Apa perbedaan antara hipertensi dan hipotensi ? Hipertensi dan hipotensi adalah dua kondisi yang sering tertukar. Namun, keduanya penting untuk dapat dibedakan satu sama lain.
Hipertensi, alias tekanan darah tinggi, adalah suatu kondisi di mana tekanan darah secara konsisten meningkat. Tekanan darah adalah kekuatan darah yang mendorong dinding arteri saat bergerak melalui tubuh Anda. Hipertensi terjadi ketika tekanan ini mencapai tingkat yang terlalu tinggi. Hipotensi, atau tekanan darah rendah, adalah suatu kondisi di mana tekanan darah turun di bawah kisaran normal. Ketika tekanan turun terlalu rendah, hal ini dapat menyebabkan gejala seperti pusing, pusing, dan pingsan.
Apakah Anda termasuk orang yang masih sering bingung bagaimana membedakan antara hipertensi dan juga hipotensi? Jika benar, berarti artikel ini harus Anda baca hingga selesai. Dalam artikel ini, kami akan menguraikan perbedaan utama antara hipertensi dan hipotensi.
Sekilas tentang Hipertensi dan Hipotensi
Simpan baik-baik ilmu ini, agar kamu tidak salah pilih obat saat dokter memberikan diagnosis kepada kamu. Karena saat ini, masih ada segelintir orang yang seringkali salah dalam memilih obat hipertensi atau hipotensi. Akibatnya bisa menjadi sangat buruk, terlebih jika salah dalam mengkonsumsi obat. Hal tersebut malah dapat menimbulkan kondisi medis yang lebih buruk.
Hipertensi dan hipotensi merupakan kondisi medis yang berbeda. Hipertensi adalah tekanan darah tinggi, sementara hipotensi adalah tekanan darah rendah. Meskipun demikian, tidak jarang orang yang mengira bahwa hipertensi dan hipotensi merupakan hal yang sama. Padahal, keduanya berbeda. Hal tersebut dapat dilihat dari sisi penyebab, gejala, dan juga makanan yang harus dihindari.
Penyebab Hipertensi dan Hipotensi
Ada banyak faktor yang dapat menyebabkan hipertensi dan hipotensi. Dimana hal tersebut sangat dipengaruhi oleh jumlah tekanan darah di dalam tubuh Anda.
Pada Hipertensi paling sering disebabkan oleh pilihan gaya hidup, seperti merokok, konsumsi alkohol yang berlebihan, dan pola makan yang buruk. Obesitas dan kurang olahraga juga merupakan faktor risiko utama.
Hipotensi, di sisi lain, dapat disebabkan oleh berbagai faktor, termasuk dehidrasi, kekurangan nutrisi vitamin B12 dan asam folat, infeksi bakteri, efek samping obat, dan kondisi kesehatan tertentu.
Gejala Hipertensi dan Hipotensi
Hipertensi dan hipotensi adalah dua istilah yang kerap disalahartikan dalam kehidupan sehari-hari. Tidak jarang, seseorang mengira bahwa dirinya sedang menderita hipertensi, padahal sebenarnya sedang mengalami hipotensi atau malah sebaliknya. Padahal, memiliki pengetahuan tentang perbedaan antara hipertensi dan hipotensi sangatlah penting untuk mengenali gejala yang timbul dan memilih obat yang tepat.
Gejala hipertensi biasanya muncul lambat dan tidak spesifik. Seseorang yang menderita hipertensi akan merasa lelah meskipun tidak melakukan aktivitas fisik berat, sering merasa mual dan pusing, jantung berdebar-debar, dan banyak lagi. Sebaliknya, gejala hipotensi biasanya lebih cepat muncul dan lebih spesifik. Seseorang yang mengalaminya akan merasa pusing dan mual ketika bangkit dari posisi berbaring, merasa lemas, sering mengantuk, dan lain sebagainya.
