Sinte - Jenis Jenis Narkoba Sintetis yang Bahayanya Tak Kepalang Tanggung - Ashefa Griya Pusaka

Sinte – Jenis Jenis Narkoba Sintetis yang Bahayanya Tak Kepalang Tanggung

sinte 1
Share on:

Sinte adalah sebutan untuk jenis jenis narkoba sintetis yang sudah banyak beredar di pasar gelap terutama dari golongan sintetik kanabinoid yaitu tembakau sintetis. Sinte biasanya disintesis secara buatan dalam lab, dan melibatkan beragam senyawa yang dapat memiliki dampak serius pada kesehatan fisik dan mental individu yang mengonsumsinya.

Jenis-Jenis Narkoba Sinte

Narkoba sintetis mencakup berbagai jenis senyawa yang memiliki karakteristik dan dampak yang berbeda. Bukan hanya sebutan untuk tembakau sintetis saja. Beberapa contoh narkoba sinte yang sering ditemui meliputi:

  • Sintetik kanabinoid : Juga dikenal sebagai “spice” atau “K2,” adalah sejenis narkoba sintetis yang mencoba meniru efek kanabinoid alami yang ditemukan dalam tanaman ganja (cannabis). Sintetik kanabinoid bukanlah produk alami, melainkan senyawa kimia yang disintesis dalam laboratorium. Zat ini disemprotkan ke atas bahan tanaman atau campuran herbal sehingga mirip dengan penampilan ganja, dan kemudian dikeringkan untuk digunakan sebagai produk yang dapat dirokok atau dihisap. Jenis sinte dapat memiliki berbagai komposisi dan variasi, dan ini membuatnya sangat tidak terduga dan berbahaya. K2 sering dijual sebagai “ramuan legal” atau “alternatif alami” terhadap ganja, meskipun narkoba ini jauh lebih berisiko dan tidak diatur dengan baik dalam banyak hukum negara.
  • MDMA (Ekstasi) : MDMA adalah senyawa yang sering dikenal sebagai ekstasi. Ini menghasilkan perasaan euforia dan meningkatkan empati, tetapi juga memiliki efek merusak pada sistem saraf dan dapat menyebabkan dehidrasi dan overheating. Safrole adalah bahan baku utama dalam produksi MDMA. Safrole awalnya ditemukan dalam minyak sereh wangi, dan ini adalah komponen dasar yang digunakan untuk membuat MDMA. Safrole diproses menjadi asam piperonyl, yang kemudian disintesis menjadi asam pipersenylikarbinol. Asam ini adalah bahan antara yang penting dalam pembuatan MDMA. Asam pipersenylikarbinol selanjutnya diubah menjadi asam safrolat. Proses ini melibatkan beberapa reaksi kimia kompleks. Asam safrolat mengalami serangkaian reaksi kimia tambahan untuk menghasilkan MDMA. Beberapa langkah yang diperlukan dalam proses ini melibatkan reaksi kimia seperti hidrogenasi, oksidasi, dan proses pengendapan.
  • Methamphetamine (Sabu-sabu) : Methamphetamine, atau sabu-sabu, adalah narkoba sintetis yang merangsang sistem saraf pusat. Penggunaannya dapat menyebabkan kecanduan, kerusakan otak, dan dampak negatif pada kesehatan fisik.
  • LSD (Asam Lisergat) : LSD adalah narkoba sintetis yang menghasilkan halusinasi dan perubahan persepsi. Penggunaannya dapat mengganggu keseimbangan mental dan dapat berdampak pada kesehatan mental jangka panjang.
  • Ketamine : Ketamine adalah sejenis narkoba sintetis yang digunakan sebagai anestesi dalam praktik medis. Ketamine bekerja dengan menghambat reseptor N-metil-D-aspartat (NMDA) di otak, yang menyebabkan hilangnya sensasi dan persepsi sementara. Selain itu, ketamine juga memiliki sifat sebagai agen analgesik (penghilang rasa sakit) dan dapat menginduksi perasaan terputus dari realitas, yang dapat membuatnya menjadi zat penyalahgunaan. Ketamine digunakan dalam praktik medis karena kemampuannya untuk menyebabkan hilangnya kesadaran sementara dan mengurangi rasa sakit. Selain itu, ketamine juga telah digunakan dalam pengobatan kondisi seperti depresi berat yang sulit diobati. Terapi dengan ketamine, dalam beberapa kasus, telah terbukti efektif dalam mengurangi gejala depresi pada individu yang tidak merespons terhadap terapi depresi standar.Namun, di luar konteks medis, penggunaannya dapat menyebabkan perasaan terputus dari realitas dan dapat berbahaya.

