Top 10 Jenis Narkoba Terpopuler untuk Tujuan Rekreasional - Ashefa Griya Pusaka

Top 10 Jenis Narkoba Terpopuler untuk Tujuan Rekreasional

narkoba rekreasional 1
Share on:

Ada banyak jenis narkoba yang beredar. Dari sekian banyak itu, setidaknya ada 10 jenis narkoba yang populer dikonsumsi untuk tujuan rekreasional. Pengguna narkoba rekreasional adalah penggunaan narkoba dengan tujuan kesenangan seperti pesta, dugem dan sejenisnya.

Ganja

Mengambil kasus di Amerika, diperkirakan sekitar 5 juta orang menggunakan ganja setiap hari dan merupakan jenis narkoba rekreasional yang paling populer. Berasal dari tanaman ganja, harganya murah, mudah didapat dan dapat dihisap atau dimakan. Ini adalah zat psikoaktif dan psikedelik yang menyebabkan perasaan euforia, relaksasi, pemikiran melambat, gangguan memori dan paranoia. Penggunaan jangka panjang ganja dapat mengganggu pembentukan memori di otak dan mempengaruhi kemampuan pembelajaran dan kecerdasan.

Alkohol

Alkoholisme adalah penyakit kronis, progresif dan membuat ketagihan. Gejala yang berhubungan dengan alkoholisme adalah minum terlalu banyak, tidak bisa mengurangi asupan, pesta minuman keras dan tidak bisa berhenti. Seiring waktu, toleransi meningkat dan diperlukan lebih banyak asupan alkohol untuk menjadi mabuk. Alkohol dapat berdampak buruk pada kehidupan profesional, sosial, dan pribadi seseorang, termasuk kesehatannya.

Dampak buruk alkoholisme dapat menyebabkan berbagai masalah kesehatan mulai dari jantung, otak, hati, pankreas, dan sistem kekebalan tubuh, serta meningkatkan risiko terkena kanker. Alkoholisme juga dapat mengurangi harapan hidup seseorang hingga sepuluh tahun.

Heroin

Heroin merupakan turunan dari tanaman opium poppy dan murah untuk dibeli serta mudah didapat. Heroin ketika dikonsumsi bekerja dengan mengikat reseptor opioid di otak dan menciptakan perasaan euforia dengan mengubah kimia otak. Bisa dihisap, dihirup, diendus, atau disuntikkan. Bahkan penggunaan heroin berada pada tingkat epidemi di Amerika dan telah menyebabkan ribuan kematian setiap tahunnya. Narkoba jenis heroin sangat populer di kalangan para pengguna dan membuat ketagihan secara fisik dan psikologis.

LSD

LSD dianggap sebagai obat halusinogen paling kuat yang diketahui manusia. Penggunaan obat ini menciptakan efek psikedelik seperti peningkatan kesadaran visual. Sensasi fisik dan psikologis berubah dan beberapa orang mengalami reaksi aneh yang sangat membebani dan menakutkan, menyebabkan ketakutan, kebingungan, dan paranoia.

LSD dijual dalam bentuk tablet yang disebut microdots dan dikonsumsi secara oral. LSD yang dikonsumsi akan menyebabkan perubahan suasana hati yang ekstrim, delusi dan halusinasi. Efek obatnya membuat pupil melebar, tekanan darah tinggi, mual, serta peningkatan suhu tubuh dan detak jantung. Risiko lainnya adalah kecemasan, depresi, kilas balik, psikosis, dan skizofrenia. Yang paling fatal bisa mengakibatkan kematian.

Benzodiazepin

Benzodiazepin adalah obat penenang yang awalnya digunakan dalam psikiatri untuk membius pasien yang mengalami gangguan dan kekerasan. Obat jenis ini akan menciptakan efek menghipnotis dan menenangkan pada penggunanya dan sangat membuat ketagihan jika disalahgunakan.

Nama populernya adalah Valium, Librium, dan Ativan. Banyak dokter yang sering meresepkan obat ini. Beberapa orang mungkin mengalami efek buruk seperti gangguan kognitif dan perilaku agresif. Penyalahgunaan obat dapat menyebabkan kebingungan, pusing, penglihatan kabur, lemah, bicara tidak jelas, depresi pernafasan, koma dan kematian karena overdosis.

Amfetamin

Amfetamin adalah obat stimulan yang meningkatkan jumlah dopamin dan serotonin di otak. Amfetamin yang masuk ke tubuh akan menciptakan perasaan euforia, meningkatkan fokus mental dan energi. Karena alasan ini, narkoba ini disebut “speed” sebagai nama jalanannya. Narkoba ini populer pada tahun 1970an dan muncul kembali pada tahun 1990an dengan musik rave.

