Popper, nama umum untuk amil nitrat, adalah zat yang digunakan dalam beberapa situasi medis dan rekreasi. Meskipun amil nitrat telah ada selama beberapa dekade, banyak orang masih tidak tahu banyak tentang zat ini, terutama mengenai efek samping dan potensi bahayanya. Apa itu popper, bagaimana zat ini digunakan, serta apa saja efek samping dan bahaya yang terkait dengan penggunaannya.
Apa Itu Popper?
Amil nitrat, yang sering kali disebut sebagai popper, adalah senyawa kimia yang termasuk dalam kelompok obat-obatan nitrit alkil. Rumus kimia dari amil nitrat adalah C5H11NO3. Ini adalah senyawa kimia organik yang termasuk dalam kelompok nitrat alkil dan digunakan dalam beberapa aplikasi medis dan rekreasi. Senyawa ini mengandung atom karbon (C), hidrogen (H), nitrogen (N), dan oksigen (O).
Popper awalnya dikembangkan pada abad ke-19 untuk penggunaan medis, terutama untuk meredakan angina atau nyeri dada yang disebabkan oleh penyakit jantung koroner. Namun, popper juga dikenal sebagai obat rekreasi dan terkadang digunakan untuk memperkuat sensasi seksual atau pengalaman rekreasi yang intens.
Popper biasanya dijual dalam bentuk cairan dalam botol kaca kecil dan dapat dihirup melalui hidung. Ketika popper dihirup, zat ini secara cepat memengaruhi sistem saraf dan menghasilkan efek sementara yang termasuk dalam kategori “penghilang rasa sakit” dan “pelembut otot.”
Penggunaan Popper
Penggunaan popper dapat bervariasi tergantung pada tujuan penggunaannya:
- Penggunaan Medis: Sebelumnya, amil nitrat digunakan dalam pengobatan angina atau nyeri dada yang disebabkan oleh penyakit jantung koroner. Namun, penggunaan medisnya kini terbatas, dan obat-obatan lain yang lebih modern dan efektif sering kali digunakan sebagai pengganti amil nitrat. Nitrogliserin adalah obat vasodilator yang digunakan secara luas dalam pengobatan angina. Obat ini bekerja dengan melebarkan pembuluh darah, sehingga meningkatkan aliran darah ke jantung dan mengurangi beban kerja jantung. Nitrogliserin tersedia dalam berbagai bentuk, termasuk tablet, kapsul, dan semprotan sublingual yang cepat diserap. Isosorbid mononitrat juga termasuk golongan obat vasodilator yang juga digunakan untuk meredakan angina. Obat ini bekerja dengan melebarkan pembuluh darah, sehingga memungkinkan aliran darah yang lebih baik ke jantung dan mengurangi beban kerja jantung. Beta-blocker seperti metoprolol dan atenolol dapat digunakan dalam pengobatan angina dengan mengurangi tekanan darah dan denyut jantung. Mereka membantu mengurangi beban kerja jantung dan memperlambat denyut jantung.
- Penggunaan Rekreasi: Popper sering digunakan dalam konteks rekreasi, terutama di klub malam dan dalam pengalaman seksual. Beberapa orang percaya bahwa penggunaan popper dapat meningkatkan sensasi seksual dan pengalaman rekreasi. Popper sering kali digunakan dalam konteks pengalaman seksual karena efek sementara yang dihasilkan zat ini, seperti perasaan euforia, relaksasi otot, dan peningkatan denyut jantung. Beberapa individu percaya bahwa penggunaan popper dapat meningkatkan intensitas sensasi seksual, menghilangkan hambatan, dan membuat pengalaman seksual lebih memuaskan. Cara umum penggunaan popper dalam situasi seksual adalah dengan menghirup zat ini melalui hidung. Efeknya terjadi dalam waktu singkat, umumnya dalam hitungan detik, dan berlangsung selama beberapa menit. Dalam periode ini, beberapa orang melaporkan perasaan sensual yang lebih intens dan berkurangnya inhibisi, yang dapat membuat mereka lebih terbuka terhadap pengalaman seksual.
Ketika seseorang menghirup popper, zat ini secara cepat masuk ke aliran darah melalui membran hidung dan memengaruhi sistem saraf pusat. Penggunaan popper biasanya menghasilkan efek singkat, yang berlangsung hanya beberapa menit. Ini termasuk perasaan euforia, perasaan hangat, relaksasi otot, peningkatan denyut jantung, dan pelebaran pembuluh darah.
