Kenali Ciri Bipolar Disorder, Mudah Dikenali Tapi Sering Terabaikan - Ashefa Griya Pusaka

Kenali Ciri Bipolar Disorder, Mudah Dikenali Tapi Sering Terabaikan

Kenali Ciri Bipolar Disorder
Share on:

Gangguan bipolar (bipolar disorder) sebelumnya disebut penyakit manik depresif atau psikosis atau siklofrenia. Ciri ciri bipolar ditandai dengan episode depresi, mania/hipomania, atau episode campuran. Di antara episode-episode tersebut, biasanya ada periode remisi, yaitu tidak adanya gejala sama sekali atau beberapa gejala ringan.

Apa Itu Bipolar

Apa itu bipolar? Gangguan bipolar adalah penyebab paling umum kedua dari kecacatan mental. Biasanya dimulai pada usia muda (sebelum usia 35), yang dikombinasikan dengan kekambuhan gejala yang sangat tinggi, memberikan kontribusi serius, konsekuensi negatif dalam semua aspek kehidupan pasien (sosial, keluarga, fungsi profesional, kondisi ekonomi, kemungkinan mewujudkan potensi intelektual seseorang).

Penyakit ini menyebabkan banyak kesulitan diagnostik. Perjalanan dan prognosisnya terutama dipengaruhi oleh diagnosis dini, serta implementasi sedini mungkin dan penggunaan sistematis perawatan spesialis yang tepat. Terapi yang efektif dimungkinkan, tetapi syarat yang diperlukan adalah kerjasama yang intensif antara pasien dan dokter.

Baca juga 5 Cara Menghadapi Orang Bipolar, Simak Penanganannya Disini!

Kita sering menganggap gangguan bipolar bukan hanya satu penyakit spesifik, tetapi sekelompok gangguan afektif. Itu adalah gangguan mood yang ditandai dengan episode depresif, manik, hipomanik, atau campuran yang berulang dengan berbagai bentuk, tingkat keparahan, perjalanan, dan respons terhadap pengobatan.

Gejala Bipolar

Kenali Ciri Bipolar Disorder
Kenali Ciri Bipolar Disorder

Episode depresi dimanifestasikan oleh suasana hati yang hilang secara bertahap, yaitu kesedihan, kehilangan kegembiraan dan minat. Pada pasien dengan depresi terutama setelah episode mania / hipomania maka akan mengalami penurunan energi dan aktivitas hidup. Gejala-gejala lain yang mungkin juga timbul seperti :

  • Kehilangan energi kehidupan secara bertahap.
  • kelelahan.
  • kesulitan dalam memulai atau membuat keputusan sederhana atau aktivitas sehari-hari (seperti bangun dari tempat tidur, melakukan tugas kebersihan).
  • Perlambatan berpikir dan berekspresi.
  • Gangguan konsentrasi dan perhatian.
  • Gangguan memori.

Depresi pada gangguan bipolar sering disertai dengan kantuk berlebihan di siang dan malam hari (hipersomnia). Biasanya ada penurunan gairah seks dan gangguan nafsu makan. Mungkin juga ada peningkatan rasa tegang dan takut. Perubahan suasana hati, kecenderungan untuk lekas marah dan kemudahan untuk menjadi mudah tersinggung. Depresi pada orang yang menderita bipolar juga dapat menimbulkan keinginan untuk mati, pikiran untuk bunuh diri, dan akhirnya kecenderungan bunuh diri.

Episode manik ditandai dengan suasana hati yang meningkat secara signifikan yaitu rasa senang dan bahagia yang berlebihan (euforia), biasanya tidak disesuaikan dengan situasi, tetapi juga keceriaan dan hiperaktif. Keadaan manik seorang pasien dapat dengan cepat berpindah dari perasaan bahagia yang berlebihan menjadi lekas marah dan bahkan agresi atau permusuhan. Terkadang kecenderungan untuk mendominasi, memaksakan rencana dan ide sendiri dan memaksakan kehendak sendiri pada orang lain. Dalam episode mania, kontak verbal dengan pasien mungkin sulit, pasien sering berbicara dengan cepat, mengucapkan banyak utas yang berbeda (dari mulut ke mulut), dan sulit untuk menyela pembicaraannya.

Episode hipomanik, dibandingkan dengan episode manik, ditandai dengan gejala yang lebih sedikit dan lebih ringan serta durasi yang lebih singkat. Pasien mengalami peningkatan mood dan dorongan psikomotor. Peningkatan kegembiraan dan kepuasan dengan hidup serta energi dan aktivitas hidup, penurunan kebutuhan untuk tidur, kecepatan berpikir yang sedikit meningkat.

Pasien hipomania dapat melakukan banyak kegiatan yang berbeda namun ia biasanya tidak menyelesaikannya atau meninggalkannya. Gangguan konsentrasi dan perhatian merupakan fenomena yang sering terjadi pada hipomania. Nafsu makan mungkin kurang namun bisa juga sebaliknya. Pasien paling sering tidak menganggap dirinya sakit dan membutuhkan perawatan. Dia juga tidak percaya bahwa dia harus menjalani terapi.

Episode campuran dimanifestasikan oleh terjadinya gejala depresi dan mania / hipomania secara simultan. Perlambatan psikomotor dapat disertai dengan akselerasi pikiran, kecemasan, dan lekas marah. Aktivitas yang lebih besar dapat disertai dengan rasa sedih, kehilangan kegembiraan dan makna dalam hidup, dan pikiran untuk bunuh diri.

Baca juga 10 Gejala Bipolar Disorder yang Perlu Diketahui

Masa remisi pada gangguan Bipolar adalah suatu keadaan tanpa gejala atau dengan gejala penyakit yang sedikit atau sedikit meningkat. Meskipun tidak ada atau sedikit peningkatan gejala penyakit, periode remisi paling sering memerlukan kunjungan lebih lanjut oleh psikiater dan penggunaan obat secara sistematis untuk mencegah kambuh lagi.

Publikasi: Ashefa Griya Pusaka

Scroll to Top