Jika mengalami gejala-gejala tersebut dan merasa sedang mengalami masalah pada tekanan darah, segera periksakan diri ke Dokter. Karena, tes tekanan darah bisa memberikan detail langsung tekanan darah Anda. Sehingga, bisa diketahui apakah mengalami hipertensi atau hipotensi.
Mendiagnosis Hipertensi dan Hipotensi
Mendiagnosis hipertensi dan hipotensi itu pada dasarnya sederhana. Pertama, tekanan darah akan diukur dengan menggunakan alat yang disebut sphygmomanometer. Jika tekanan darah Anda berada di atas 130/90 mmHg, maka dokter akan mendiagnosis Anda memiliki hipertensi. Jika, sebaliknya, tekanan darah berada di bawah 90/60 mmHg, maka Anda didiagnosis dengan hipotensi.
Tapi, tentu saja semua orang berbeda-beda dan ada beberapa faktor lain yang harus diperhatikan untuk memastikan diagnosis yang akurat. Ketika berbicara dengan dokter, jelaskan apapun yang menarik perhatian Anda dan pastikan untuk mendiskusikan semua obat yang telah atau sedang Anda minum, atau masalah kesehatan lainnya.
Seorang dokter akan membuat keputusan pengujian lanjutan, jika mereka mencurigai bahwa pasien mungkin mengalami gangguan kesehatan serius, seperti penyakit jantung atau gangguan hormonal.
Pengobatan untuk Hipertensi dan Hipotensi
Kedua kondisi medis ini memiliki perawatan yang berbeda. Hipertensi biasanya dapat disembuhkan dengan obat-obatan, namun banyak pasien yang juga harus melakukan perubahan gaya hidup, seperti mengurangi makanan tinggi garam atau berolahraga lebih sering.
Untuk Hipotensi, ada beberapa obat-obatan yang dapat digunakan untuk meningkatkan tekanan darah dan juga perubahan gaya hidup yang disarankan. Hal ini termasuk mengonsumsi makanan bergizi dan banyak cairan, istirahat cukup, dan melindungi tubuh dari suhu ekstrem.
Dalam masa pengobatan yang dilakukan, usahakan selalu memperhatikan gaya hidup, cairan serta gizi yang masuk dalam tubuh. Karena, setiap kondisi medis atau kesehatan seseorang sangat dipengaruhi oleh hal tersebut. Terutama ketika melakukan pengobatan medis.
Pencegahan Hipertensi dan Hipotensi
Cara terbaik untuk mencegah hipertensi dan hipotensi adalah dengan menjalani gaya hidup sehat. Hal ini termasuk melakukan aktivitas fisik secara teratur, makan makanan yang seimbang, mengelola tingkat stres Anda, dan menghindari merokok dan konsumsi alkohol yang berlebihan.
Jika Anda memiliki kondisi yang sudah ada sebelumnya seperti diabetes atau penyakit ginjal, penting untuk mencari saran medis dari penyedia layanan kesehatan untuk mengelola tingkat tekanan darah secara efektif. Dokter dapat merekomendasikan obat-obatan seperti diuretik atau beta blocker untuk mengatur tekanan darah Anda, tergantung pada tingkat keparahan gejala yang dialami.
Selain itu, Anda dapat mengambil langkah-langkah untuk tetap waspada dan memantau setiap perubahan dalam tekanan darah di tubuh. Pemeriksaan rutin dengan dokter akan sangat dapat membantu menentukan apakah ada intervensi yang diperlukan untuk mempertahankan tingkat yang sehat, baik hipertensi maupun hipotensi.
Penutup
Jadi, apa perbedaan antara hipertensi dan hipotensi? Nah, hipertensi adalah kondisi di mana tekanan darah tinggi secara kronis, sedangkan hipotensi adalah kondisi di mana tekanan darah rendah secara kronis. Hipertensi dapat menyebabkan sejumlah masalah kesehatan, termasuk penyakit jantung dan stroke, sedangkan hipotensi dapat menyebabkan sejumlah masalah kesehatan, termasuk pingsan dan tekanan darah rendah.
Publikasi: Ashefa Griya Pusaka