Pandangan masyarakat terhadap popper sangat bervariasi. Beberapa orang menganggapnya sebagai zat yang relatif aman untuk penggunaan rekreasi, sementara yang lain mengkhawatirkan efek samping dan potensi bahayanya. Beberapa negara dan wilayah mengatur penggunaan dan penjualan popper, sementara yang lain melarangnya sepenuhnya.
Penting untuk diingat bahwa setiap individu memiliki toleransi yang berbeda terhadap popper, dan efek sampingnya dapat bervariasi. Jika Anda atau seseorang yang Anda kenal mempertimbangkan penggunaan popper, sangat penting untuk mencari informasi yang akurat tentang zat ini dan mempertimbangkan risiko dan manfaatnya.
Efek Samping Popper
Meskipun penggunaan popper dapat memberikan efek sementara yang diinginkan oleh beberapa individu, penting untuk menyadari efek samping yang mungkin timbul akibat penggunaan zat ini. Berikut adalah beberapa efek samping yang terkait dengan penggunaan popper:
- Sakit Kepala: Salah satu efek samping yang paling umum dari penggunaan popper adalah sakit kepala. Ini dapat menjadi efek samping yang sangat mengganggu dan terkadang intens.
- Pusing: Penggunaan popper juga dapat menyebabkan rasa pusing, kebingungan, dan perasaan tidak stabil.
- Iritasi Hidung: Hirup popper melalui hidung dapat menyebabkan iritasi pada membran hidung dan sinus. Penggunaan yang berulang dapat menyebabkan masalah pernapasan dan gangguan sinus.
- Efek Samping Kardiovaskular: Popper dapat memengaruhi sistem kardiovaskular dengan meningkatkan denyut jantung dan menurunkan tekanan darah. Ini dapat berisiko bagi individu dengan kondisi kardiovaskular yang sudah ada.
- Ketergantungan Psikologis: Meskipun popper tidak menyebabkan ketergantungan fisik seperti narkotika tertentu, beberapa orang dapat mengalami ketergantungan psikologis terhadap zat ini. Mereka mungkin merasa sulit untuk menghentikan penggunaannya meskipun mengalami efek samping yang tidak diinginkan.
- Efek Samping Seksual: Popper sering kali digunakan dalam konteks pengalaman seksual. Namun, penggunaan popper dalam situasi ini dapat menyebabkan risiko yang lebih tinggi terhadap perilaku seksual berisiko dan penularan infeksi menular seksual.
Potensi Bahaya Popper
Selain efek samping yang telah disebutkan, penggunaan popper juga dapat berisiko dan berbahaya dalam beberapa situasi. Beberapa potensi bahaya yang terkait dengan penggunaan popper seperti :
- Overdosis: Meskipun overdosis popper jarang terjadi, penggunaan yang berlebihan atau kombinasi popper dengan obat-obatan atau alkohol lainnya dapat menyebabkan overdosis. Gejala overdosis dapat mencakup muntah, pingsan, dan bahkan koma.
- Interaksi Obat: Popper dapat berinteraksi dengan obat-obatan lain, termasuk obat tekanan darah, obat jantung, dan narkotika. Interaksi obat dapat meningkatkan risiko efek samping dan komplikasi kesehatan.
- Risiko Kesehatan Jantung: Popper dapat memengaruhi sistem kardiovaskular dengan meningkatkan denyut jantung dan menurunkan tekanan darah. Ini dapat berisiko bagi individu dengan penyakit jantung koroner atau kondisi kardiovaskular lainnya.
- Risiko Infeksi Menular Seksual: Penggunaan popper dalam konteks pengalaman seksual yang berisiko dapat meningkatkan risiko penularan infeksi menular seksual (IMS), termasuk HIV.
- Ilegalitas: Penggunaan dan penjualan popper terlarang di beberapa negara dan wilayah. Penggunaan popper dalam konteks yang melanggar hukum dapat menyebabkan konsekuensi hukum, termasuk penangkapan dan hukuman. Di Indonesia, Popper pun diatur ketat dalam hal penggunaannya.
Penting untuk menyadari potensi bahaya yang terkait dengan penggunaan popper, termasuk risiko overdosis, interaksi obat, dan risiko kesehatan jantung. Penggunaan popper juga dapat berisiko dalam situasi seksual dan dapat meningkatkan risiko penularan IMS. Karena itu sangat penting untuk menjauhi obat-obat berbahaya yang hanya akan merusak fisik dan mental.
Publikasi: Ashefa Griya Pusaka