Pengaruh Konsumsi Ganja terhadap Tingkat Kesuburan Pria dan Wanita - Ashefa Griya Pusaka

Pengaruh Konsumsi Ganja terhadap Tingkat Kesuburan Pria dan Wanita

ganja dan kesuburan 1
Share on:

Ganja, atau lebih dikenal dengan sebutan mariyuana, telah menjadi perbincangan kontroversial dalam beberapa dekade terakhir. Banyak orang menggunakan ganja dengan berbagai alasan, termasuk untuk rekreasi, pengobatan, atau bahkan sebagai bentuk ekspresi budaya. Namun, di balik kepopulerannya, terdapat pertanyaan serius mengenai dampaknya terhadap kesehatan, khususnya dalam konteks kesuburan pada pria dan wanita.

Zat di Dalam Ganja

Ganja berasal dari tanaman Cannabis sativa dan mengandung senyawa psikoaktif utama yang dikenal sebagai delta-9-tetrahydrocannabinol (THC). THC adalah zat yang memberikan efek psikotropika pada penggunanya dan juga bertanggung jawab atas sebagian besar efek samping yang terkait dengan ganja.

Beberapa zat dalam ganja yang paling signifikan melibatkan kelompok senyawa bernama kannabinoid, meskipun ada banyak zat lainnya yang juga hadir dalam komposisi tanaman ini. Beberapa zat utama dalam ganja meliputi :

  • Tetrahydrocannabinol (THC): THC adalah senyawa utama dalam ganja yang memberikan efek psikoaktif atau membuat penggunanya merasa “high” atau “stoned.” THC juga memiliki sifat analgesik dan dapat digunakan untuk mengurangi rasa sakit.
  • Cannabidiol (CBD): CBD tidak menyebabkan efek psikoaktif seperti THC. Sebaliknya, lebih signifikan pada manfaat kesehatan non-psikoaktif. CBD pun dikenal memiliki sifat anti-inflamasi dan dapat membantu mengatasi kondisi medis tertentu.
  • Cannabinol (CBN): CBN muncul sebagai produk oksidasi THC dan memiliki efek sedatif yang lebih kuat dibandingkan dengan THC. Beberapa penelitian menunjukkan bahwa CBN dapat digunakan sebagai bantuan tidur.
  • Cannabigerol (CBG): CBG adalah prekursor untuk THC, CBD, dan CBC. Meskipun dalam jumlah kecil, CBG memiliki potensi untuk pengembangan lebih lanjut.
  • Cannabichromene (CBC): CBC memiliki sifat antioksidan dan antiinflamasi, serta dikaitkan dengan potensi analgesik.
  • Terpena dan Terpenoid: Terpena dan terpenoid memberikan aroma dan rasa khas pada berbagai strain ganja. Beberapa terpena diketahui memiliki potensi efek terapeutik, seperti linalool yang dapat memberikan efek relaksasi.
  • Flavonoid: Flavonoid memberikan warna pada tanaman ganja dan memiliki sifat antiinflamasi dan antioksidan.
  • Cannabinoid Lainnya: Delta-8-THC yang sejenis dengan THC, tetapi dengan efek psikoaktif yang lebih ringan. Kemudiana ada Tetrahydrocannabivarin (THCV) yang memiliki efek stimulan dan mungkin mengurangi nafsu makan.

Dampak Ganja pada Tingkat Kesuburan Pria

Kesuburan pada pria tidak hanya memiliki dampak langsung pada kemampuan untuk memiliki keturunan, tetapi juga menciptakan dasar yang kuat untuk keseimbangan hidup dan perkembangan generasi berikutnya. Ada banyak faktor yang mampu mempengaruhi tingkat kesuburan pada pria, termasuk seringnya mengkonsumsi ganja. Berikut dampak yang diakibatkan dari mengkonsumsi ganja :

  • Pengaruh Terhadap Produksi Sperma

Penelitian menunjukkan bahwa konsumsi ganja secara teratur dapat berdampak negatif pada produksi sperma pada pria. THC dapat mempengaruhi kualitas dan jumlah sperma, yang pada gilirannya dapat menyebabkan masalah kesuburan. Sperma yang kurang berkualitas memiliki kemungkinan keberhasilan fertilisasi yang lebih rendah.

  • Gangguan pada Fungsi Testis

Ganja juga dapat memengaruhi fungsi testis, organ penting dalam produksi sperma. Pemaparan terus-menerus terhadap THC dapat mengganggu hormon reproduksi pada pria, sehingga berpotensi menyebabkan penurunan tingkat kesuburan.

