Isotonitazene, atau yang sering disebut dengan ISO, adalah obat opioid sintetis yang telah mencuri perhatian dalam beberapa tahun terakhir. Diklaim sebagai versi sintetis dari etonitazene, ISO memiliki potensi bahaya yang signifikan. Apa saja bahaya yang diakibatkan dan bagaimana cara penangangan para pecandunya?
Gambaran Umum Isotonitazene
Isotonitazene adalah senyawa kimia yang digolongkan ke dalam keluarga obat opioid. Seperti banyak obat opioid, ISO memengaruhi sistem saraf pusat, menghasilkan efek analgesik (pengurang rasa nyeri) dan efek euforia (perasaan senang atau ‘high’). Dalam beberapa tahun terakhir, ISO telah muncul sebagai salah satu obat yang menjadi penyebab meningkatnya angka kematian akibat overdosis opioid di beberapa negara.
ISO pertama kali ditemukan di laboratorium di Tiongkok, dan sejak saat itu, telah menjadi sorotan dalam dunia kesehatan masyarakat dan penegakan hukum. Asal usulnya di Tiongkok adalah alasan mengapa regulasi awal terhadap obat ini tidak berlaku di Amerika Serikat, yang menyebabkan perluasan penggunaannya di negara tersebut.
Etonitazene adalah zat dasar yang digunakan dalam pembuatan ISO. Ini adalah opioid sintetis yang pertama kali ditemukan pada tahun 1957. Etonitazene diakui sebagai zat yang sangat kuat, bahkan lebih kuat daripada morfin. Keperkasaan etonitazene menjadi dasar bagi pengembangan ISO yang diklaim lebih manjur dibandingkan dengan fentanyl.
Namun, pada tahun 1970-an, zat ini tidak lagi digunakan dalam konteks medis karena efek samping yang sangat berbahaya dan risiko penyalahgunaan yang tinggi. Selama beberapa dekade, ISO praktis tidak ada dalam dunia medis hingga muncul kembali sebagai zat yang disalahgunakan dalam beberapa tahun terakhir.
ISO adalah opioid sintetis yang sangat kuat dan memiliki efek analgesik yang signifikan. Karena sifat-sifatnya yang kuat, ISO sekarang disalahgunakan sebagai obat terlarang dan memiliki berbagai dampak yang serius pada kesehatan individu yang terlibat dalam penyalahgunaan zat ini.
Dampak Kesehatan Isotonitazene
Sebagai obat terlarang dengan efek yang sangat kuat, sudah pasti ISO mengakibatkan berbagai akibat buruk bagi kesehatan penggunanya. Dampak kesehatan Isotonitazene diantaranya adalah :
- Potensi Overdosis
ISO memiliki tingkat potensi overdosis yang sangat tinggi. Konsumsi ISO bahkan dalam jumlah kecil dapat menyebabkan depresi pernapasan yang parah, yang dapat berujung pada kematian. Overdosis ISO seringkali tidak dapat diobati dengan cepat, dan efek samping yang serius mungkin sudah terjadi sebelum pertolongan medis tiba.
- Toleransi dan Ketergantungan
Seperti opioid lainnya, penggunaan ISO dapat menyebabkan toleransi dan ketergantungan yang kuat. Pemakai yang sering mengonsumsi ISO akan membutuhkan dosis yang lebih besar untuk mencapai efek yang sama, dan ketika mereka mencoba berhenti, mereka dapat mengalami gejala penarikan yang sangat tidak nyaman.
- Kerusakan Organ
Penggunaan ISO jangka panjang dapat menyebabkan kerusakan organ internal, terutama hati dan ginjal. Zat ini dapat meracuni organ-organ ini dan memicu berbagai masalah kesehatan yang serius.
- Gangguan Mental
Penggunaan ISO dapat menyebabkan gangguan mental seperti depresi, kecemasan, dan gangguan stres pasca trauma (PTSD). Efek ISO pada sistem saraf pusat dapat mengganggu keseimbangan kimia otak dan memicu masalah kesehatan mental.
- Ancaman Kematian
Salah satu bahaya terbesar dari penggunaan ISO adalah risiko kematian yang tinggi. Overdosis ISO adalah ancaman serius, terutama ketika zat ini digunakan bersamaan dengan obat-obat lain atau alkohol. Pemakaian yang tidak terkendali dapat dengan cepat berujung pada kematian.
- Penularan Penyakit
Penggunaan ISO sering kali melibatkan penggunaan jarum suntik dan berbagi peralatan suntik dengan orang lain. Hal ini meningkatkan risiko penularan penyakit menular seperti HIV dan hepatitis C.
- Efek Samping
Penggunaan ISO dapat menyebabkan berbagai efek samping yang tidak menyenangkan, seperti mual, muntah, konstipasi, gatal-gatal, dan gangguan tidur. Efek samping ini dapat sangat mengganggu kualitas hidup pengguna.
