akan mempererat hubungan antar penyintas narkoba dan membuat mereka bisa saling memotivasi satu sama lain.
Selain itu, tersedianya kakak-kakak support system dari bidang psikiatri juga akan membantu korban penyalahguna memperbaiki hubungannya dengan keluarga dan teman-teman lamanya.
5. Menemukan Aktivitas Produktif
Faktor terakhir yang mempengaruhi berapa lama rehabilitasi narkoba adalah jenis aktivitas korban penyintas dalam masa pemulihan.
Semakin produktif korban penyalahguna narkoba selama proses rehabilitasi, akan semakin turun intensitasnya mengalami gejala sakau.
Akhirnya, korban pun bisa sepenuhnya terlepas dari obat-obatan terlarang dan bisa kembali beraktivitas seperti biasa. Bahkan bisa lebih baik lagi dari sebelum menggunakan narkoba.
Metode Penentuan Durasi Rehabilitasi Narkoba di Indonesia
Di bagian awal artikel ini, sahabat Ashefa mungkin sudah membaca pendapat pakar tentang berapa lama rehabilitasi narkoba terbaik.
Di bawah ini, Ashefa Griya Pusaka akan menunjukkan penentuan durasi rehabilitasi narkoba berdasarkan tahapan terapinya dan keparahan dari korban penyalahgunaan.
1. Tahap Rehabilitasi Medis
Tahap rehabilitasi medis adalah proses menghilangkan gejala sakau bagi korban penyalahguna narkoba. Dalam tahap ini, para support system dari tim medis akan membantu korban menghilangkan efek pasca pemberhentian konsumsi narkoba, melalui pemberian obat-obatan dan tindakan medis tertentu.
Proses rehabilitasi medis biasanya bisa selesai dalam waktu 2 minggu hingga 3 bulan, tergantung jenis narkoba yang dikonsumsi korban.
Tahap rehabilitasi medis (detoksifikasi), pada tahap ini penyalahguna narkoba akan melewati pemeriksaan kesehatan secara menyeluruh. Pengecekan kesehatan ini, meliputi fisik dan mental yang akan dilakukan oleh dokter Profesional.
Selanjutnya, dokter akan menentukan apakah korban penyalahguna ini memerlukan obat tertentu, untuk mengurangi gejala putus zat (sakau) yang sedang ia alami.
Pemberian obat ini tidak bisa sembarangan, karena dokter akan menilai berdasarkan jenis narkoba dan seberapa parah gejala tersebut muncul. Pada tahap ini, diperlukan tenaga medis Profesional yang sudah berpengalaman untuk mendeteksi gejala kecanduan narkoba. Di Ashefa Griya Pusaka sendiri sudah memiliki standar tersebut, jadi Anda tidak perlu khawatir dengan hal ini.
2. Tahap Rehabilitasi Sosial
Tahap kedua setelah rehabilitasi medis adalah rehabilitasi sosial. Biasanya proses rehab ini dilakukan bersamaan dengan rehabilitasi medis. Tujuan utama dari program rehabilitasi sosial adalah mengembalikan motivasi dan harapan hidup dari korban penyalahguna.
Proses rehabilitasi sosial tidak memiliki batasan waktu, tapi harapannya korban penyalahguna bisa sepenuhnya pulih secara mental dan psikis dalam waktu 3 – 6 bulan setelah terapi dimulai.
Tapi sebenarnya, semuanya tergantung pada korban penyalahguna dan support system-nya. Semakin kuat tekad korban dan dukungan support system, maka proses pemulihannya akan semakin cepat.
3. Tahap Bina Lanjut (After-Care)
Tahap terakhir yang menentukan berapa lama rehabilitasi narkoba dilakukan adalah tahap bina lanjut, yaitu proses peninjauan korban penyalahguna setelah 100% lepas dari ketergantungan narkoba.
Di tahap ini, pihak panti rehabilitasi dan keluarga akan bekerjasama me-monitor kondisi korban saat kembali melakukan aktivitas sehari-hari, mulai dari sekolah, bermain, sampai proses interaksinya dengan orang lain.
Proses bina lanjut ini mulai saat korban dinyatakan pulih sampai maksimal 1 tahun setelahnya. Selain pengawasan, akan dilakukan evaluasi secara berkala untuk memaksimalkan program pemulihan yang telah ia jalani.
Durasi Rehabilitasi di Ashefa Griya Pusaka
Kami ingin membantu sahabat Ashefa pulih secepatnya!
Oleh karena itu, sebelum proses terapi berlangsung, Ashefa Griya Pusaka akan menilai dulu berapa lama rehabilitasi narkoba sesuai dengan kondisi korban penyalahguna.
Berdasarkan durasinya, ada dua jenis program rehabilitasi yang kami tawarkan, yaitu:
1. Program Rawat Inap
Program rawat inap adalah program rehabilitasi yang Ashefa tawarkan untuk korban penyalahguna yang membutuhkan terapi intensif. Ada tiga fase terapi dalam program intensif ini, yaitu 28 hari ke-1, 28 hari ke-2, dan 28 hari ke-3.
2. Program Rawat Jalan
Khusus bagi korban yang tidak membutuhkan rawat inap, Ashefa menyediakan program rawat jalan yang dilaksanakan dalam rentang waktu 45 – 60 hari. Ada dua jenis program rawat jalan yang bisa dipilih, yaitu rawat jalan intensif dan reguler.
Untuk rawat jalan intensif, pertemuan dilakukan 2 kali/minggu dengan durasi 1 – 2 jam/pertemuan. Sementara itu rawat jalan reguler dilaksanakan 1 kali/minggu, dengan durasi yang sama dengan program intensif.
Akhir kata
Rehabilitasi narkoba adalah cara yang paling tepat untuk membantu korban penyalahguna bisa keluar dari masalah ketergantungan yang sedang dialaminya. Ini merupakan langkah yang paling tepat untuk membantu anggota keluarga Anda pulih, supaya bisa hidup lebih baik lagi.
Lamanya rehabilitasi yang harus dilakukan oleh setiap individu, tentunya berbeda-beda. Hal ini didasari dari seberapa parah ia menggunakan zat berbahaya tesebut.
Lalu apakah orang yang memiliki masalah ketergantungan narkoba bisa pulih sepenuhnya? Tentu saja para penyalahguna bisa pulih, jika ia memiliki kesadaran pribadi, dukungan yang kuat, dan menemukan aktivitas produktif lebih baik. Hal ini akan menjauhkan dirinya dari pikiran negatif seperi menggunakan narkoba kembali. Jika ada pertanyaan lebih lanjut, jangan sungkan menghubungi layanan Hotline 24 jam kami di 0813 8888 4646.
Publikasi: Ashefa Griya Pusaka