Proses Pembuatan Narkoba Sintetis

Narkoba sintetis diproduksi melalui proses kimia yang kompleks dan seringkali berbahaya. Proses pembuatan narkoba sintetis dapat bervariasi tergantung pada jenis senyawa yang dihasilkan, tetapi umumnya melibatkan langkah-langkah berikut:

  • Pengumpulan Bahan Kimia: Produsen mengumpulkan bahan-bahan kimia yang diperlukan untuk sintesis, termasuk prekursor kimia yang tidak terkendali.
  • Reaksi Kimia: Senyawa-senyawa kimia diolah dan dimodifikasi melalui serangkaian reaksi kimia yang kompleks.
  • Pemurnian: Hasil reaksi kimia tersebut kemudian dipisahkan dan dimurnikan untuk menghasilkan produk akhir yang berbentuk serbuk, cairan, atau kristal.
  • Pengemasan: Produk sinte dikemas dalam berbagai bentuk yang mudah dikonsumsi, seperti pil, kapsul, atau serbuk.

Proses pembuatan narkoba sintetis melibatkan bahan-bahan kimia berbahaya dan seringkali tidak terkendali. Ini dapat menyebabkan kesalahan dalam produksi yang dapat mengakibatkan produk yang sangat beracun dan bahaya bagi pengguna.

Sinte dikonsumsi dengan berbagai cara mulai dari diminum, ditelan, disuntikkan, dihisap dan dirokok. Sinte jenis tembakau sintetis misalnya, digunakan dengan cara dihisap laksana rokok pada umumnya.

Dampak Kesehatan Sinte

Penggunaan sinte memiliki dampak serius pada kesehatan individu. Misalnya saja efek sintetik kanabinoid pada tubuh dan pikiran termasuk euforia, perubahan persepsi, paranoia, kebingungan, dan bahkan halusinasi. Penggunaan sintetik kanabinoid juga dapat menyebabkan dampak samping serius, seperti muntah, kejang, tekanan darah tinggi, gangguan jantung, dan bahkan insiden keracunan yang mengancam nyawa.

Dampak secara umum dari konsumsi sinte dapat meliputi:

  • Gangguan Mental : Banyak narkoba sintetis dapat menyebabkan gangguan mental, seperti kecemasan, depresi, halusinasi, mudah ngamuk dan psikosis. Pengguna pun akan sering mengalami perubahan suasana hati yang drastis.
  • Kerusakan Fisik : Beberapa narkoba sintetis, seperti methamphetamine, dapat menyebabkan kerusakan fisik, termasuk gigi yang rusak, kerontokan rambut, dan kulit yang buruk.
  • Kecanduan : Sinte sering memiliki potensi ketergantungan yang tinggi, yang membuat pengguna sulit untuk berhenti mengonsumsinya. Kecanduan narkoba mengakibatkan kehilangan kendali atas penggunaan narkoba. Individu yang kecanduan mungkin tidak dapat menghentikan penggunaan bahkan jika mereka mengalami dampak negatif yang serius. Kecanduan narkoba dapat merusak kualitas hidup seseorang secara signifikan. Penggunaan narkoba menjadi fokus utama dalam hidup mereka, mengesampingkan tanggung jawab sosial, pekerjaan, dan aktivitas sehari-hari yang sehat.
  • Overdosis : Overdosis narkoba sintetis dapat mengakibatkan konsekuensi fatal. Dosis yang tidak terkendali atau produk yang terkontaminasi dapat menjadi sangat berbahaya. Overdosis dapat mengancam nyawa dan terjadi ketika seseorang mengonsumsi narkoba dalam dosis yang terlalu tinggi.
  • Dampak Jangka Panjang : Penggunaan narkoba sintetis dalam jangka panjang dapat merusak organ tubuh, sistem saraf, dan dapat menyebabkan masalah kesehatan kronis.

Upaya Penanggulangan

Pemerintah dan berbagai lembaga telah melakukan berbagai upaya untuk mengatasi peredaran sinte atau narkoba sintetis ini. Upaya upaya yan telah dilakukan meliputi:

  • Penegakan Hukum : Penegakan hukum yang ketat terhadap produsen, pengedar, dan pengguna narkoba sintetis.
  • Kampanye Edukasi : Kampanye penyuluhan dan edukasi yang bertujuan meningkatkan kesadaran masyarakat tentang bahaya narkoba sintetis.
  • Rehabilitasi : Penyediaan program rehabilitasi bagi individu yang tergantung pada narkoba sintetis untuk membantu mereka pulih dari kecanduan.
  • Pengawasan Bahan Kimia : Pengawasan yang lebih ketat terhadap bahan kimia yang digunakan dalam produksi narkoba sintetis.
  • Kerja Sama Internasional : Kerja sama dengan negara-negara lain dalam memerangi peredaran narkoba sintetis melintasi perbatasan.

Jadi, sinte adalah ancaman serius bagi masyarakat dan individu. Dengan dampak seriusnya pada kesehatan fisik dan mental, serta potensi ketergantungannya yang tinggi, langkah-langkah untuk mencegah peredaran dan penggunaan narkoba sintetis sangat penting. Kesadaran masyarakat, penegakan hukum, dan rehabilitasi merupakan komponen kunci dalam upaya penanggulangannya.

Publikasi: Ashefa Griya Pusaka

Scroll to Top