Penanganan Pengguna Isotonitazene
Jika Anda atau seseorang yang Anda kenal mengalami masalah dengan penggunaan ISO, sangat penting mencari bantuan medis dan rehabilitasi. Penanganan medis dapat membantu mengatasi overdosis dan gejala penarikan, sementara rehabilitasi narkoba dapat membantu individu mengatasi ketergantungan mereka dan memulihkan kesehatan mental dan fisik mereka.
Overdosis ISO dapat terjadi dengan cepat karena sensitivitas tinggi tubuh terhadap zat ini, dan dampaknya pada sistem pernapasan yang mematikan. Oleh karena itu, penanganan overdosis ISO memerlukan tindakan cepat dan tepat untuk meningkatkan peluang keselamatan individu yang terkena dampak.
Beberapa tanda dan gejala overdosis ISO meliputi:
- Depresi Pernapasan
Overdosis ISO seringkali ditandai oleh depresi pernapasan yang parah. Pernapasan individu menjadi sangat lambat dan dangkal, dan ini adalah tanda utama overdosis opioid. Pada titik tertentu, pernapasan mungkin bahkan terhenti sama sekali.
- Kesadaran yang Berkurang
Individu yang mengalami overdosis ISO seringkali mengalami penurunan kesadaran. Mereka dapat menjadi sangat kebingungan, mengantuk, atau bahkan tidak sadar sama sekali.
- Pupil Mata Menyempit
Salah satu ciri khas overdosis opioid adalah pupil mata yang menyempit. Pupil akan tampak sangat kecil, bahkan dalam pencahayaan yang terang.
- Kulit Pucat dan Dingin
Kulit individu yang mengalami overdosis ISO seringkali akan terlihat pucat dan dingin. Hal ini disebabkan oleh perubahan sirkulasi darah akibat depresi sistem saraf pusat.
- Tekanan Darah Rendah
Tekanan darah seringkali menurun tajam pada kasus overdosis ISO. Hal ini dapat menyebabkan pusing, kelemahan, atau bahkan pingsan.
- Mual dan Muntah
Mual dan muntah adalah gejala umum overdosis ISO. Ini mungkin terjadi karena dampak zat tersebut pada sistem pencernaan.
Penanganan overdosis ISO memerlukan pendekatan klinis yang cermat dan berfokus pada pemulihan keselamatan individu yang terkena dampak. Langkah-langkah penting dalam penanganan overdosis ISO meliputi :
- Panggil Bantuan Medis Darurat
Langkah pertama dalam penanganan overdosis ISO adalah segera memanggil bantuan medis darurat. Operator medis dan petugas darurat yang terlatih adalah kunci dalam memberikan perawatan yang cepat dan tepat.
- Berikan Naloxone
Naloxone adalah antagonis opioid yang efektif dalam membalikkan efek overdosis opioid. Ketika naloxone diberikan, zat ini akan menggantikan ISO di reseptor opioid di otak dan merangsang pernapasan. Naloxone dapat diberikan melalui injeksi intramuskular atau semprotan nasal. Dosis yang tepat harus diberikan sesuai dengan pedoman medis.
- Jaga Jalur Pernapasan Terbuka
Selama penanganan overdosis ISO, penting untuk menjaga jalur pernapasan individu tetap terbuka. Ini dapat dilakukan dengan mengatur posisi tubuh mereka agar tenggorokan tetap terbuka dan memastikan tidak ada benda asing yang menghalangi pernapasan.
- Stabilisasi Vital Signs
Petugas medis akan berfokus pada stabilisasi tanda-tanda vital individu yang mengalami overdosis ISO. Tekanan darah, denyut jantung, dan tingkat oksigen dalam darah harus dimonitor dengan cermat.
- Evaluasi Tambahan
Setelah naloxone diberikan dan tanda-tanda vital stabil, individu yang mengalami overdosis ISO harus menjalani evaluasi medis lebih lanjut. Hal ini melibatkan pemeriksaan fisik, tes darah, dan pemantauan terus-menerus untuk memastikan tidak ada dampak jangka panjang dari overdosis.
- Konseling dan Rehabilitasi
Setelah mengalami overdosis ISO, pengguna mungkin perlu mendapatkan bantuan konseling dan rehabilitasi untuk mengatasi ketergantungan opioid mereka. Ini adalah langkah penting dalam menghindari overdosis masa depan dan memulihkan kesehatan mereka.
Isotonitazene adalah zat yang sangat berbahaya yang memiliki dampak serius pada kesehatan individu yang terlibat dalam penggunaannya. Overdosis ISO dan risiko kematian tinggi, sementara penggunaan jangka panjang dapat merusak organ dan memicu gangguan mental. Tetaplah waspada dan hindari penggunaan zat-zat berbahaya seperti ISO demi kesehatan Anda sendiri dan orang-orang di sekitar Anda.
Publikasi: Ashefa Griya Pusaka