Efek penggunaan amfetamin adalah peningkatan jantung, pernapasan, dan tekanan darah. Obat tersebut menimbulkan perasaan waspada dan bertenaga sekaligus menghilangkan rasa lelah dan lapar. Penggunaan amfetamin secara berlebihan akan menyebabkan orang tersebut terjatuh ketika obatnya habis. Penggunaan jangka panjang dapat menyebabkan agresi, paranoia, halusinasi, dan psikosis. Amfetamin sangat membuat ketagihan dan menimbulkan keinginan yang kuat untuk mencobanya terus, sehingga sulit untuk berhenti.

Ekstasi

Ekstasi berasal dari amfetamin dan merupakan obat psikoaktif sintetis yang menciptakan perasaan euforia dan bahagia. Ekstasi populer di kalangan sebagian besar para pengguna dan dijual dalam bentuk kapsul, yang dapat diminum atau dihirup. Dikenal sebagai MDMA dan Molly, obat terlarang ini akan meningkatkan tingkat dopamin, serotonin, dan norepinefrin di otak. Serotonin memicu pelepasan oksitosin dan vasopresin, yang memengaruhi perasaan cinta, kepercayaan, serta hasrat dan gairah seksual. Efek jangka panjangnya adalah kebingungan, depresi, kesulitan tidur, gangguan perhatian dan memori, peningkatan detak jantung dan tekanan darah.

Kokain

Kokain diyakini berasal dari Amerika Selatan dari tanaman koka. Ini adalah obat stimulan dan anestesi kuat yang menghasilkan perasaan euforia, energi tinggi, dan perhatian terfokus. Kokain biasanya dihirup atau dilarutkan dalam air dan disuntikkan. Crack merupakan salah satu bentuk kokain yang telah diolah menjadi kristal batu yang dapat diasapi jika dipanaskan. Efek kokain akan bertahan 5-30 menit tergantung cara obat diminum.

Kokain yang masuk ke dalam tubuh akan meningkatkan kadar dopamin di otak dan menghalanginya untuk didaur ulang kembali ke tempat asalnya. Hal ini menyebabkan penumpukan dopamin dalam jumlah berlebihan sehingga mengganggu komunikasi normal otak. Penggunaan jangka panjang dapat menyebabkan perubahan fungsi otak serta risiko gangguan psikologis. Dampak lainnya adalah serangan jantung, stroke, dan kematian mendadak.

Solvent

Mengendus bahan pelarut atau istilah populernya “ngelem” menjadi sangat populer selama munculnya musik punk rock pada tahun 1970-an. Penyalahgunaan bahan solvent lazim terjadi di kalangan anak-anak dan remaja miskin. Solvent sendiri berkisar dari bahan-bahan industri seperti lem, aerosol, cat kuku, cairan pemantik gas, bensin dan lain-lain. Pelarut murah dan mudah didapat.

Menghirup pelarut melalui hidung dan trakea disebut huffing, sniffing atau bagging. Kematian terjadi ketika pengguna menjadi tidak sadarkan diri karena pelarut dan mati lemas. Mengendus pelarut menciptakan perasaan damai, hangat, euforia, mabuk, dan halusinasi yang jelas. Bahaya penggunaan pelarut adalah kematian karena kekurangan oksigen, pneumonia, gagal jantung atau henti jantung, kerusakan otak dan muntahan.

Jamur Psikedelik

Jamur psikedelik memiliki sejarah penggunaan yang sangat panjang di kalangan masyarakat suku dan menjadi populer pada tahun 1970-an. Ada lebih dari 180 spesies jamur yang mengandung senyawa psikedelik psilocybin dan psilocin. Senyawa ini menyebabkan keadaan halusinasi pada penggunanya, yang berlangsung dari tiga hingga delapan jam. Jamur bisa dimakan segar, dikeringkan, dimasak atau direbus menjadi teh, dan menimbulkan perasaan euforia. Jamur psikedelik akan mengubah pemikiran, pemahaman, dan visual serta diketahui menyebabkan ketergantungan fisik dan psikologis.

Pendidikan dini mengenai bahaya penyalahgunaan dan kecanduan narkoba dapat membantu generasi muda kita dengan kesadaran diri bersedia menolak penggunaan narkoba yang disebutkan di atas. Informasi lengkap mengenai bahaya dan efek narkoba bisa didapatkan dengan menghubungi pusat rehabilitasi narkoba terdekat.

Publikasi: Ashefa Griya Pusaka

Scroll to Top