Kanker Anus - Tinjauan Penyakit dan Pengobatannya - Ashefa Griya Pusaka

Kanker Anus – Tinjauan Penyakit dan Pengobatannya

kanker anus 1
Share on:

Kanker anus adalah suatu kondisi medis yang mungkin belum banyak diketahui, tetapi memiliki dampak yang signifikan pada kesehatan seseorang. Artikel ini akan membahas secara rinci kanker anus, termasuk penyebabnya, gejalanya, metode diagnosis, serta pilihan pengobatan yang tersedia.

Apa Itu Kanker Anus?

Kanker anus adalah pertumbuhan sel-sel ganas di area sekitar anus, yang merupakan akhir dari saluran pencernaan. Kanker ini dapat berkembang dari sel-sel kulit di sekitar anus atau dari sel-sel dalam rektum yang lebih tinggi. Dalam banyak kasus, kanker anus berkembang perlahan dari adanya perubahan sel pra-kanker, yang dikenal sebagai displasia. Jika tidak diobati, displasia ini dapat berkembang menjadi kanker anus.

Perbedaan Kanker Anus dan Wasir

Kanker anus dan wasir adalah dua masalah kesehatan yang memengaruhi area sekitar anus, tetapi keduanya sangat berbeda dalam sifat, gejala, serta tingkat keparahan.  Wasir, atau hemoroid, adalah pembengkakan vena di rektum atau anus. Wasir dapat disebabkan oleh tekanan berlebih pada pembuluh darah di daerah tersebut, yang dapat terjadi akibat sembelit kronis, hamil, duduk terlalu lama, atau tekanan lainnya. Gejala wasir meliputi perdarahan rektal, rasa gatal, nyeri, serta benjolan yang muncul di sekitar anus.

Wasir biasanya dapat didiagnosis berdasarkan gejala dan pemeriksaan fisik. Pengobatan wasir melibatkan perubahan gaya hidup seperti peningkatan asupan serat, minum air yang cukup, serta penggunaan salep atau supositoria. Dalam kasus parah, bisa diperlukan prosedur medis seperti ligasi, skleroterapi, atau pengangkatan wasir.

Beberapa perbedaan utama antara kanker anus dan wasir adalah :

  • Jenis Kondisi: Kanker anus adalah jenis kanker ganas yang berkembang di sekitar anus, sedangkan wasir adalah pembengkakan vena di daerah anus.
  • Penyebab: Kanker anus sering kali terkait dengan infeksi HPV dan faktor risiko tertentu, sementara wasir lebih sering disebabkan oleh tekanan berlebih pada pembuluh darah di rektum atau anus.
  • Gejala: Gejala kanker anus mencakup nyeri, perdarahan, gatal, benjolan, dan perubahan pola buang air besar. Gejala wasir meliputi perdarahan, nyeri, gatal, dan benjolan.
  • Diagnosis: Diagnosis kanker anus melibatkan pemeriksaan lebih mendalam seperti biopsi dan tes pencitraan. Wasir biasanya dapat didiagnosis dengan pemeriksaan fisik dan riwayat gejala.
  • Pengobatan: Pengobatan kanker anus melibatkan terapi kanker seperti operasi, radioterapi, atau kemoterapi. Wasir biasanya dapat dikelola dengan perubahan gaya hidup dan penggunaan obat-obatan, dan hanya memerlukan tindakan medis dalam kasus parah.

Penyebab Kanker Anus

Kanker anus sering kali terkait dengan infeksi virus human papillomavirus (HPV). HPV adalah virus yang dapat menginfeksi kulit dan selaput lendir, termasuk di sekitar anus. Meskipun sebagian besar orang yang terinfeksi HPV tidak akan mengembangkan kanker, beberapa orang dengan jenis HPV tertentu berisiko lebih tinggi.

Terdapat lebih dari 200 jenis HPV yang telah diidentifikasi. Sebagian besar HPV adalah jenis yang tidak berbahaya dan tidak menimbulkan gejala. Namun, beberapa jenis HPV dapat menyebabkan infeksi yang berbahaya. Dua kategori utama HPV adalah “HPV rendah risiko” yang umumnya menyebabkan penyakit ringan seperti kutil, dan “HPV tinggi risiko” yang dapat menyebabkan kanker serviks, kanker anus, kanker tenggorokan, dan kanker genital lainnya.

HPV ditularkan melalui kontak kulit-ke-kulit, termasuk hubungan seksual, serta kontak langsung dengan area genital yang terinfeksi. Infeksi HPV sangat umum dan seringkali tidak menimbulkan gejala. Seseorang yang terinfeksi HPV dapat menularkan virus kepada orang lain tanpa disadarinya.

