Chordoma - Kanker Langka yang Menyerang Tulang Belakang - Ashefa Griya Pusaka

Chordoma – Kanker Langka yang Menyerang Tulang Belakang

chordoma 1
Share on:

Chordoma adalah jenis kanker yang langka dan tumbuh di tulang belakang dan tengkorak. Dalam satu juta populasi didapatkan satu orang yang menderita chordoma. Bagaimana  gejala, penyebab, diagnosis, serta opsi pengobatan yang tersedia untuk penyakit yang satu ini?

Apa Itu Chordoma?

Sel kanker merupakan sel dengan pertumbuhan dan pembelahan yang tidak terkendali. Ini merupakan kelompok sel yang bermutasi dan kehilangan kemampuan untuk mengendalikan pertumbuhannya seperti sel-sel normal. Beberapa ciri khas sel kanker termasuk kemampuannya untuk menyerang jaringan sekitarnya (invasi), menyebar ke bagian tubuh yang jauh (metastasis), serta resisten terhadap mekanisme tubuh yang biasanya mengendalikan pertumbuhan sel.

Sel kanker dapat timbul dari berbagai jenis sel dalam tubuh dan mengarah pada berbagai jenis kanker yang berbeda, seperti kanker payudara, kanker paru-paru, kanker usus besar, dan lainnya. Penyebab utama kanker melibatkan mutasi genetik yang dapat disebabkan oleh faktor lingkungan, seperti merokok, paparan radiasi, infeksi virus tertentu, serta faktor genetik yang diwariskan.

Chordoma adalah jenis kanker yang berasal dari sel-sel chorda embryonalis, yang merupakan bagian dari tulang belakang dan tengkorak. Kanker ini tumbuh perlahan namun dapat menjadi agresif seiring berjalannya waktu. Chordoma cenderung muncul di daerah tulang belakang pada dasar tengkorak, tulang belakang serviks, atau tulang ekor, meskipun dapat ditemukan di tempat lain dalam tubuh.

Gejala Chordoma

Kemungkinan pria menderita Chordoma lebih tinggi dibandingkan pada wanita. Gejala chordoma dapat bervariasi tergantung pada lokasi tumor. Beberapa gejala umum yang mungkin muncul termasuk:

  • Nyeri: Nyeri di daerah yang terkena chordoma adalah gejala utama. Nyeri ini dapat menjadi kronis dan semakin parah seiring perkembangan penyakit.
  • Gangguan Saraf: Jika tumor chordoma menekan saraf-saraf di sekitarnya, hal ini dapat menyebabkan gangguan saraf, seperti kelemahan atau mati rasa pada bagian tubuh tertentu.
  • Perubahan Fungsi Organ: Chordoma yang tumbuh di daerah tertentu dapat memengaruhi fungsi organ di sekitarnya. Misalnya, jika tumor berada di dasar tengkorak, hal ini dapat memengaruhi penglihatan atau pendengaran.
  • Pembengkakan: Tumor chordoma dapat menyebabkan pembengkakan pada daerah yang terkena.
  • Masalah Peredaran Darah: Chordoma yang besar bisa memengaruhi peredaran darah di sekitarnya, menyebabkan masalah seperti hipertensi.

Penyebab Chordoma

Penyebab pasti chordoma masih belum sepenuhnya dipahami. Namun, beberapa faktor risiko yang mungkin berkontribusi meliputi:

  • Mutasi Genetik: Terdapat beberapa mutasi genetik yang telah dikaitkan dengan perkembangan chordoma. Salah satunya adalah mutasi genetik pada gen brachyury. Gen Brachyury adalah gen yang mengodekan protein Brachyury. Protein Brachyury ini juga dikenal sebagai faktor transkripsi Brachyury dan merupakan faktor transkripsi kunci yang terlibat dalam perkembangan embrio dan pengaturan berbagai proses seluler. Mutasi dalam gen Brachyury dapat menyebabkan kelainan perkembangan pada notokorda dan struktur yang terkait dengannya, yang dapat mengakibatkan masalah kesehatan serius pada embrio dan individu yang terkena. Selain peran pentingnya dalam perkembangan, gen Brachyury juga telah menjadi target penelitian dalam konteks pengobatan kanker tertentu, karena perannya dalam beberapa jenis kanker yang terkait dengan notokorda.
  • Faktor Lingkungan: Paparan zat-zat berbahaya tertentu dalam lingkungan, seperti radiasi, dapat meningkatkan risiko terkena chordoma. Beberapa faktor lingkungan lainnya misalnya : paparan asap rokok, paparan zat kimia berbahaya, infkeksi virus, konsumsi alkohol, polusi udara, pola makan dan obesitas, paparan ultraviolet, dan paparan zat kimia berbahaya dalam air.

Diagnosis Chordoma

Diagnosis chordoma akan melibatkan serangkaian langkah, termasuk:

  • Pemeriksaan Fisik: Dokter akan melakukan pemeriksaan fisik untuk menilai gejala dan mencari tanda-tanda tumor.
  • Pemeriksaan Citra: Pemeriksaan citra seperti MRI (Resonansi Magnetik) dan CT (Computed Tomography) scan digunakan untuk memvisualisasikan tumor dan menentukan lokasinya.
  • Biopsi: Biopsi jaringan tumor biasanya diperlukan untuk mengkonfirmasi diagnosis chordoma. Sampel jaringan ini dianalisis di laboratorium.
  •  Tes Genetik: Tes genetik dapat dilakukan untuk mengidentifikasi mutasi genetik yang terkait dengan chordoma.