Dampak Ganja pada Tingkat Kesuburan Wanita

Kesuburan bagi wanita memiliki peran sentral dalam berbagai aspek kehidupan, tidak hanya terbatas pada kemampuan untuk memiliki keturunan. Kesuburan menciptakan ruang bagi pemberdayaan perempuan. Kemampuan untuk memilih kapan dan bagaimana memulai keluarga memberikan kontrol atas kehidupan pribadi dan karir. Seperti halnya pada pria, konsumsi ganja pun akan sangat berpengaruh pada tingkat kesuburan yaitu :

  • Pengaruh Terhadap Siklus Menstruasi

Ganja juga dapat memengaruhi siklus menstruasi pada wanita. THC dapat berinteraksi dengan sistem endokrin, yang mengatur produksi hormon-hormon yang terlibat dalam menstruasi. Gangguan pada siklus menstruasi dapat mempengaruhi kesuburan wanita secara keseluruhan.

  • Risiko Komplikasi pada Kehamilan

Wanita yang mengkonsumsi ganja, terutama selama masa kehamilan, dapat menghadapi risiko komplikasi yang lebih tinggi. Penelitian menunjukkan bahwa ganja dapat mempengaruhi perkembangan janin dan meningkatkan risiko kelahiran prematur serta berat badan lahir rendah.

Pengaruh Ganja pada Janin

Ganja telah menjadi topik kontroversial terkait dampaknya pada janin selama kehamilan. Konsumsi ganja selama kehamilan dari hadil penelitian terbukti dapat menyebabkan risiko serius terhadap perkembangan janin yang diantaranya adalah :

  • Pengaruh Negatif Terhadap Perkembangan Otak Janin

Penelitian menunjukkan bahwa zat kimia aktif dalam ganja, terutama delta-9-tetrahydrocannabinol (THC), dapat menembus plasenta dan mencapai janin. Paparan terhadap THC selama masa kritis perkembangan otak janin dapat menyebabkan gangguan pada pembentukan sirkuit saraf, yang berpotensi memengaruhi kognisi dan perilaku anak di masa depan.

  • Risiko Kelahiran Prematur dan Berat Badan Lahir Rendah

Konsumsi ganja selama kehamilan telah dikaitkan dengan peningkatan risiko kelahiran prematur dan berat badan lahir rendah. Janin yang terpapar zat-zat ganja dapat menghadapi tantangan dalam pertumbuhan dan perkembangan yang optimal, meningkatkan kemungkinan komplikasi saat lahir.

  • Gangguan pada Fungsi Plasenta

Ganja juga dapat mempengaruhi fungsi plasenta, organ yang memberikan nutrisi dan oksigen pada janin selama kehamilan. Gangguan pada plasenta dapat mengakibatkan pasokan darah dan nutrisi yang tidak memadai, menghambat pertumbuhan janin dan meningkatkan risiko komplikasi.

  • Pengaruh Terhadap Sistem Endokrin Janin

Zat-zat aktif dalam ganja dapat mempengaruhi sistem endokrin janin, yang mengatur produksi hormon yang penting untuk perkembangan yang tepat. Disregulasi hormon pada janin dapat memiliki konsekuensi serius pada organ dan sistem tubuh yang berkembang.

  • Dampak pada Fungsi Respirasi Janin

Paparan ganja selama kehamilan dapat mengganggu fungsi sistem pernapasan janin. Ini dapat menyebabkan masalah pernapasan setelah kelahiran dan meningkatkan risiko sindrom gangguan pernapasan pada bayi baru lahir.

  • Peningkatan Risiko Gangguan Perkembangan Anak

Anak-anak yang terpapar ganja selama kehamilan berisiko lebih tinggi mengalami gangguan perkembangan seperti hiperaktivitas, kesulitan berkonsentrasi, dan masalah perilaku lainnya. Pengaruh ganja pada sistem saraf pusat janin dapat menciptakan tantangan perkembangan yang bersifat jangka panjang.

Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) dan sejumlah lembaga kesehatan global lainnya menekankan pentingnya menghindari konsumsi ganja selama kehamilan. Peringatan ini dikeluarkan berdasarkan bukti ilmiah yang kuat mengenai risiko potensial yang ditimbulkan oleh zat-zat dalam ganja.

Bagi pasangan yang berencana memiliki anak atau sedang dalam proses kehamilan,  Sangat penting untuk menyadari potensi dampak negatif konsumsi ganja pada tingkat kesuburan.  Artikel ini tidak bermaksud untuk memberikan nasihat medis. Konsultasikan dengan profesional kesehatan untuk informasi lebih lanjut tentang dampak ganja pada kesuburan.

Publikasi: Ashefa Griya Pusaka

Scroll to Top