Faktor risiko lain yang bisa memicu kanker anus meliputi:

  • Praktik seks yang tidak aman: Hubungan seksual tanpa kondom atau dengan banyak pasangan dapat meningkatkan risiko infeksi HPV, yang kemudian meningkatkan risiko kanker anus.
  • Merokok: Merokok dapat merusak sel-sel di sekitar anus dan memicu perubahan prakanker.
  • Sistem kekebalan tubuh yang lemah: Orang dengan sistem kekebalan tubuh yang lemah, seperti penderita HIV/AIDS, lebih rentan terhadap infeksi HPV dan perkembangan kanker anus.

Gejala Kanker Anus

Gejala kanker anus bisa bervariasi, tetapi beberapa tanda umum yang perlu diwaspadai meliputi:

  • Nyeri di sekitar anus.
  • Perdarahan rektal, yang mungkin tampak sebagai darah di tinja atau pada tisu toilet setelah buang air besar.
  • Gatal-gatal, iritasi, atau bengkak di sekitar anus.
  • Perubahan dalam pola buang air besar, seperti diare yang berkepanjangan.
  • Pembentukan benjolan di sekitar anus. Namun gejala kanker anus tidak selalu berkaitan dengan benjolan.
  • Pengecilan tinja atau perasaan bahwa Anda belum selesai buang air besar.
  • Penurunan berat badan yang tidak dapat dijelaskan.
  • Kelemahan atau kelelahan yang tidak bisa dijelaskan.

Meskipun gejala tersebut dapat disebabkan oleh masalah lain, penting untuk mengevaluasi dan mendiagnosis kanker anus sejak dini.

Diagnosis Kanker Anus

Proses diagnosis kanker anus melibatkan beberapa langkah, yang mungkin mencakup:

  • Pemeriksaan Fisik: Dokter akan memeriksa area sekitar anus untuk mencari tanda-tanda perubahan atau benjolan.
  • Pemeriksaan Anoskopi: Ini adalah pemeriksaan yang melibatkan penggunaan alat yang disebut anoskop untuk melihat lebih dekat anus dan rektum bagian bawah.
  • Biopsi: Dokter mungkin akan mengambil sampel jaringan dari area yang mencurigakan dan mengirimkannya ke laboratorium untuk pemeriksaan lebih lanjut.
  • Imaging: Beberapa tes pencitraan, seperti tomografi komputer (CT) atau resonansi magnetik (MRI), mungkin digunakan untuk mengevaluasi sejauh mana kanker tersebut telah menyebar.

Pengobatan Kanker Anus

Pilihan pengobatan untuk kanker anus bisa bervariasi tergantung pada sejauh mana kanker tersebut telah menyebar, serta faktor-faktor lain seperti usia dan kesehatan secara umum. Beberapa metode pengobatan yang umum digunakan mencakup:

  • Operasi: Pilihan utama untuk menghilangkan kanker anus adalah operasi. Ini mungkin melibatkan pengangkatan tumor, sel-sel kanker, dan sejumlah jaringan sekitar yang mungkin terpengaruh.
  • Radioterapi: Radioterapi menggunakan sinar-X atau partikel lain untuk menghancurkan sel-sel kanker. Ini dapat digunakan sebelum operasi untuk mengecilkan tumor atau setelah operasi untuk menghancurkan sisa sel-sel kanker.
  • Kemoterapi: Kemoterapi melibatkan penggunaan obat-obatan untuk membunuh sel-sel kanker. Ini dapat digunakan bersamaan dengan radioterapi atau setelah operasi.
  • Terapi Targeted: Terapi targeted adalah penggunaan obat-obatan yang dirancang untuk menargetkan sel-sel kanker secara khusus.

Pencegahan Munculnya Kanker Anus

Prognosis kanker anus sangat tergantung pada sejauh mana kanker telah menyebar pada saat diagnosis. Semakin awal kanker diidentifikasi, semakin baik peluang kesembuhan. Pencegahan adalah kunci utama dalam mengurangi risiko kanker anus, dan ini dapat mencakup:

  • Melakukan vaksinasi HPV, terutama pada usia remaja.
  • Praktik seks yang aman dengan penggunaan kondom.
  • Menghindari merokok.
  • Teratur menjalani pemeriksaan kesehatan untuk mendeteksi perubahan pra-kanker.

Kanker anus adalah kondisi serius yang memerlukan diagnosis dan pengobatan sejak dini. Dengan kesadaran akan gejalanya, pencegahan, serta akses ke perawatan medis yang tepat, risiko kanker anus dapat diminimalkan.

Publikasi: Ashefa Griya Pusaka

Scroll to Top