Opsi Pengobatan Chordoma

Pengobatan chordoma seringkali melibatkan pendekatan multimodal yang melibatkan kombinasi sebagai berikut:

  • Pembedahan

Pembedahan adalah pilihan utama dalam pengobatan chordoma. Tujuannya adalah mengangkat sebanyak mungkin tumor tanpa merusak jaringan sekitarnya. Namun, karena lokasi tumor yang seringkali sulit dijangkau, pembedahan bisa menjadi kesulitan tersendiri.

  • Radioterapi

Radioterapi dapat digunakan sebelum atau setelah pembedahan untuk mengurangi ukuran tumor atau menghancurkan sel kanker yang mungkin tersisa. Radioterapi, juga dikenal sebagai terapi radiasi, adalah salah satu metode pengobatan kanker yang menggunakan sinar ionisasi berenergi tinggi, seperti sinar-X, untuk merusak dan membunuh sel-sel kanker.

Tujuan radioterapi adalah untuk merusak DNA sel-sel kanker, mencegah pertumbuhan dan pembelahan sel kanker, serta meminimalkan kerusakan pada sel-sel sehat di sekitarnya. Radioterapi dapat digunakan sebagai pengobatan mandiri atau bersamaan dengan pembedahan dan kemoterapi, tergantung pada jenis kanker, stadium, dan rencana pengobatan yang dibutuhkan.

Radioterapi adalah bagian penting dalam pengobatan kanker, dan keputusan untuk menggunakan radioterapi akan bergantung pada sejumlah faktor, termasuk jenis kanker, stadium, lokasi, dan kondisi kesehatan pasien. Radioterapi biasanya direncanakan dan diawasi dengan cermat oleh tim multidisiplin yang terdiri dari radioterapis, dokter onkologi, dan profesional perawatan kesehatan lainnya.

  • Terapi Targeted

Terapi targeted adalah pendekatan yang mendasarkan pada pemahaman lebih mendalam tentang mutasi genetik yang terkait dengan chordoma. Ini adalah area penelitian yang terus berkembang pesat.

  • Kemoterapi

Meskipun kemoterapi kurang umum dalam pengobatan chordoma, beberapa jenis kanker chordoma mungkin merespons terhadap kemoterapi tertentu. Kemoterapi adalah salah satu metode pengobatan kanker yang menggunakan obat-obatan khusus, yang disebut kemoterapi atau sitostatika, untuk menghentikan pertumbuhan, pembelahan, dan penyebaran sel-sel kanker dalam tubuh.

Tujuan kemoterapi adalah untuk membunuh sel-sel kanker atau menghentikan pertumbuhannya, mengurangi ukuran tumor, serta mencegah kanker kembali muncul. Ada berbagai jenis kemoterapi, dan obat-obatan yang digunakan dipilih berdasarkan jenis kanker, stadium penyakit, dan rencana pengobatan yang disarankan. Beberapa obat kemoterapi bekerja dengan cara menghambat pertumbuhan sel kanker, merusak DNA mereka, atau mengganggu proses seluler tertentu yang dibutuhkan untuk pertumbuhan sel.

Kemoterapi dapat diberikan dalam berbagai cara, termasuk melalui suntikan intravena, pil, kapsul, atau cairan yang diminum, serta dalam bentuk infus intramuskular atau intraperitoneal. Kemoterapi biasanya diberikan dalam siklus yang terdiri dari periode pengobatan diikuti oleh periode istirahat. Jumlah sesi dan durasi pengobatan akan bergantung pada jenis kanker dan respons pasien terhadap pengobatan.

Kemoterapi dapat menyebabkan efek samping, termasuk mual, muntah, kelelahan, penurunan berat badan, kerontokan rambut, gangguan pencernaan, penurunan jumlah sel darah merah atau sel darah putih, serta efek samping lainnya. Tim perawatan akan membantu dalam mengelola efek samping ini.

Kemoterapi adalah salah satu alat penting dalam perang melawan kanker, dan keputusan penggunaannya akan bergantung pada jenis kanker, stadium, dan kondisi kesehatan pasien. Kemoterapi sering kali merupakan bagian dari rencana pengobatan yang disusun oleh tim multidisiplin yang terdiri dari dokter onkologi, ahli radioterapi, ahli bedah, dan profesional perawatan kesehatan lainnya.

Chordoma adalah jenis kanker langka yang tumbuh di tulang belakang dan tengkorak. Untuk informasi lebih lanjut tentang chordoma dan opsi pengobatan yang tersedia, konsultasikan dengan dokter atau spesialis onkologi. Kesehatan tulang belakang dan tengkorak adalah hal yang sangat berharga. Karena itu jangan sampai terlambat mendeteksinya.

Publikasi: Ashefa Griya Pusaka

Scroll to Top